Saung Belajar Aisyah

    • Home
    • ruang keluarga
    • ruang kelas
    • ruang baca
    • ruang menulis
    • ruang impian
    Assalamu'alaikum Sahabat Belajar,
    Rasanya bersyukur sekali ya kita masih bisa menjumpai ramadhan kali ini. Beberapa puisi berikut ini mungkin bisa menjadi penyemarak bulan istimewa ini.Tema dari karya karya puisi ini adalah berbagai suasana bulan puasa. Suasana disaat kita merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta, misalnya sujud di sepertiga malam terakhir atau suasana sahur. Simak puisinya satu persatu dan Sahabat mungkin bisa tertarik juga untuk menuliskan sebuah puisi puasa versi kalian sendiri.


    Salah satu yang membuat kita lebih dekat pada Sang Kuasa adalah semakin banyaknya sujud yang kita lakukan pada bulan Ramadhan. Berikut sebuah puisi dari sahabat baik saya yang berjudul Sujud. Sebuah puisi yang pendek saja, tetapi dalam dan indah maknanya. Mari kita hiasi malam-malam di bulan suci ini dengan ribuan sujud terdalam, berserah dan berpasrah memohon keridho-an Nya. Selain pahala, ketenangan dan kepasrahan hati bisa kita dapat. 

    SUJUD

    Di atas sajadah usang, di sepertiga malam itu

    Ketika harap berujung kecewa dan asa hampir terputus

    Lantunan tasbih dan istighfar bercampur derai air mata

    dibisikkan lirih ke bumi semesta alam.


    Bersimpuh

    Berserah

    Berpasrah

    Berharap doa dimengerti langit

    Memohon ampunan Ilahi Robbi

    Puisi lain dari rekan Bapak guru saya ini menyentuh hati, sebuah puisi untuk mengingat saat indah beliau bersantap sahur bersama keluarga. Yang membuat saya terharu, puisi ini ditulis oleh bapak-bapak lho. Seseorang yang saya kira paling cuek, sering tampak tidak pedulian, apalagi untuk urusan menyiapkan makan sahur bagi keluarga. Tetapi Bapak penulis puisi ini memang menyatakan kalau beliau itu tidak hanya mengandalkan istri saja dalam urusan domestik rumah tangga. Apalagi saat bulan Ramadhan seperti ini, beliau berusaha aktif membantu istrinya menyiapkan makan sahur untuk keluarga.  Bukan sebagai beban, tetapi beliau memang menikmatinya sekaligus sarana meraih pahala berlipat ganda.


    SAHUR TERINDAH

    Kuterbangun dalam tidurku

    Kubersyukur hpku berdering kencang

    yang selalu mengingatkan untuk cepat bangun dan bersujud

    Kuberdoa untuk seluruh keluarga, saudara serta teman


    Kunikmati sahur yang ada seraya berdoa

    Bersyukur pada Ilahi

    Terimakasih Ya Allah

    Masih Kau beri kehidupan indah

    pada keluarga kecilku


    Sungguh sahur Ramadhan ini

    adalah sahur terindah bagi keluarga kecil kami 

    Salah satu puisi lain yang ingin saya sajikan sebagai penyemarak Ramadhan adalah sebuah syair karya Jelaluddin Rumi. Kali ini saya tertarik melalui karya terjemahannya dalam bahasa Inggris. Bagi Jelaluddin, terdapat sesuatu yang begitu manis yang tersembunyi dalam kekosongan perut saat kita berpuasa. Silakan kita simak puisi berikut ini.

    Fasting

    by Mevlana Jelaluddin Rumi

    English version by Coleman Barks

    Original Language Persian/Farsi & Turkish


    There's hidden sweetness in the stomach's emptiness.

    We are lutes, no more, no less. 

    If the soundbox is stuffed full of anything, no music.

    If the brain and belly are burning cleanwith fasting

    every moment a new song comes out of the fire.

    The fog clears, new energy makes you run up the steps in front of you.

    Be emptier and cry like reed instruments cry.


    When you're full of food and drink, Satan sits

    When you fast, good habits gather like friends who want to help.

    Lute atau Kecapi, alat musik dalam puisi Fasting

    Terjemahan puisi Jelaludin Rumi:

    Ada rasa manis yang tersembunyi di dalam perut yang kosong ini!
    Kita ini seperti alat musik kecapi begitu saja, tak kurang tak lebih
    Ketika perut alat musik kecapi terisi, darinya tak akan keluar musik
    Tatkala otak dan perutmu terbakar karena puasa,
    setiap saat itu akan muncul lagu baru dari api.

    Kabut menghilang,  energi baru membuatmu berlari menapaki undakan di depanmu.
    Kosongkanlah dirimu dan melengkinglah dengan indah seperti alat musik dengan buluh di dalamnya
    Saat kamu penuh dengan makan dan minum, duduklah setan
    Saat kamu berpuasa, kebiasaan-kebiasaan baik  berkumpul bagai para sahabat sejati yang ingin membantu.

    Sungguh menggugah hati ya syair dari ahli sufi di atas. Satu lagi puisi yang ingin saya bagikan adalah puisi saya sendiri, pengingat pada hari - hari akhir Ramadhan. Yes, that's right ! Hari dimana banyak orang sudah disibukkan menjelang mudik lebaran. Puisi ringan saja untuk menutup keriangan Ramahan kita kali ini.


    MUDIK

    Berbukalah Dengan yang Manis

    Semanis kenanganku akan dirmu


    Iyaa Kamu!

    Kamu yang sedang berdesakan

    Menunggu tibanya bis mudik gratis

    Sambil menenteng sepikul kardus


    Dan Kamu juga!

    Kamu yang sedang di pojokan

    Ngitungin THR sambil senyum tipis-tipis

    Akankah kebeli tiket yang bikin hati menangis


    Aih, tak apa Teman!

    Semua demi yang manis,

    yang penuh harap menunggu di kampung halaman.

    Demikian beberapa puisi buat Sahabat Belajar semua. Semoga semakin menyemangati Sahabat untuk meningkatkan amalan kita di bulan Ramadhan. Semoga bulan Ramadhan kali ini adalah salah satu bulan terbaik bagi kita di hadapan Allah yang Maha Pengasih. Selamat menjalankan ibadah puasa.









    Continue Reading

     

    Topik Merdeka Belajar di PMM

    Sahabat Belajar, sama seperti guru lain, saya akhir-akhir ini juga aktif mengakses sebuah platform pendidikan yang  dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), bernama PMM ; Platform Merdeka Mengajar.

    Nah, bagi guru, PMM ini dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. PMM ini juga disediakan untuk menjadi pendamping bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.

    Kali ini saya akan mencoba berbagi sebuah topik di PMM yang sudah saya pelajari. Topik itu berjudul Merdeka Belajar. Pada topik ini, saya mendapatkan banyak ilmu baru melalui 5 modul yang ada di dalamnya, yaitu :
    • MENGENALI DAN MEMAHAMI DIRI SEBAGAI PENDIDIK
    • MENDIDIK DAN MENGAJAR
    • MENDAMPINGI MURID SECARA UTUH DAN MENYELURUH
    • MENDIDIK DAN MELATIH KECERDASAN BUDI PEKERTI
    • PENDIDIKAN YANG MENGANTARKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN 
    Wah, judul-judul modulnya sudah begitu menarik ya? Mari Sahabat Belajar intip apa saja selayang pandang isi di dalamnya melalui rangkuman berikut ini. 

    Modul 1 Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

    Untuk apa saya sebagai guru harus mengenali dan memahami diri? 

    Mungkin pertanyaan seperti itu akan segera terbersit begitu memulai modul ini. Inilah dua hal yang dapat menjadi bagian dari pertanyaan tadi:
    a. Kita sebagai pendidik seharus mampu mengenali diri sebagai pendidik serta karakteristik dan kebutuhan murid.
    b. Menurut Ki Hajar Dewantara, manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri, baik lahir maupun batin tidak tergantung pada orang lain, ataupun anggota masyarakat.

    Lalu, apa peran saya sebagai pendidik?

    a.Peran sebagai pendidik yang relevan dengan konteks murid dan perkembangan zaman abad 21.
    b.Membekali murid dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk terus belajar, mendampingi mereka memahami dan mencapai tujuan belajar.

    Kita sebaiknya menjadi guru seperti apa?

    Pada bagian akhir modul, kita bisa bertanya pada diri sendiri mengenai Guru seperti apa sih yang sebaiknya kita usahakan? 
    Well, mungkin tidak ada jawaban pasti, tetapi akan lebih sesuai dengan Kurikulum Merdeka ini, jika kita sebaiknya berusaha untuk menjadi Guru yang tidak hanya mengajar materi namun juga menjadi guru yang diidolakan oleh murid dengan menumbuhkan budi pekerti.

    Modul 2 Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

    Mendidik menyeluruh

    Sahabat Belajar, saat kita medengar kata mendidik, apa yang terlintas di pikiran kita? Sekolah? Buku bertumpuk? 
    Dalam modul ini, kita diajar untuk merefresh pemikiran kita mengenai hakekat dari kegiatan mendidik. Sejatinya, mendidik tidak hanya sekedar mengajarkan materi, tetapi mendidik juga dapat menuntun tumbuh hidupnya dan kekuatan yang ada diri seorang murid sesuai kodratnya.

    Pendidikan satu abad

    Menurut Ki Hajar Dewantara yang sesuai dengan bangsa kita adalah pendidikan yang humanis, kerakyatan dan kebangsaan dengan sistem among ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Ajaran kepribadian Ki Hajar ini dapat dijabarkanmenjadi nilai-nilai yang harus dimiliki oleh pendidik. Nilai-nilai tersebut, yaitu; keteladanan; motivasi ; dan tut wuri handayani yang di dalampelaksanaan pendidikan disebut sebagai sistem among.

    Menjadi manusia secara utuh

    Pendidik tidak hanya memberikan ketrampilan berpikir atau kognitif saja tetapi juga mendampingi murid mengembangkan kekuatan batin, emosi dan empatinya. Melalui ngerti, ngrasa, lan nglakoni (menyadari, menginsyafi, dan melakukan), budi pekerti yang dibentuk untuk merdeka dan mandiri, akan hadir adab. Menjadi pandai itu penting, tetapi karakter yang kuat dalam diri akan menjadikan kita menjadi manusia secara utuh.


    Modul 3 Mendampingi Murid Secara Utuh dan Menyeluruh

    Kodrat mulia

    Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid sehingga murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratnya yang unik, tidak mungkin pendidik mengubah padi menjadi jagung atau sebaliknya
    • Kodrat keadaan
        Guru berperan sebagai penghubung murid dengan sumber-sumber  belajar yang ada di sekitar murid yang mengaitkan materi dengan konteks dimana murid tinggal
    • Kodrat alam
          Pendidik Menuntun murid untuk menemukan konteks pembelajaran yang relevan terhadap dirinya dan lingkungan tempat tinggal mereka berada
    • Kodrat zaman
            Pendidik menuntun murid untuk mencapai kekuatan kodratnya sesuai alam dan zaman melalui asas Trikon yaitu kontinyu, konvergen dan konsentris pada abad 21

    Asas Trikon

    Asas yang dicetuskan oleh Ki Hajar ini bertujuan untuk mengembangkan potensi murid secara optimal, baik secara intelektual, emosional, spiritual, maupun fisik.
    • Kontinyu
    Pendidik menuntun murid dengan perencanaan dan pengembangan secara  berkesinambungan. Pendidikan harus dilakukan terus menerus dengan membuat perencanaan yang baik.
    • Konvergen
    Pendidik menuntun murid dengan pemikiran terbuka terhadap sumber belajar, mengambil praktik2 baik dan kebudayaan lain dan menjadikan kebudayaan kita bagian dari alam universal
    • Konsentris
    Pendidik menuntun murid dengan berdasarkan kepribadian karakter  dan budaya kita sendiri sebagai pusatnya

    Modul 4 Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

    Menumbuhkan budi pekerti

    Sebagai pendidik menemani proses belajar dan mendampingi tumbuh kecerdasan pikirannya dan membantu murid menemukan budi pekerti atau watak baiknya serta membantu murid mengendalikan dan memperbaiki watak atau budi pekerti yang kurang baik

    Teori konvergensi dan pengaruh pendidikan

    • Teori konvergensi ada 2 macam yaitu Tabularasa dan teori negatif
    Tabularasa adalah beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh seorang pendidik dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik

    Teori negatif  beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas yang sudah terisi penuh dengan berbagai macam tulisan dan coretan
    • Tugas pendidik yaitu membantu manusia atau individu untuk dapat menebalkan dan memperjelas arti dan maksud tulisan samar yang ada di kertas tersebut dengan tuntunan terbaik.

    Modul 5 Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan

    • Selamat dan bahagia

    Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang di cita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara, jika kita pendidik berpikir bahwa setiap murid memiliki kodrat kekuatan dan potensi yang berbeda. Pendidik menuntun murid untuk selamat dan bahagia, serta mengembangkan akal budi pekertinya.

    • Sistem Among

    Ki hajar Dewantara mengenal sistem Among.
    Ing ngarsa sung tuladha, di depan memberi teladan yaitu bagaimana guru menjadi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku.
    Ing madya mangun karsa, di tengah membangun kehendak yaitu guru diharapkan mampu membangkitkan semangat berkreasi bersama murid
    Tut wuri Handayani, di belakang memberi dorongan yaitu guru tidak sekedar memberi motivasi tetapi juga memberikan saran sehingga murid mampu mengeksplorasi daya cipta, rasa, karsa dan karyanya.


    Begitu banyak ilmu menarik yang bisa kita eksplor dari topik ini untuk menjadikan kita sebagai pendidik yang lebih baik. Jika Sahabat Belajar tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut, silakan berkunjung langsung ke wesite PMM Kemdikbud, Log in menggunakan akun belajar.id anda, lalu pilih menu Pelatihan Mandiri dan klik pada topik Merdeka Belajar. Mohon berkenan, Sahabat Belajar mengisi feedback bagi postingan kami ini melalui tautan google form berikut ini:


    Terimakasih dan Salam Belajar.
    Continue Reading


    Modul ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang memiliki peranan penting dalam Kurikulum Merdeka. Perangkat ajar ini dapat berfungsi sebagai petunjuk sekaligus pedoman bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang berkualitas. 

    Mengingat pentingnya peranan modul ajar, guru sebaiknya berupaya maksimal untuk menyusunnya secara lengkap dan sistematis. Yang dimaksud dengan lengkap adalah bahwa sebuah modul ajar harus memuat komponen yang telah ditentukan untuk menerapkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP). Sedangkan sistematis maksudnya adalah penyusunannya seharusnya runtut; mencakup pembukaan, isi materi, dan penutup. 



    Dalam pembelajaran abad 21, kreatifitas dan keterampilan berpikir kritis penting untuk dikuasai oleh siswa. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kreatifitas dan pemikiran kritis itu dapat ditumbuhkan dan ditajamkan melalui penerapan pembelajaran aktif yang kreatif. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep blended learning yang ditawarkan oleh Grahan (2006): Blended learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang mencampurkan pendidikan formal dan non-formal atau penggabungan antara kegiatan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi daring. 

    Konsep blended learning dapat diterapkan dalam penyusunan modul ajar mata pelajaran Bahasa Inggris. Blended Learning dapat diterapkan dengan menyusun kegiatan di modul ajar dengan mencampur metode pembelajaran invidual, kemudian berganti menjadi metode diskusi kelompok kecil atau sebaliknya. Akan lebih baik jika disertai kegiatan yang bersifat praktik atau project, sehingga siswa tidak hanya belajar teori saja. Dengan teknik ini siswa juga bisa praktik berbicara (speaking) atau menulis (writing) dalam konteks penerapan atau konteks sosial.


    Kegiatan di modul ajar mata pelajaran Bahasa Inggris dengan metode blended learning dapat diawali dengan kegiatan pembelajaran tatap muka atau sebaliknya. Pembelajaran tatap muka mempunyai kelebihan yaitu siswa bisa berinteraksi langsung dengan guru secara riil, jika ada kesulitan bisa langsung bertanya. Kekurangan dari pembelajaran tatap muka adalah waktunya bisa saja terbatas, mudah membosankan dan tidak fleksibel. Dalam blended learning, pembelajaran tatap muka kemudian dibaurkan dengan pembelajaran daring. Kekurangan yang terdapat di pembelajaran tatap muka kemudian bisa dilengkapi saat fase pembelajaran daring dengan menggunakan teknologi. 

    Siswa generasi maju saat ini memiliki akses teknologi yang lebih mudah. Guru dapat menggunakan berbagai macam teknologi yang interaktif dan multimodal sebagai fitur tambahan dalam modul ajar. Fitur teknologi dalam modul ajar dapat membantu siswa memahami materi tata bahasa Inggris dan berlatih berbicara dengan dengan video, mp3, atau augmented reality. Semua fitur teknologi pada modul ajar dapat disusun guru dengan lebih mudah dalam sebuah blog.

    Blog merupakan singkatan dari istilah web log, semacam website pribadi yang dapat dikelola oleh guru untuk menerapkan fitur teknologi pada modul ajarnya. Di blog itu, guru dapat menyematkan banyak fitur teknologi untuk dimanfaatkan dalam sesi pembelajaran daring secara lebih menarik dan sistematis.

    Modul ajar berbantuan teknologi dengan metode blended learning akan berperan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan mengembangkan kecakapan abad 21 pada siswa. Melalui modul ajar yang disusun di blog, siswa dapat mengakses dan menggunakan ulang konten-konten pembelajaran Bahasa Inggris di mana saja dan kapan saja. Dengan sering berlatih dan mengulang, diharapkan skill Bahasa Inggris siswa akan lebih meningkat dan pengalaman belajar siswa melalui pemanfaatan teknologi juga bertambah.


    Bagaimana? Apakah anda tertarik untuk memanfaatkannya di mata pelajaran anda? 
    Tetapi ingat, sekeren apapun, teknologi itu hanyalah sarana. Yang paling utama adalah membuat bagaimana anak-anak didik kita jadi termotivasi dan mau aktif bekerja sama, dan dalam hal itu gurulah yang berperan utama, kata Bill Gates. Selamat Belajar.

    Technology is just a tool. In terms of getting the kids working together and motivating them, the teacher is the most important. – Bill Gates.

    Continue Reading

     Sebuah penelitian biasanya diawali dengan sebuah proposal. Diharapkan penelitian nantinya akan berjalan lebih terarah saat proposal sudah tertulis dengan jelas. Di postingan kali ini, Sahabat Belajar dapat mengamati sebuah contoh proposal penelitian sederhana. Sahabat tentu saja dapat menyusun sebuah proposal yang lebih baik dari ini. Selamat melakukan penelitian


    Halaman Judul

    PROPOSAL PENELITIAN


    PENERAPAN TPACK FRAMEWORK DENGAN SAC UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA EXPRESSING ADVICE DI KELAS XI MAPEL BAHASA INGGRIS SMAN INDONESIA HEBAT TAHUN AJARAN 2022/2023

    A. Latar belakang

    Pembelajaran abad 21 dalam Kurikulum 2013 adalah salah satu konsep yang dianjurkan untuk diimplementasikan dalam proses belajar mengajar, termasuk pembelajaran Bahasa Sastra Inggris pada kelas XI program peminatan. Konsep pembelajaran abad 21 ini pada dasarnya berupaya mendorong siswa untuk berfikiran kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Konsep ini dikenal dengan singkatan 4C; Creativity, Critical Thinking, Communication dan Collaboration. Pada pola ini guru seharusnya selalu berupaya mengaktifkan potensi siswa untuk belajar mencari tahu dan menerapkan apa yang telah mereka ketahui untuk menjadi sebuah ketrampilan, yang pada akhirnya akan membangun sikap mereka. Pembelajaran yang didukung teknologi merupakan aspek penting dalam pembelajaran abad 21. Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah memberikan kemudahan akses terhadap beragam sumber belajar digital.

    Kegiatan belajar mengajar di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi berkembang lebih pesat saat pandemi Covid-19, termasuk pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Inggris. Berbagai bentuk teknologi telah dicoba oleh guru untuk memperlancar penyampaian pembelajaran selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Mulai bulan Januari 2022 makin banyak sekolah melakukan pembelajaran tatap muka kembali. Akankah kemudian pemanfaatan teknologi dalam proses belajar kemudian dihilangkan? Saya rasa tidak. Bagaimanapun perkembangan teknologi terus berjalan di dunia ini. Guru dalam konteks kompetensi profesionalnya harus mempunyai kemauan untuk terus beradaptasi dengan linkungannya, termasuk keamujuan teknologi.  Inilah yang diamanatkan kepada guru-guru di Indonesia melalui Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Permen Nomor 17 Tahun 2007 tentang kualifikasi dan standar kompetensi guru.  Guru bahasa dapat terus mengeksplore teknologi apa saja yang dapat diterapkan di kelasnya untuk meningkatkan keterampilan berbahasa peserta didiknya.

    Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat keterampilan yang seharusnya dikembangkan, yaitu : Listening (menyimak), Reading (membaca), Writing (menulis), dan Speaking (berbicara). Menurut Hymes (1972) dalam Fauziati Endang (2010:15), mengajarkan keterampilan berbicara telah menjadi suatu pusat dalam kelas pembelajaran bahasa asing. Harris (1968:84) menyatakan bahwa saat berbicara, ada lima komponen bahasa yang terlibat; pronunciation, grammar, vocabulary dan comprehension. Salah satu upaya yang aspek yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan berbicara menuju kemampuan 4C ini adalah dengan memanfaatkan teknologi. 

    Diperlukan sebuah usaha lebih dari guru untuk berupaya menerapkan konsep 4C dalam kelas bahasa sastra Inggris dengan memanfaatkan teknologi. Mengajak siswa untuk kreatif dan berfikiran kritis kadang tidak mudah, bahkan ketika guru sudah mencoba memanfaatkan beberapa teknologi. Hal inilah yang peneliti rasakan ketika mengamati keterampilan berbicara dari siswa kelas XI Bahasa, khususnya pada materi Expressing Advice/Suggestion (Mengungkapkan saran dalam Bahasa Inggris). Saat diminta untuk menyusun dan mempraktekkan dialog mengungkapkan saran, mereka merasa kesulitan. Dialog yang mereka susun hanya persis menggunakan contoh frasa dari buku, kadang kurang tepat pada konteksnya dan dipraktekkan dengan malu-malu sambil membaca teks. Cara pengucapan dan kelancaranpun masih kurang. Banyak siswa belum mampu mencapai KKM 75 untuk nilai keterampilan berbicara.

    Hasil pembelajaran tersebut belum ideal, peneliti kemudian melakukan refleksi dan menyimpulkan bahwa pembelajaran untuk materi ini masih belum membawa  siswa ke arah 4C sesuai harapan. Kegiatan pembelajaran untuk keterampilan berbicara seharusnya diharapkan menuju ke sebuah tahapan melakukan presentasi berbicara secara kreatif, mampu berfikir kritis, mampu berkolaborasi dan berkmunikasi menggunakan bahasa Inggris mengungkapkan saran dengan memanfaatkan teknologi yang lebih tepat.

    Sesuai dengan silabus, ciri yang harusnya diharapkandapat teramati adalah :
    - Siswa mampu menyusun sebuah teks lisan mengungkapkan saran menggunakan bahasa Inggris secara kreatif dalam merespons berbagai situasi yang berbeda sesuai konteks.
    - Siswa mampu berdialog (berkomunikasi) mengungkapkan saran menggunakan bahasa Inggris dengan lancar dengan pengucapan yang tepat.

    Dari pengamatan, siswa mengalami kesulitan karena kurang latihan untuk memahami materi dan contoh-contoh ungkapan saran dalam bahasa Inggris. Saat mempraktekkan dialog siswa merasa malu dan kurang percaya diri karena kurang berlatih mengulang-ulang ungkapan mengungkapkan saran ini di rumah. Sementara itu saat di rumah, siswa merasa keberatan untuk mengakses materi yang disampaikan guru dalam bentuk video pembelajaran di YouTube karena itu dirasa menghabiskan kuota internet mereka yang terbatas. Sebagian besar siswa di kelas tersebut belum memiliki akses Wifi di rumah.

    Guru sebagai peneliti kemudian mencoba melakukan sesuatu perbaikan pembelajaran untuk mengatasi kesulitan tersebut sehingga siswa dapat mencapai kemampuan siswa sesuai harapan. Peneliti kemudian mencoba untuk memanfaatkan teknologi yang berbeda dengan menggunakan sebuah framework (kerangka kerja) yang disebut TPACK (technological pedagogical content knowledge) dalam pembelajaran. 

    TPACK ini pada dasarnya berupa sebuah kerangka kerja yang menggambarkan interaksi dalam pembelajaran yang saling terkait antara teknologi, konten, dan pedagogi (Koehler, Mishra, Hersey & Peruski, 2004). Dasar kerangka kerja ini bersumber dari pemaparan pemikiran Shulma (1986,1987) tentang konsep Pengetahuan Konten Pedagogis. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mishra dan Kohler (2005) dengan mengembangkannya dengan menekankan pentingnya Pengetahuan Konten Pedagogis Teknologi (TPCK). Dalam TPACK Framework, unsur teknologi, pedagogi dan konten saling terkait dan saling mendukung satu sama lain. Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran sebaiknya harus juga mempertimbangkan aspek pedagogi dan konten pembelajarannya secara seimbang. Teknologi yang mumpuni saja akan kurang bermakna dalam proses belajar mengajar jika tidak mendukung pedagogi yang sesuai, apalagi jika konten materi pembelajaran di teknologi tersebut tidak sesuai dengan silabus. Dalam penelitian ini, guru memanfaatkan teknologi berupa SAC dan Google Sites sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan speaking.

    SAC (Smart Apps Creator) merupakan sebuah aplikasi tool perangkat lunak di PC yang dapat digunakan untuk pembuatan mobile apps multimedia dengan proses coding yang lebih mudah dan cenderung instan. Guru dapat membuat aplikasi berbasis android terkait materi mengungkapkan saran ini di platform SAC lalu siswa dapat mengaksesnya dengan mudah di gawai mereka. Aplikasi yang dibuat dengan SAC ini tidak terlalu monoton dengan tampilan video semata. SAC dapat diisi dengan audio, video, dan latihan interaktif dengan cara menyentuh tombol yang disediakan di layar.

    Peneliti membuat sebuah aplikasi SAC berisi materi dan latihan mengungkapkan saran dalam Bahasa Inggris. Keuntungannya adalah, saat aplikasi SAC yang dibuat oleh guru saat sudah terinstall di HP siswa, siswa dapat berlatih dengan aplikasi ini tanpa menggunakan jaringan internet. Siswa dapat berlatih sepuasnya dalm bentuk tampilan aplikasi HP yang menarik tanpa mengkhawatirkan habisnya kuota internet. Diharapkan melalui aplikasi SAC yang dibuat oleh guru ini, siswa akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk memahami materi mengungkapkan saran dan berlatih mengucapkan frasa-frasa Bahasa Inggris yang sering dipakai dalam mengungkapkan saran.

    Dengan TPACK Framework ini, guru dapat menggunakan teknologi berupa media pembelajaran SAC dengan lebih terarah . Saat teknologi SAC dapat diterapkan dengan baik dalam pembelajaran, diharapkan semua siswa kelas XI  dapat mencapai KKM pada materi mengungkapkan saran dalam Bahasa Inggris.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini ada tiga dan dijabarkan sebagai berikut ::
    1. Bagaimana penerapan TPACK Framework berbantuan SAC dalam meningkatkan keterampilan berbicara Expressing Advice di kelas XI  SMA Indonesia Hebat tahun ajaran 2022/2023?
    2. Sejauh mana peningkatan keterampilan berbicara Expressing Advice pada peserta didik dengan penerapan TPACK Framework berbantuan SAC di kelas XI SMA Indonesia Hebat tahun ajaran 2022/2023 ?
    3. Bagaimana respons peserta didik terkait penerapan TPACK Framework berbantuan SAC dalam  meningkatkan keterampilan berbicara Expressing Advice di kelas XI SMA Indonesia Hebat tahun ajaran 2022/2023 ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
    1. Untuk mendeskripsikan penerapan TPACK Framework dengan SAC dalam meningkatkan keterampilan berbicara Expressing Advice di kelas XI peminatan Bahasa Sastra Inggris SMAN 2 Wonogiri tahun ajaran 2022/2023.
    2. Untuk menjelaskan hasil belajar peserta didik pada keterampilan berbicara Expressing Advice dengan menerapkan TPACK Framework dengan SAC di kelas XI peminatan Bahasa Sastra Inggris SMAN 2 Wonogiri tahun ajaran 2022/2023.
    3. Untuk menjelaskan respons peserta didik terkait penerapan TPACK Framework dengan SAC dalam meningkatkan keterampilan berbicara Expressing Advice di kelas XI peminatan Bahasa Sastra Inggris SMAN 2 Wonogiri tahun ajaran 2022/2023.

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diharapkan muncul dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
    1. Dengan penelitian tindakan kelas ini, peneliti berharap dapat memberi manfaat bagi penelitian – penelitian lain dalam bidang bahasa , khususnya tentang meningkatkan kemampuan berbicara dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran  dengan TPACK Framework.
    2. Penelitian ini khususnya juga membawa manfaat bagi diri peneliti sendiri untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan keterampilan membaca pada materi expressing advice di kelas XI program peminatan.

    E. KAJIAN PUSTAKA

    1. Keterampilan Berbicara Pembelajaran Bahasa Inggris SMA

    Keterampilan berbicara (speaking) merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai dalam pembelajaran bahasa Inggris. Keterampilan ini diajarkan dengan lainnya seperti menyimak (listening), membaca (reading) dan menulis (writing). Demikan juga dalam kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris program peminatan untuk kelas XI SMA.

    Terdapat beberapa definisi yang berbeda dari beberapa ahli mengenai keterampilan berbicara ini. Brown dan Yule (1989) menyatakan bahwa berbicara bagi pembicara bukan sekedar menyatakan apa di dalam pikirannya kepada pendengar, tetapi juga untuk mengungkapkan permintaan, informasi, layanan dan lainnya. Sementara Jones (1989) menyatakan bahwa berbicara itu merupakan bentuk komunikasi dua arah antara pembicara dan pendengar. Sesuatu yang disampaikan oleh pembicara dilakukan secara efektif karena berbicara itu bukan sekedar memproduksi suara semata, tetapi juga merupakan sebuah proses untuk mencapai tujuan tertentu yang di dalamnya melibatkan penyampaian pesan. 

    Dalam keterampilan berbicara ada 4 komponen yang dinyatakan oleh Hughes (2003) yaitu pronunciation, grammar, vocabulary, fluency dan comprehension. Yang dimaskud dengan pronunciation adalah pelafalan kata, cara bagaimana kata itu dilafalkan. Kata yang dilafalkan dengan tepat mempengaruhi pemahaman penyampaian pesan. Sedangkan komponen grammar adalah tentang aturan dalam bahasa untuk mengubah bentuk kata-kata dan kemudian menyambungnya dalam bentuk kalimat yang bermakna. Berbicara akan lebih jelas maknanya jika disampaikan dalam tata bahasa yang tepat sesuai konteksnya. Yang dimaksud dengan komponen vocabulary adalah kosakata yang dipakai dalam berbicara. Pemilihan kosakata yang tepat seharusnya disesuaikan dengan konteknya agar pesannya tersampaikan dengan baik. Komponen berikutnya adalah fluency yang berarti kelancaran, berbicara disampaikan dengan lancar dan akurat sesuai dengan konteksnya sehingga pendengar akan lebih mudah memahami arti kalimat yang diucapkan. Komponen yang terakhir adalah comprehension atau pemahaman. Komponen ini mencakup tentang pemahaman baik dari pembicara maupun pendengar yang harusnya memahami apa maksud/arti kalimat yang disampaikan saat proses berbicara.

    Pembelajaran berbicara dalam kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas XI  BahasaInggris juga didesain dalam ranah berbicara untuk berkomunikasi. Salah satu ungkapan yang dipelajari dalam berkomunikasi di kurikulum tersebut adalah ungkapan menyatakan saran (Expressing Advice). Saat mengajarkan keterampilan berbicara, empat komponen pronunciation, grammar, vocabulary, fluency dan comprehension sebaiknya turut dilibatkan. Salah satu upaya yang aspek yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan berbicara menuju kemampuan ini adalah dengan memanfaatkan teknologi.

    2. TPACK Framework Dalam Pengajaran Bahasa

    Pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi sudah semakin berkembang saat sekolah harus dilakukan secara daring selama pandemi covid-19. Saat sekarang pandemic sudah mulai berlalu dan sekolah sudah kembali dilaksanakan secara luring, pemanfaatan teknologi dipandang masih ada manfaatnya bagi peserta didik. Pemanfaatan teknologi akan lebih bermakna jika dilakukan dengan juga mempertimbangkan masalah konten pelajarannya dan juga ranah paedogogi yang tepat untuk diterapkan oleh guru saat pembelajaran. Dasar kerangka kerja ini bersumber dari pemaparan pemikiran Shulma (1986,1987) tentang konsep Pengetahuan Konten Pedagogis. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mishra dan Kohler (2005) dengan mengembangkannya dengan menekankan pentingnya Pengetahuan Konten Pedagogis Teknologi (TPCK). Dalam TPACK Framework, unsur teknologi, pedagogi dan konten saling terkait dan saling mendukung satu sama lain.
    Berikut ini bagan TPACK :

    Salah satu pendekatan berupa kerangka kerja yang menarik perhatian peneliti terkait dengan hal tersebut adalah TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge). TPACK  terbentuk  atas  perpaduan  3 jenis  pengetahuan  dasar,  yaitu Technological  Knowledge  (TK),  Pedagogical Knowledge (PK),  Content  Knowledge (CK). Hasil  perpaduan  3  pengetahuan  dasar tersebut,  menghasilkan  4  pengetahuan baru,  meliputi    Pedagogical  Content Knowledge  (PCK),  Technological  Content Knowledge (TCK),  Technological  Pedagogical Knowledge  (TPK),  dan  Technological Pedagogical  Content  Knowledge  (TPACK). Gambar  di  atas  memperlihatkan  interelasi  antara  3 pengetahuan dasar  yang mengahasilkan  4 pengetahuan. Berikut ini penjelasan setiap domain  pengetahuan  TPACK  yang disarikan dari Mishra &  Koehler  (2006 & 2008) dan Koehler, Mishra, & Cain (2013). Technological  

    Technological  knowledge  (TK)  atau pengetahuan  teknologi  merupakan pengetahuan  tentang  berbagai  jenis teknologi  sebagai  alat,  proses,  maupun sumber.  Pedagogical  knowledge (PK)  atau pengetahuan  pedagogik  yaitu pengetahuan  tentang  teori  dan  praktik dalam  perencanaan,  proses,  dan  evaluasi pembelajaran. Content knowledge (CK) atau pengetahuan  konten  adalah  pengetahuan tentang konten atau materi pelajaran yang harus  dipelajari  oleh  guru  dan  diajarkan kepada siswa.  Pedagogical  content  knowledge (PCK) atau  pengetahuan  pedagogik  konten merupakan  pengetahuan  pedagogik  yang berhubungan  dengan  konten  khusus (Shulman,  1986).  Technological  content knowledge (TCK)  atau  pengetahuan teknologi  konten  adalah  pengetahuan tentang  timbal  balik  antara  teknologi dengan  konten.  Technological  pedagogical knowledge  (TPK)  atau  pengetahuan teknologi  pedagogik  adalah  pengetahuan tentang  berbagai  teknologi dapat
    digunakan untuk memfasilitasi belajar dan pembelajaran. Technological  Pedagogical  Content Knowledge (TPACK)  atau  pengetahuan teknologi  pedagogik  dan  konten  adalah pengetahuan  tentang  penggunaan teknologi yang tepat  pada pedagogik yang sesuai  untuk  mengajarkan  suatu  konten dengan  baik.  

    Dalam menerapkan TPACK sebagai sebuah kerangka kerja dalam pembelajaran bahasa Inggris guru harus mengintegrasikan unsur pedagogi, konten dan teknologi dalam RPP mereka. Berikut aspek – aspeknya berdasar penelitian oleh Koh, Chai dn Lim (2016; dalam Drajati Nur Arifah,dkk, 2019): 
    - Untuk hal yang terkait pedagogi, guru mempertimbangkan bagaimana memulai kegiatan pembelajarannya, metode pembelajaran yang bagaimana yang akan diterapkan dalam mengajar nanti, merancang aktivitas siswa yang diharapkan berlangsung di kelas, juga menyudun bagaimana assesemennya dan evaluasi yang akan dilakukan.
    - Dalam hal konten, guru merancang sebuah konten materi pembelajaran yang sesuai kurikulum atau silabus yang dikembanglsn dari arahan kementrian pendidikan dan kebudayaan. konten juga dibuat berdasar karakteristik siswa sehingga diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa menjadi lebih baik.
    - Terkait aspek teknologi, guru memilih penerapan teknologi yang yang paling sesuai untuk dapat digunakan dalam memotivasi siswa, dalam menyampaikan konten pembelajaran sesuai metode yang dipilih. Pemilihan pemanfaatan teknologi juga dengan mempertimbangkan keterampilan siswa, dalam hal ini terkait keterampilan siswa abad 21 seperti keterampilan berfikir kritis, keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi dan menjadi kreatif.
    - Guru menerapkan ketiga aspek pedagogi, konten dan teknologi secara seimbang dalam pembelajaran sehingga nanti ketiganya akan saling terkait seperti gambaran dalam diagram TPACK di atas.

    3. Media SAC (Smart Apps Creator)

    Smart Apps Creator merupakan media pembelajaran memanfaatkan teknologi yang akan digunakan dalam penelitian ini.SAC merupakan sebuah aplikasi tool perangkat lunak di PC yang dapat digunakan untuk pembuatan mobile apps multimedia dengan proses coding yang lebih mudah dan cenderung instan. Guru dapat membuat aplikasi berbasis android terkait materi mengungkapkan saran ini di platform SAC lalu siswa dapat mengaksesnya dengan mudah di gawai mereka. 

    Peneliti membuat sebuah aplikasi SAC berisi materi dan latihan mengungkapkan saran dalam Bahasa Inggris. Keuntungannya adalah, saat aplikasi SAC yang dibuat oleh guru saat sudah terinstall di HP siswa, siswa dapat berlatih dengan aplikasi ini tanpa menggunakan jaringan internet. Siswa dapat berlatih sepuasnya dalm bentuk tampilan aplikasi HP yang menarik tanpa mengkhawatirkan habisnya kuota internet. Diharapkan melalui aplikasi SAC yang dibuat oleh guru ini, siswa akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk memahami materi mengungkapkan saran dan berlatih mengucapkan frasa-frasa Bahasa Inggris yang sering dipakai dalam mengungkapkan saran.

    SAC  dipandang sebagai salah satu media pembelajaran yang tepat untuk mendukung pembelajaran Bahasa Sastra Inggris dengan memanfaatkan teknologi dengan mengaitkan pedagogi dan konten yang sesuai. Peneliti meyakini bahwa pemanfaatan SAC dengan metode pembelajaran dalam kerangka TPACK mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran tema expressing advice di kelas XI Indonesia Hebat.

    Berikut ini contoh tampilan SAC dari android siswa karya guru dalam mengajar expressing advice.

    F. METODOLOGI PENELITIAN 

    1. Data dan Sumber Data 

    Data dalam penelitian ini ada tiga. Data pertama adalah data pelaksanaan pembelajaran/proses pembelajaran bahasa Inggris (keterampilan berbicara Expressing Advice) menerapkan TPACK Framework dengan SAC. Ini data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama di penelitian ini, yaitu mencari tahu bagaimana penerapan TPACK Framework dengan SAC dalam meningkatkan keterampilan berbicara Expressing Advice di kelas XI mapel Bahasa Inggris SMAN Indonesia Hebat tahun ajaran 2022/2023.
    Untuk data yang pertama ini  sumber datanya adalah dari guru dan peserta didik kelas XI, diamati saat melaksanakan KBM untuk materi keterampilan berbicara Expressing Advice dengan menerapkan TPACK Framework dengan SAC. Seorang kolabolator akan ditetapkan sebagai observer yang objective untuk pengambilan data yang pertama.

    Data yang kedua adalah berupa nilai keterampilan berbicara Expressing Advice (Menyatakan saran dalam bahasa Inggris). Data ini akan digunakan untuk mencari jawaban dari rumusan masalah yang kedua di penelitian ini untuk mencari tahu sejauh mana peningkatan keterampilan berbicara Expressing Advice pada peserta didikdengan penerapan TPACK Framework dengan SAC di kelas XI mapel Bahasa Inggris SMAN 2 Indonesia Hebat tahun ajaran 2022/2023. Nilai keterampilan peserta didik ini dinyatakan dalam bentuk nilai dalam skala 0 – 100. Untuk data yang kedua ini, sumber datanya adalah : peserta didik kelas XI, semester gasal SMA Indonesia Hebat tahun ajaran 2022/2023 (fokus pada nilai peserta didik).

    Adapun data yang ketiga adalah data hasil observasi respons peserta didik dalam pembelajaran bahasa Inggris (keterampilan berbicara Expressing Advice) menerapkan TPACK Framework dengan SAC. Data jenis ini digunakan sebagai bahan untuk menjawab rumusan masalah ketiga di penelitian ini yaitu untuk mencari tahu bagaimana respons peserta didik terkait penerapan TPACK Framework dengan SAC dalam  meningkatkan keterampilan berbicara Expressing Advice di kelas XI mapel Bahasa Inggris SMA Indonesia Hebat tahun ajaran 2022/2023
    Untuk data yang ketiga, sumber datanya adalah peserta didik kelas XI, semester gasal SMA Indonesia Hebat tahun ajaran 2022/2023 dengan berfokus pada fokus pada respons peserta didik.

    2. Prosedur Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, prosedur pengumpulan data adalah sebagai berikut :
    - Guru menyiapkan instrumen yang akan dipakai dalam penelitian. Untuk penelitian ini, instrumen yang dipakai adalah: Lembar observasi, tes berbicara (menyusun dan mempraktekkan dialog menyatakan saran dalam bahasa Inggris), angket respons siswa.
    - Guru melakukan tahapan pengumpulan dari setiap data. 
    Untuk data yang pertama, guru membuat lembar observasi dan mengisinya saat pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan TPACK berbantu SAC. Yang diobservasi adalah bagaimana alur pelaksanaan pembelajarannya dengan TPACK framework berbantu SAC.

    Untuk data yang kedua, guru membuat soal dan rubrik tes berbicara (speaking) menyatakan saran dalam berbahasa Inggris.
    Contoh soal : Create and perform a dialogue expressing advice in pairs. Choose one of the following themes:
    - The failure in math test
    - The confusing ideas of spending the next holiday
    - Finding birthday present for Mom/Dad
    - Suffering a toothache in the middle of the Physic class
    Rubrik penilaian (sumber Buku Guru Bahasa Inggris Kurikulum 2013) :

    - Untuk tahapan pengumpulan data yang ketiga, guru membuat sebuah angket dalam bentuk google form tentang respons siswa saat pembelajaran bahasa Sastra Inggris dilakukan dengan menerapkan TPACK berbantu SAC. Peserta didik lalu mengisi angket tersebut secara daring dari gawai mereka.

    3. Desain Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain PTK Kemmis dan Mc Taggart. Bagan desain penelitian berdasar Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai berikut :

    Pada hakekatnya desain Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari empat komponen berupa perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Komponen – komponen penelitian pada model ini merupakan satu siklus tindakan yang dilaksanakan dalam satu kali pembelajaran. Keempat tahapan dalam penelitian tersebut merupakan unsur untuk membuat siklus. Desain dalam penelitian ini juga melibatkan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalam siklus pertama. Setelah siklus pertama selesai, peneliti kemudian melakukan refleksi untuk menentukan tindakan berikutnya. Jika hasil keterampilan peserta didik XI BB menyatakan saran belum memuaskan maka peneliti akan melanjutkan ke siklus ke dua dengan urutan desain penelitian sama dengan siklus pertama melibatkan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi

    4. Rencana Tindakan

    a. Perencanaan
    Pada awal tahap perencanaan ini dilaksanakan renungan berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dan dilakukan diskusi serta konsultasi bersama guru mapel bahasa Inggris lintas minat kelas XI yang lain SMA Negeri 2 Wonogiri pada hasil nilai siswa dalam keterampilan berbicara mengungkapkan saran.

    Pada tahap persiapan penelitian berikutnya, peneliti akan melakukan hal berikut ini:
    (1) menyiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan
    (2) menyusun rencana pembelajaran (RPP) menyatakan saran dengan menerapkan TPACK Framework berbantu media SAC 
    (3) membuat media pembelajaran SAC dengan materi expressing advice sebagai sarana latihan siswa dalam keterampilan berbicara, peneliti juga menyiapkan media GoogleSites sebagai tempat materi tertulis dan tempat untuk menampilkan unjuk kerja keterampilan berbicara menyatakan saran.
    (4) menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar soal dan rubrik tes keterampilan berbiacara menyatakan saran dalam bahasa Inggris (5) berkolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa Inggris lintas minat, peserta didik kelas XI BB, dan pihak sekolah. Tahap ini bermanfaat agar pada pelaksanaan tahap tindakan lebih mudah, terarah, dan sistematis. Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai program kerja atau pedoman penelitian dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

    b. Tindakan
    Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Tindakan yang akan dilakukan secara garis besar adalah pembelajaran keterampilan berbicara mengungkapkan saran dengan menerapkan TPACK Framework berbantu SAC. Tindakan yang dilakukan pada setiap siklus terdiri atas tiga pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit pada setiap pertemuan.
    Rencana pembelajaran pada bagian awal pendahuluan yaitu tahap mengkondisikan peserta didik agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Tahap pendahuluan ini meliputi: (1) Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan mengawali pembelajaran membaca Alquran dan memberikan perintah kepada ketua kelas untuk memimpin doa, memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan; (2) Guru menyampaikan  kompetensi dasar, tujuan, dan manfaat yang akan diperoleh peserta didik dalam pembelajaran yang akan dipelajari yaitumenganalisis makna dan kebahasaan dialog menyatakan saran (3) Guru memberi motivasi pada peserta didik secara komunikatif dan kreatif  tentang pentingnya memahami dialog menyatakan saran dalam bahasa Inggris.

    Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan berikutnya adalah melakukan pembelajaran dengan menerapkan TPACK Framework berbantuan SAC sebagai media pembelajaran. Pada pertemuan pertama di siklus 1, guru mengajak peserta didik mendownload aplikasi SAC yang telah dibuat guru dengan materi menyatakan saran dalam bahasa Inggris di gawai android peserta didik. Guru lalu mengajari bagaimana cara belajar dengan menggunakan SAC, tidak hanya disekolah tapi juga di rumah. Tujuannya agar ada pengulangan dalam belajar siswa untuk materi ini sehingga nanti diharapkan peserta didik sudah lebih siap dan percaya diri saat melakukan dialog menyatakan saran ini. Peserta didik juga dijelaskan materi dan tahapan kegiatan pembelajaran selengkapnya dengan menggunakan media SAC. Pada akhir pemelajaran pertemuan pertama, dilakukan tanya jawab terkait materi hari itu.

    Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua adalah peserta didik kemudian membuat kelompok secara berpasangan (in pairs). Peserta didik kemudian menyusun sebuah dialog dengan memilih sebuah tema dari beberapa tema yang telah disiapkan. Sebelumnya peserta didik dajak mengulang materi yang telah dipelajari melalui SAC di rumah. Setelah peserta didik menyusun dialog secara bepasangan, peserta didik kemudian berlatih mengucapkan dialog tersebut. 

    Pembelajaran pada pertemuan ketiga adalah unjuk kerja, peserta didik kemudian mempraktekkan dialog yang sudah disusun di pertemuan kedua. Peserta didik melakukan dialog di depan kelas. Peserta didik dapat saling berkomentar mengenai penampilan dialog temannya.

    c. Pengamatan atau Observasi
    Observasi adalah mengamati kegiatan atau tingkah laku peserta didik selama proses penelitian berlangsung. Pelaksanaan observasi dilakukan bersama-sama dengan tindakan dalam pembelajaran. Observasi dilakukan peneliti dengan bantuan guru kolabolator selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini akan mengungkapkan segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran maupun respon terhadap pembelajaran berbicara mengungkapkan saran. 

    Dalam observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu: (1) tes keterampilan berbicara yang dikerjakan oleh peserta didik, (2) observasi untuk mengetahui aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, (3) pengisian kuisioner untuk memperoleh data melalui pendapat peserta didik yang dilakukan di luar kegiatan pembelajaran berlangsung, (4) catatan harian peserta didik dibuat untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran dan mengungkapkan kesulitan peserta didik, (5) catatan harian guru yang melengkapi pengamatan terhadap perilaku maupun respon peserta didik saat proses pembelajaran, dan (6) dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan kegiatan yang berupa gambar aktivitas peserta didik selama mengikuti pembelajara keterampilan berbicara mengungkapkan saran dalam bahasa Inggris.

    Semua data tersebut kemudian diargumentasikan secara lengkap. Hasil observasi ini digunakan sebagai bahan refleksi dan jika diperlukan digunakan sebagai dasar perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Dalam penelitian ini, peneliti didampingi guru mata pelajaran bahasa Inggris yang lain sebagai kolabolator.

    d. Refleksi
    Setelah melakukan kegiatan observasi terhadap proses pembelajaran, tindakan selanjutnya adalah menganalisis hasil penelitian baik dari tes tertulis maupun dari observasi. Kegiatan berikutnya adalah refleksi untuk merenungkan kembali hasil tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang telah dicapai pada setiap siklus dan hal-hal yang belum tercapai sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan tindakan/langkah perbaikan pada siklus berikutnya. Jika indikator ketercapaian belum terwujud, maka siklus dilanjutkan hingga terwujud, tetapi jika indikator telah terwujud maka kegiatan selanjutnya adalah penyusunan laporan.

    5. Indikator Keberhasilan

    Penelitian ini dinyatakan berhasil jika tercapai indikator keberhasilan sebagai berikut :
    1. Guru terobservasi sudah melakukan pembelajaran sesuai TPACK Framework, dengan memanfaatkan media pembelajaran dengan SAC.
    2. Indikator keberhasilan peningkatan kemampuan ketrampilan berbicara yang dicapi peserta didik adalah saat secara klasikal minimal 75 % dari jumlah peserta didik mencapai KKM = 70. Diharapkan setidaknya 25 peserta didik di kelas tersebut telah mencapai KKM atau maksimal ada 9 peserta didik yang mendapat nilai praktik menulis dibawah 70.
    3. Minimal 75 % peserta didik merespons dengan aktif selama proses pembelajaran dengan menerapkan TPACK Framework berbantu SAC.

    6. Prosedur Analisis Data 

    Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif berupa analisis statistik sederhana. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
    1. Menganalis data secara kualitatif hasil observasi saat guru melakukan proses KBM bersama peserta didik berupa lembar observasi terkait penerapan TPACK framework berbantu SAC.
    2. Menganalisis data secara kuantitatif yang berupa hasil penilaian ketrampilan berbicara expressing advice pada peserta didik , dikumpulkan kemudian dibuat rerata dan simpulan. Penilaian ketrampilan menulis ini dilakukan dua kali, yaitu sebelum penerapan TPACK pada prapenelitian dan sesudah tindakan penerapan TPACK berbantu SAC.
    3. Menganalisis data secara kuantitatif hasil isian angket/kuisioner yang telah diiisi peserta didik, terkait respons mereka saat pembelajaran berbicara mengungkapkan pendapat dilakukan dengan menerapkan TPACK Framework berbantu SAC.

    7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

    8. Daftar Referensi

    Drajati, dkk. (2019). Pembelajaran Bahasa Inggris SMA/SMK/MA dengan Kerangka TPACK: Teori Dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.
    Gillian Brown and George Yule. (1989). Teaching the Spoken Language : Approach Based on the Analysis of Conversational English. Australia : Cambridge University Press.
    Harris, David.P. (1974). Testing English as a Second Language. New Delhi: Tata
    McGraw-Hill Publishing.
    Hughes, Arthur. (2003). Testing for language teachers. Cambridge University Press.
    Koehler, M. J., Mishra, P., Ackaoglu, M.,&Rosenberg, J. M. (2013). The Technological Pedagogical Content Knowledge Framework for Teachers and Teacher Educators. Commonwealth Educational Media Centre for Asia.
    Mishra, P., & Koehler, M. J. (2006). Technological pedagogical content knowledge: a framework for teacher knowledge. Teachers College Record
    Rhodi Jones. (1989). Speaking and Listening. London : The Bath Press.

    Demikian sebuah contoh proposal penelitian yang dapat Sahabat jadikan sebuah referensi. Semoga ada sedikit manfaat. Karena berbagi tulisan adalah sedekah.

    Salam Belajar.

    Continue Reading

    Dalam Kurikulum Merdeka, salah satu kegiatan yang paling tampak paling hits adalah P5-  Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Salah satu tema menarik yang paling digemari oleh siswa adalah Kewirausahaan. 


    Dalam tahapan P5 tema kewirausahaan, siswa akan didampingi untuk mencoba sebuah usaha, semacam Start Up bussiness, mulai dari teorinya, proses pencarian ide, membuat proposal, uji coba proposal lalu memasarkannya melalui kegiatan panen hasil belajar.

    Nah, kali ini Sahabat Belajar, akan belajar untuk menyusun sebuah proposal P5 Tema Kewirausahaan. Sebagai contoh disini adalah wirausaha berbisnis kuliner.
    Dalam membuat proposal, Sahabat bisa memulai dengan membuat mind mapping dahulu, lalu membuat draftnya, bisa secara acak saja dahulu. Diskusikan dengan teman satu kelompok, baru pada akhirnya dituliskan melalui kata-kata dan terakhir editing. 

    Bagian Awal Proposal

    Pada bagian awal ini terdiri dari Halaman Cover, Lembar Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, atau bisa juga dilengkapi dengan daftar gambar dan tabel sesudahnya. 
    Untuk Halaman Cover dan Lembar Pengesahan sifatnya bebas gayanya, yang penting disusun sesuai tema, menarik tetapi tetap rapi dan resmi seperti layaknya sebuah proposal. 

    BAB 1 PENDAHULUAN

    Pada bagian ini, kita bisa menuliskan tentang : Latar Belakang, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan Usaha. Berikut contoh redaksi kalimatnya :

    A. Latar Belakang Usaha

    Bisnis makanan dan minuman menjadi salah satu bisnis yang banyak diminati oleh pelaku bisnis. Ini karena selain dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi, makanan merupakan kebutuhan pokok masyarakat di manapun dan kapanpun. Makanan sehat menjadi produk yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Produk kami ini selain menjadi makanan yang menarik di kalangan masyarakat, juga mementingkan kandungan gizi didalamnya. Sebagai contoh, pada isian Gimbap kami menggunakan isian sayur agar ada kandungan vitamin di dalam produknya. Untuk produk Squash, kami menggunakan sirup buatan sendiri tanpa bahan pemanis buatan, dilengkapi biji selasih dan bunga telang sebagai pewarna alami.

    Produk makanan dan minuman sangat digemari oleh kalangan masyarakat. Selain itu, makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi. Saat ini banyak kalangan milenial yang menyukai makanan luar, salah satunya makanan Korea yang saat ini sedang populer. Karena hal itu kami yakin bahwa nantinya produk kami akan banyak digemari oleh kalangan milenial.
    Jika nantinya usaha yang kami miliki sudah berjalan dan berkembang dengan baik, tentunya kami akan menjaga kekonsistenan produk yang kami miliki. Selain menjaga kekonsistenan produk, kami juga akan meningkatkan produk dengan berinovasi sebaik mungkin agar bisa menambah pemasaran produk dikalangan masyarakat. Tidak hanya itu, kami juga akan semakin mempromosikan produk agar semakin banyak kalangan masyarakat yang mengenal produk yang kami miliki. 

    Pada proposal ini, kami membuat dan memasarkan produk makanan dan minuman yaitu Gimbap dan Squash soda. Kami memilih produk ini karena makanan dan minuman itu banyak digemari kalangan milenial pada saat ini. Pada produk Gimbap, selain mengutamakan kelezatan makanan, kami juga tidak lupa untuk mengutamakan kandungan gizi dalam produk makanan kami. Contohnya saja gimbap ini nantinya akan menggunakan isian sayur agar tetap memiliki kandungan gizi yang baik, selain menggunakan sayur kami juga menggunakan telur dan sosis yang tentunya memiliki kandungan protein yang baik bagi tubuh. 

    Tidak hanya pada produk makanan, pada produk minuman kami, kami juga menjaga nilai gizi pada produk minuman, nantinya kami akan menambahkan buah , selasih dan nata de coco agar tetap ada kandungan vitamin didalamnya. Squash kami ini menggunakan sirup buatan sendiri tanpa bahan pemanis buatan dengan bunga telang sebagai pewarna alaminya.

    Kami mempelajari bahwa nantinya saat menjual produk ini pasti akan ada persaingan usaha yang sejenis. Untuk mengatasi persaingan bisnis yang sama dipasaran kami akan meningkatkan invasi pada produk kami agar lebih unggul dari produk lainnya. Selain berinovasi kami juga akan meningkatkan kualitas produk agar banyak pelanggan yang meminati produk kami karena kualitasnya yang unggul dari usaha lain yang sejenis. 

    Untuk meyakinkan konsumen bahwa produk kami lebih unggul dari kompetitor adalah dengan cara kami menjelaskan apa saja keunggulan produk yang kami miliki. Kami juga akan mejelaskan inovasi apa saja yang akan kami gunakan untuk mengembangkan produk yang kami punya. Kami akan menjelaskannya baik secara luring maupun secara daring melalui media sosial.

    B. Visi dan Misi Usaha

    Visi :
     Mewujudkan makanan Gimbap produk kelompok kami sebagai makanan yang enak dan sehat.
     Menjadikan Squah Soda produk kelompok kami sebagai minuman yang populer dan menyehatkan dikalangan anak muda.
    Misi :
     Mengutamakan kualitas dalam pelayanan. 
     Tetap berusaha menyesuaikan diri dengan lidah konsumen lokal. 
     Aktif melakukan promosi atau pendekatan kepada target pasar.

    C. Jenis dan Tujuan  

    Jenis produk kami :

    Jenis produk yang kami buat adalah produk pangan. Karena disini kami memasarkan Gimbap dan Squash soda. Jenis produk pangan yang kami buat adalah bersifat side-dish atau makanan cemilan yang cocok dinikmati sambil bercengkrama mengobrol bersama teman. Produk pangan kami bersifat makanan kekinian terinspirasi makanan Korea yang rasanya kami sesuaikan dengan rasa lidah lokal.
    Tujuan kami yaitu:
     untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis
     untuk pengadaan produk makanan yang dibutuhkan masyarakat,
     untuk memasarkan produk makanan yang sehat pada masyarakat.

    BAB II ANALISIS USAHA

    Bab ini mengajak siswa untuk berfikir kritis mengenai prospek usaha kuliner yang akan dikembangkan. Contoh isinya bisa seperti ini:

    A. Peluang Usaha

    Bisnis makanan di pasaran banyak diminati masyarakat karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat primer. Kami belajar dari berbagai sumber bahwa bisnis makanan dapat dikatakan tidak memiliki kemungkinan akan mati di pasaran. Produk makanan dan minuman sangat digemari oleh kalangan masyarakat. Saat ini banyak kalangan milenial yang menyukai makanan luar, salah satunya makanan korea yang saat ini sedang populer. Mungkin karena hal itu kami yakin bahwa nantinya produk kami akan banyak digemari oleh kalangan milenial. Gimbap ini banyak digemari tidak hanya karena popular tetapi juga merupakan makanan yang sehat dengan adanya isian sayur didalamnya. Untuk menemani makan Gimbap, kami juga menawarkan minuman Squash soda yang menyegarkan, dan cocok di nikmati dengan Gimbap.

    B. Tantangan Usaha

    Pada bisnis ini, ada kemungkinan jika ada orang yang tidak suka produk yang kita buat karena selera masyarakat berbeda beda. Tantangan lain adalah keuntungan yang kita dapat pada produk makanan tidak terlalu banyak sehingga jika tidak terlalu laku dipasaran maka kita tidak mendapat laba yang besar. Selain itu jika kita kurang inovatif dalam pemasaran maka akan sedikit peminat produk kita.

    C. Potensi Usaha

    Usaha ini kemungkinan akan mendapatkan laba karena selain kita memasarkan produk secara ofline kami juga memiliki rencana untuk memasarkan produk secara online di media sosial sehingga akan banyak peminatnya di masyarakat. 

    BAB III ASPEK PRODUKSI

    Pada bab ini, Sahabat Belajar bisa menuliskan apa dan bagaimana spesifikasi produk yang akan dikembangkan, bagaimana waktu dan tempat produksinya serta apa saja detail peralatan yang akan digunakan dalam proses produksi.

    A. Variasi Produk

    1) Gimbap 
    Menyediakan varian gimbap pedas dan gimbap tidak pedas. Isiannya terdiri dari tumisan sayur bayam, wortel, telur, sosis dengan diberi nori rumput laut kering sebagai pembungkus gimbab.
    2) Squash Soda Telang
    Minuman dingin rasa squash lemon segar dengan campuran sari bunga telang, selasih, potongan buah dan nata de coco. 

    B. Waktu dan Tempat Produksi

    Waktu : 
    Produksi dijalankan saat kegiatan panen raya P5 tema kewirausahaan sekitar tanggal 10 – 14 Oktober 2022.
    Tempat :
    Di area sekitar SMA Indonesia Hebat.

    C. Peralatan Produksi

    1) Peralatan produksi Gimbap
    - Telenan
    - Panci
    - Teflon
    - Spatula
    - Pisau 
    - Ceting
    - Piring
    - Baskom 
    pngwing.com

    2) Peralatan produksi Squash soda
    - Gelas 
    - Sendok
    - Mangkok kecil
    - Panci 
    - Sendok sayur
    D. Bahan Baku Produksi
    1) Bahan produksi Gimbap
    - Nasi hangat
    - Minyak
    - Garam
    - Ladaku
    - Wortel
    - Bayam
    - Telur
    - Sosis
    - Nori
    - Mayo
    - Bawang (untuk bumbu pedas)
    - Cabai (untuk bumbu pedas)
    - Kaldu jamur

    2) Bahan produksi Squash soda
    - Sirup
    - Soda
    - Es batu
    - Jelly nata de coco
    - Selasih 
    - Bunga telang

    E. Proses Produksi

    1. Proses produksi Gimbap
    1) Campurkan nasi dengan garam, diamkan hingga dingin beri kaldu jamur agar ada variasi rasa pada Gimbap
    2) Potong wortel beri garam setelah itu tumis wortel
    3) Rebus bayam, setelah direbus peras bayam hingga tidak ada air
    4) Goreng telur setelah itu potong memanjang
    5) Masak sosis dengan bumbu pedas untuk variasi Gimbap pedas
    6) Ambil 1 lembar nori beri nasi dan isian setelah itu gulung
    2. Proses produksi Squash soda
    1) Siapkan sirup pada gelas
    2) Beri irisan nata decoco dan selasih
    3) Tambahkan soda lalu beri es batu

    BAB IV STRATEGI USAHA

    Deskripsikan bagaimana usaha yang akan kamu buat itu beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini,bagaimana konsumen yang akan disasar, dan strategi apa yang diterapkan untuk memasarkan produk.

    A. Kondisi Pasar

    Pasaran Gimbap di Indonesia saat ini belum terlalu banyak, sehingga untuk memasarkan makanan ini tidak terlalu sulit karna bisa dikatakan kompetitor makanan ini belum terlalu banyak dipasaran. selain produk gimbap, kami juga memasarkan produk minuman Squash soda. Di pasaran Squash soda ini sudah banyak yang menjual, sehingga kita harus memikirkan bagaimana kita mengatasi kompetitor di produk ini.

    B. Konsumen

    Disini kami memusatkan pemasaran di kalangan anak muda, karena kami tidak terlalu yakin jika memasarkan produk ini kepada kalangan tua karena selera kalangan muda dengan kalangan tua berbeda sehingga kami tidak bisa asal memasarkan produk ke kalangan tua.

    C. Strategi 

    Karena kami memusatkan promosi kepada kalangan milenial maka nanti kami akan mempromosikan produk lewat media sosial sehingga akan banyak kalangan milenial yang mengetahui produk kami dan memiliki keinginan untuk mencoba prodk yang kami prmosikan. Selain itu nanti jika pemasaran produk kami mengalami peningkatan, kami akan mulai berinovasi kepada produk yang kami punya, misalnya menambah variasi pada isian Gimbap.

    BAB V ASPEK KEUANGAN

    A. Rencana Produksi

    Untuk produksi pertama, kami berencana membuat 20 porsi Gimbab. Kami akan menjual gimbab dengan harga Rp. 8.000 per satu kemasan, dalam satu kemasan terdapat empat potong gimbab. 
    Kami juga akan membuat squash sebanyak 60 porsi dengan harga Rp. 5.000 per porsi.
    B. Rencana Anggaran
    1) Rencana anggaran biaya produksi Gimbap (dalam 20 porsi):
    2.  Rencana anggaran Squash soda (dalam 60 porsi)

    C. Perkiraan Pemasukan

    1) Perkiraan pemasukan Gimbap
    Nanti kami akan menjual (20 porsi perkiraan) per kemasan dengan harga Rp.8.000,- maka nanti kami kira kira akan pendapatan sebesar Rp. 160.000. 
    2) Perkiraan pemasukan Squash soda
    Nanti kami akan menjual (60 porsi perkiraan) per kemasan dengan harga Rp.5000,- maka nanti kami kira kira akan mendapat pendapatan Rp.300.000,-

    D. Perkiraan Laba/Rugi

    Perhitangan keuntungannya adalah : Pendapatan – biaya produksi = laba
    Gimbab (menjual 20 porsi):
    Rp. 160.000 – 109.000 = Rp. 51. 000 
    Squash (menjual 60 porsi)
    Rp. 300.000 – Rp. 155.000 = Rp. 145.000
    Total laba penjualan gimbab dan squash = Rp. 196.000

    BAB VI KESIMPULAN

    Ide kami untuk mengembangkan kuliner adalah kami ingin membuat produk yang saat ini sedang banyak digemari oleh kalangan milenial. Tetapi kami ingin selain populer tentunya juga lezat dan bergizi. untuk meningkatkan daya jual, kami memilih produk kuliner yang saat ini sedang banyak populer dikalangan milenial yang berupa Gimbap dan Squash soda.
     
    Menurut kami produk kami ini selain mengutamakan kelezatan kami juga mengutamakan nilai gizi didalam produk agar pelanggan tetap bisa menjaga kesehatan makanan yang dikonsumsi. Kami akan memproduksi dan memasarkan sendiri produk Gimbap dan Squash kami ini. Rencana kami, tidak hanya mempromosikannya secara ofline, kami juga akan mempromosikannya secara online, agar semakin banyak orang tau akan produk yang kami pasarkan. 

    Produk kuliner yang kami buat ini kami jual dengan harga yang bisa dibilang cocok untuk pada pelajar, kami menjual Gimbap dengan harga Rp.8000,- dan Squash soda dengan harga Rp.5000,- saja. Kami menjual dengan harga yang bisa dikatakan murah dengan harapan, agar saat memasarkan produk kami tidak banyak menerima komplain bahwa kami menjual dengan harga yang terlalu tinggi. Selain itu target pemasaran kita juga kalangan remaja yang biasanya membeli makanan dan minuman dengan uang saku yang tidak terlalu banyak. 

    Untuk pemasarannya kami akan menggunakan media sosial contohnya whatsapp dan instagram yang saat ini banyak dikalangan milenial. Tidak hanya pemasaran online yang kita lakukan, kami juga melakukan pemasaran offline langsung kepada customer. 

    Dari semua keuangan yang kami hitung kami memprediksi bahwa akan menerima keuntungan kira kira Rp.196. 000,- pada produk makanan dan minuman yang kami buat. Jadi kesimpulannya, kami optimis bahwa usaha yang kami jalankan ini mendapat keuntungan dan memiliki pasaran yang cukup digemari oleh kalangan masyarakat.

    Bagaimana, mudah bukan menulis sebuah proposal usaha? Ayo terus kuatkan karakter mandiri dan kreatifmu melalui P5 Tema Kewirausahaan. Have Fun!

    Silakan klik di sini:  Contoh Proposal P5  untuk contoh proposal P5 Kewirausahaan yang lain.
    Salam Belajar.

    Continue Reading
    Older
    Stories

    About Me

    Dewi Apriliana
    An ordinary working mom who loves kids and teaching and reading
    Read More>

    Popular Posts

    • Making Appointment & Reservation by Phone ; Belajar Bahasa Inggris Yuk
    • Giving Examples in English ; Materi Bahasa Inggris Lintas Minat Kelas XI
    • Apem Kukus Tradisional yang Ngangeni
    • LANGKAH MUDAH MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK LDA
    • Smart Apps Creator (SAC) Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Daring
    • Memanfaatkan Blog Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh
    • Contoh Proposal Usaha untuk P5 Tema Kewirausahaan
    • Membuat Laporan Karya Inovatif Video Pembelajaran

    FOLLOW US

    recent posts

    Labels

    ruang baca ruang guru ruang impian ruang kelas ruang keluarga ruang menulis ruang perpustakaan

    Statistics

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top