De COUPAGE bukan sekedar menempel!

17.45



Mengenal ‘DECOUPAGE’ – kegiatan seru mengubah barang jadi lebih cantik dan personal

Istilah baru yang cukup asing ketika seorang teman mengajak,”Ikutan kelas Decoupage yuk!”. Pokoknya semacam kelas ketrampilan gitu, dan itu sesuatu yang jarang banget di kota sepinggir Wonogiri ini. Gendukku Aisyah jelas excited ikut setiap kegiatan kreatif yang membuat tangan bergerak  gitu. Makaa pada hari Ahad, 5 Maret 2017 jadilah kita berangkat ke kelas deCoupage tersebut. Pelaksanaannya di Angkringan Sopo Ngiro, yang punya bu Dokter Dewi Nurfiasari , putrane Bu Nafsi yang legendaris itu.


Kebetulan bapaknya anak-anak pas tidak libur, jadilah saya harus pergi bersama si adek juga. Padahal rencananya cuma sama si kakak Aisyah saja, yang sudah kelas IV dan sudah excited sejak awal. Agak ragu juga ajak si adek, mengingat dek Byan baru TK A, apa betah nanti ikutan acara semacam itu. Tapiii.... sampai di tempat , saya sudah yakin anak-anak akan betah . Angkringan Sopo Ngiro ini rupanya cukup luas dengan area terbuka yang rimbun dan nyaman, ada mainan outdoor, plus  lengkap dengan buku-buku bacaan di ruang aulanya. Gaya arsitektur Jawanya oke banget. Spot Sumur batunya ituuuu...cantik banget! Instagramable banget.... Lah jadi gagal fokus nih!

Oke, back to ‘DeCOUPAGE’! Kalau anda googling pasti lah banyak penjelasan mengenai seni  deCoupage ini. Tapi menurut saya rasanya lebih ‘nges’ kalau dengar dari narasumber langsung. Saya juga selalu mengajarkan ke anak-anak untuk tidak apa –apa  googling dulu, saya lebih suka mengajari anak bertanya dulu pada buku, ensiklopedia atau ke expert. Lebih terasa ada prosesnya gitu.Ya bukannya googling jelek sih. It’s just a matter of choice and taste saja lah.
 Bertatap muka langsung dengan orang yang sudah berulang-ulang dengan trial-errornya mencoba mengaplikasikan seni deCOUPAGE ini terasa lebih menyenangkan bagi saya daripada hanya belajar lewat youtube saja. Beliau adalah Bu Shofie Richie dari Sukoharjo, kbetulan putranya satu sekolah dengan Bu Dokter Dewi. Salut pada kedua bunda ini, smuanya tetap aktif berkarya dan berkarir tapi tidak mengesampingkan tugas domestik as Moms. Ramah – ramah pula keduanya (yang ini pujian biar dapat gratisan di Angkringannya bu Dokter ini – hehe )
Di kelas ini, ada beberapa paket pilihan seperti di bawah ini:


Saya memilih paket 2, menghias telenan – dan paket 4, menghias clutch pandan. Karena Adek terpaksa ikut, jadinya saya jadi tidak punya kegiatan karena si adek ngotot mau menghias talenan. Padahal rencana awalnya, kak Aisy yang talenan, ibuk yang clutch pandan. Karena tidak bisa tambah dengan mendadak ya sudahlaaah...sementara jadi pembantu anak-anak dulu. Di lain waktu bisa dicoba lagi.
Pertama Bu Richie mengenalkan apa itu deCOUPAGE dan bahan – bahannya. Sebenarnya deCOUPAGE pada dasarnya ya sesederhana seni menempel. Bahannya ya sederhana : siapkan barang yang akan ditempel, bisa kaleng bekas yang dikelupas labelnya, bisa kanvas, bisa talenan kayu atau benda berbahan pandan seperti yang akan kita coba ini. Bahan yang untuk menghias adalah potongan gambar di kertas – bisa kertas kado atau seperti kali ini pakai kertas tisu untuk makan. Ketas tisu makan yang bergambar cantik-cantik bisa didapat di supermarket besar misalnya Carrefour atau Hypermart bagian perlengkapan makan atau ulang tahun. Kata Bu Richie yang seratnya bagus, layernya juga agak tebal dan bergambar cantik, kebanyakan masih impor- jadi harganya jatuhnya agak mahal dibanding tisu-tisu makan pada umumnya. Bahan lainnya adalah: potongan spons kecil, kuas, wadah air, gunting, lem dan vernish bening.
Semua sudah siaaap and GO! Tiba – tiba semua sudah asyik menggunting, mengelem dan menempel. Pertama potong gambar yang diinginkan pada kertas tisu. Tidak harus mengaplikasikan semua bagian kertas, cukup diambil gambar yang anda pilih yang akan dipakai. Kertas Tisu biasanya berlapis lapis tipis, nah setelah digunting, kita cukup ambil (dikeletek)  bagian teratas saja untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih hidup.  Kemudian sebelum dilem,  dicoba ditata-tata dulu, dipas-paskan dulu di atas barang yang akan dihias. Itulah mengapa hasil deCOUPAGE jadi so personalize- beda beda tiap orang. Meskipun dua, tiga orang memilih media yang sama dengan kertas tisu yang sama, hasilnya akan berbeda-beda.
Jadi istimewanya deCoupage adalah:  membuat barang yang dihias akan terasa ada sentuhan pribadi yang jadi tidak terlihat terlalu umum-tidak terlalu pasaran; dengan cara yang tidak terlalu rumit dan menyenangkan. 

Setelah gambar yang kita inginkan di kertas tisu kita potong dengan rapi ya pada dasarnya tinggal di lem saja ke telenan atau clutch pandan tadi. Aplikasi lemnya tipis – tipis saja pakai kuas, trus ditekan tekan dengan lembut pakai spons yang sudah dibasahi air sedikit. Semua pakai perasaan nih, kalau terlalu grudak geruduk hasilnya ya tidak akan rapi jali! Yang penting jangan lupa  sambil have fun!
Sesudah itu dijemur sebentar.  Dan stelah kering, dilapisi lem tipis lagi, jemur lagi sebentar, terakhir dilapisi vernish, jemuuuur lagi. Seru kok! Bisa sambil ngobrol-ngobrol bareng ibuk-ibuk lain atau bagi anak-anak bisa sambil disambi lari-larian. Kalau saya pilih sambil nggayemi jajanan yang sudah disiapkan oleh kedua bunda tadi xixixi... minumnya juga segerrr ada teh anget atau dingin – atau ada juga pilihan yang cukup kekinian : Angkringan Sopo Ngiro menyediakan infused water dengan potongan timun atau lemon-   atau istilah mereka : Banyu Aki  ! Segerrr .

Lihat . semua peserta terlihat asyik  dengan kegiatan ini, ada ibuk – ibuk yang lebih berumur dari saya, ada remaja putri, ada juga anak – anak. Kegiatan deCoupage  ini pastinya bisa dinikmati siapa saja.. Bagi remaja putri bisa membuat jadi lebih kreatif meng-custom barang mereka, ala distro gitu. Bagi anak-anak pun bisa menjadi alternatif kegiatan kreatif mereka meskipun mungkin hasilnya belum bisa rapi sekali. Daaan Bagi ibuk – ibuk, bunda – bunda, bahkan oma- oma bisa dijadikan sarana me time yang menyenangkan sekaligus berkualitas. 

Di akhir sesi – semua dengan bangga menunjukkan hasil karya mereka. Banyak lho yang sudah serapi bu Richie pada percobaan pertama mereka ini. Punya tim kami sih memang belum termasuk katagori rapi dan super cantik. Tapi dek Byan dengan bangganya memamerkan hasil karyanya ke tante, om dan simbah setiba di rumah. Kak Aisy jelas terus berbinar-binar membayangkan apa lagi yaaa yang akan dia deCOUPAGE! 
 

What a beautiful day ! tambah sahabat – tambah pengalaman.

You Might Also Like

1 comments

  1. Betul mbak. Meski kesannya cuma tempel menempel, kalo gak ada sisi keindahan yang dihasilkan, juga kurang afdol. Gak bisa dinikmati sisi indahnya.

    BalasHapus