Rangkuman PMM Topik Merdeka Belajar
06.15
Topik Merdeka Belajar di PMM
Sahabat Belajar, sama seperti guru lain, saya akhir-akhir ini juga aktif mengakses sebuah platform pendidikan yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), bernama PMM ; Platform Merdeka Mengajar.
Nah, bagi guru, PMM ini dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. PMM ini juga disediakan untuk menjadi pendamping bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
Kali ini saya akan mencoba berbagi sebuah topik di PMM yang sudah saya pelajari. Topik itu berjudul Merdeka Belajar. Pada topik ini, saya mendapatkan banyak ilmu baru melalui 5 modul yang ada di dalamnya, yaitu :
- MENGENALI DAN MEMAHAMI DIRI SEBAGAI PENDIDIK
- MENDIDIK DAN MENGAJAR
- MENDAMPINGI MURID SECARA UTUH DAN MENYELURUH
- MENDIDIK DAN MELATIH KECERDASAN BUDI PEKERTI
- PENDIDIKAN YANG MENGANTARKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAN
Modul 1 Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik
Untuk apa saya sebagai guru harus mengenali dan memahami diri?
Mungkin pertanyaan seperti itu akan segera terbersit begitu memulai modul ini. Inilah dua hal yang dapat menjadi bagian dari pertanyaan tadi:
a. Kita sebagai pendidik seharus mampu mengenali diri sebagai pendidik serta karakteristik dan kebutuhan murid.
b. Menurut Ki Hajar Dewantara, manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri, baik lahir maupun batin tidak tergantung pada orang lain, ataupun anggota masyarakat.
Lalu, apa peran saya sebagai pendidik?
a.Peran sebagai pendidik yang relevan dengan konteks murid dan perkembangan zaman abad 21.
b.Membekali murid dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk terus belajar, mendampingi mereka memahami dan mencapai tujuan belajar.
Kita sebaiknya menjadi guru seperti apa?
Pada bagian akhir modul, kita bisa bertanya pada diri sendiri mengenai Guru seperti apa sih yang sebaiknya kita usahakan?
Well, mungkin tidak ada jawaban pasti, tetapi akan lebih sesuai dengan Kurikulum Merdeka ini, jika kita sebaiknya berusaha untuk menjadi Guru yang tidak hanya mengajar materi namun juga menjadi guru yang diidolakan oleh murid dengan menumbuhkan budi pekerti.
Modul 2 Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan
Mendidik menyeluruh
Sahabat Belajar, saat kita medengar kata mendidik, apa yang terlintas di pikiran kita? Sekolah? Buku bertumpuk?
Dalam modul ini, kita diajar untuk merefresh pemikiran kita mengenai hakekat dari kegiatan mendidik. Sejatinya, mendidik tidak hanya sekedar mengajarkan materi, tetapi mendidik juga dapat menuntun tumbuh hidupnya dan kekuatan yang ada diri seorang murid sesuai kodratnya.
Pendidikan satu abad
Menurut Ki Hajar Dewantara yang sesuai dengan bangsa kita adalah pendidikan yang humanis, kerakyatan dan kebangsaan dengan sistem among ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Ajaran kepribadian Ki Hajar ini dapat dijabarkanmenjadi nilai-nilai yang harus dimiliki oleh pendidik. Nilai-nilai tersebut, yaitu; keteladanan; motivasi ; dan tut wuri handayani yang di dalampelaksanaan pendidikan disebut sebagai sistem among.
Menjadi manusia secara utuh
Pendidik tidak hanya memberikan ketrampilan berpikir atau kognitif saja tetapi juga mendampingi murid mengembangkan kekuatan batin, emosi dan empatinya. Melalui ngerti, ngrasa, lan nglakoni (menyadari, menginsyafi, dan melakukan), budi pekerti yang dibentuk untuk merdeka dan mandiri, akan hadir adab. Menjadi pandai itu penting, tetapi karakter yang kuat dalam diri akan menjadikan kita menjadi manusia secara utuh.
Modul 3 Mendampingi Murid Secara Utuh dan Menyeluruh
Kodrat mulia
Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid sehingga murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratnya yang unik, tidak mungkin pendidik mengubah padi menjadi jagung atau sebaliknya
- Kodrat keadaan
Guru berperan sebagai penghubung murid dengan sumber-sumber belajar yang ada di sekitar murid yang mengaitkan materi dengan konteks dimana murid tinggal
- Kodrat alam
Pendidik Menuntun murid untuk menemukan konteks pembelajaran yang relevan terhadap dirinya dan lingkungan tempat tinggal mereka berada
- Kodrat zaman
Pendidik menuntun murid untuk mencapai kekuatan kodratnya sesuai alam dan zaman melalui asas Trikon yaitu kontinyu, konvergen dan konsentris pada abad 21
Asas Trikon
Asas yang dicetuskan oleh Ki Hajar ini bertujuan untuk mengembangkan potensi murid secara optimal, baik secara intelektual, emosional, spiritual, maupun fisik.
- Kontinyu
Pendidik menuntun murid dengan perencanaan dan pengembangan secara berkesinambungan. Pendidikan harus dilakukan terus menerus dengan membuat perencanaan yang baik.
- Konvergen
Pendidik menuntun murid dengan pemikiran terbuka terhadap sumber belajar, mengambil praktik2 baik dan kebudayaan lain dan menjadikan kebudayaan kita bagian dari alam universal
- Konsentris
Pendidik menuntun murid dengan berdasarkan kepribadian karakter dan budaya kita sendiri sebagai pusatnya
Modul 4 Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti
Menumbuhkan budi pekerti
Sebagai pendidik menemani proses belajar dan mendampingi tumbuh kecerdasan pikirannya dan membantu murid menemukan budi pekerti atau watak baiknya serta membantu murid mengendalikan dan memperbaiki watak atau budi pekerti yang kurang baik
Teori konvergensi dan pengaruh pendidikan
- Teori konvergensi ada 2 macam yaitu Tabularasa dan teori negatif
Tabularasa adalah beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh seorang pendidik dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik
Teori negatif beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas yang sudah terisi penuh dengan berbagai macam tulisan dan coretan
- Tugas pendidik yaitu membantu manusia atau individu untuk dapat menebalkan dan memperjelas arti dan maksud tulisan samar yang ada di kertas tersebut dengan tuntunan terbaik.
Modul 5 Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan
- Selamat dan bahagia
Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang di cita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara, jika kita pendidik berpikir bahwa setiap murid memiliki kodrat kekuatan dan potensi yang berbeda. Pendidik menuntun murid untuk selamat dan bahagia, serta mengembangkan akal budi pekertinya.
- Sistem Among
Ki hajar Dewantara mengenal sistem Among.
Ing ngarsa sung tuladha, di depan memberi teladan yaitu bagaimana guru menjadi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku.
Ing madya mangun karsa, di tengah membangun kehendak yaitu guru diharapkan mampu membangkitkan semangat berkreasi bersama murid
Tut wuri Handayani, di belakang memberi dorongan yaitu guru tidak sekedar memberi motivasi tetapi juga memberikan saran sehingga murid mampu mengeksplorasi daya cipta, rasa, karsa dan karyanya.
Begitu banyak ilmu menarik yang bisa kita eksplor dari topik ini untuk menjadikan kita sebagai pendidik yang lebih baik. Jika Sahabat Belajar tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut, silakan berkunjung langsung ke wesite PMM Kemdikbud, Log in menggunakan akun belajar.id anda, lalu pilih menu Pelatihan Mandiri dan klik pada topik Merdeka Belajar. Mohon berkenan, Sahabat Belajar mengisi feedback bagi postingan kami ini melalui tautan google form berikut ini:
Terimakasih dan Salam Belajar.
4 comments
Penjelasannya bikin membuka wawasan saya tentang kurikulum merdeka bu
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung di blog sederhana ini :) mari belajar bersama kurikulum merdeka
HapusMenurut saya, Pemikiran Ki Hajar Dewantara sungguh menarik dan sesuai untuk di terapkan di pendidikan negara kita
BalasHapusBetul kak :) dan ini ternyata jadi landasan untuk kurikulum merdeka yang diterapkan saat ini
Hapus