Tak terasa ya sudah lebih dari setengah tahun kita hidup di masa wabah korona. Susah juga saat gerak kita terbatas dan dibayang bayangi ketakutan akan bisa tertular. Tetapi ada hal positifnya juga saat waktu kita jadi jauh lebih banyak di rumah saja. Salah satunya : Tanaman – tanaman sekitaran rumah jadi bersemi kembali. Duluuu menyiram saja kadang lupa. Rumah kosong saat semua sekolah atau kerja. Berangkat pagi pulang sudah hampir menjelang magrib.
Saya sih sebenarnya hanya tim penggembira saja hehe.. bukan petani militan. Di rumah kami yang semboyannya ‘Berani Bertani’ itu si sulung saya –gendhuk Aisyah dan bapaknya. Mereka memang suka bertanam sejak dulu. Mungkin karena dulu waktu belum punya rumah, kita kan hidupnya di pondok mertua indah di pedesaan. Nah si gendhuk itu kan dimomongke mbah nya jadi dia terbiasa diajak ke kebon dan sawah. Sampai sekarang dia sudah remaja pun tetap suka tanaman, meskipun kita juga sudah pindah ke rumah sendiri.
Ini nih beberapa tanaman di rumah kami yang sekarang bersemi kembali. Rasanya jadi makin sedeep dipandang saat daun – daunnya menghijau. Apalagi jika sudah mulai berbuah
Mangga
Ada tiga pohon mangga di sekitaran rumah kami. Sekarang pohon mangga itu makin subur. Semuanya berjenis mangga arumanis walaupun kenyatannya tidak semua pohon buahnya manis. Yang paling manis yang di depan rumah ini. Kalau pas banyak buahnya bisa dibagi –bagikan ke tetangga.
Yang dua pohon di belakang rumah masih agak ada asem asemnya. Apalagi kalau masih muda. Kecutnya minta ampun. Tetapi tidak kami tebang karena malah lebih enak kalau di jus. Ada seger –segernya.
Satu pohon yang di belakang rumah itu padahal dulu sudah hampir mati, daunnya banyak sekali yang mengering dan rontok. Sekarang sudah seger lagi meski tanpa disemprot pupuk buatan. Rupanya pohon juga perlu kasih sayang ...eaaa.
Tomat ijo dan cabai
Di belakang rumah, ada sebidang kecil yang kita beri paranet di sekitannya. Maksudnya agar tidak dimasuki ayam. Niat hati memang ingin menanam beberapa tanaman sayuran, tapi alesan sibuk sering menjadkannya sekedar wacana.
Dulu nanamnya kurang dirawat jadi kurang maksimal juga hasilnya. Sekarang saat waktu jadi lebih banyak di rumah, kami kembali menanam cabai rawit dan tomat hijau. Memang tanaman itu kalau dirawat dengan baik penuh perhatian , hasilnya beda. Tomat dan cabainya jadi lebih segar. Saat mau membuat gereh sambel ijo favorit kami, tinggal petik – petik saja.
Masakan yang biasa – biasa saja pun jadi bisa lebih sedep karena bahan –bahannya lebih seger. Hanya saja kami belum konsisten niat nanem –nanemnya. Masih mudah bosan untuk nanem yang sayuran seperti ini , hehe. Sekarang malah lebih tertarik ke tabulampot buah dan bebrapa bunga.
Cery Ndeso
Ini tanaman aslinya saya tidak begitu tahu apa pasti namanya. Hanya karena bulat merah trus disebut cery gitu oleh orang-orang. Padahal rasanya tidak seperti cerry yang di mall itu.
Buah yang ini kulitnya hampir seperti talok atau biji salam, tapi lebih besar. Dalamnya lembek berbiji satu atau dua agak besar. Rasanya manis kalau sudah matang, dan agak ada sepet sepert sawo saat belum terlalu matang.
Pohon ini dulu hanya ngangkut sepot –potnya dari rumah mertua.. haha.. kami tidak menanamnya sendiri dari biji. Ibuk mertua saya yang tinggal di desa sebelah ini memang tangan dingin untuk urusan bertanam. Nanam apaa saja jadii.
Pohon inipun dulu saat dipindah ke rumah kami hampir menyedihkan keadaannya. Kurus kering merana dan sedikit banget saat berbuah. Maklum merawatnya juga alakadarnya. Saat pandemi ini, si pohon jadi banyak mendapat perhatian. Dipupuk, disiram secara teratur. Bahkan kadang dibelai belai sambil njemur cucian hehe. Potnya ada di dekat jemuran soalnya.
Ini dia hasilnya... belum lama ini si pohon berbuah dan buahnya jadi lebih banyak. Segeeer banget dilihatnya. Daun- daunnya yang hijau tua dan agak keras kontras dengan si bulir bulir buah merah yang bergelantungan.
Nah itu tadi beberapa tanaman yang bersemi kembali di sekitaran rumah kami. Tentu saja kita berharap pandemi ini segera berakhir, tetapi kadang perlu juga mencari hal positif dari masa wabah ini agar tidak stress. Bertanam bisa jadi salah satu alternatif hal positifnya. Selamat menanam.
Salam menanam,