Saung Belajar Aisyah

    • Home
    • ruang keluarga
    • ruang kelas
    • ruang baca
    • ruang menulis
    • ruang impian
    Setelah mencoba membuat video pembelajaran di kelas, seorang teman kemudian menyarankan agar menilaikannya untuk kenaikan pangkat. Waduh, apa saja ya yang perlu disiapkan untuk membuat laporannya? 




    Saya termasuk pemalas untuk urusan ribet naik pangkat. Sudah bertahun-tahun tak mencoba untuk menyentuhnya. Tapi tahun 2019 ini baru terbuka mata hati saya untuk mencoba menilaikan Karya Inovatif (KI) ehehe

    Ahai..tenyata saya bisa lho. Saya menilaikan Karya Inovatif untuk penguatan pendidikan karakter waktu mengelola program Laskar Aksara. Rincian kegiatannya disini yaa. Kemudian saya mencoba lagi untuk menilaikan video pembelajaran ketika mengikuti kompetisi PembaTIK (Pemanfaatan TIK di pembelajaran). 

    Nah, saya ingin sharing pengalaman saya saat membuat  laporannya. Mungkin versi laporan saya masih banyak kekurangan, anda bisa melengkapinya dengan versi anda sendiri. Yang jelas, acuan utamanya adalah Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Angka Kreditnya yang dikeluarkan oleh Kemdikbud Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2019.

    Ketentuan Karya Inovatif Berdasar Buku 4 PKB

    Dalam buku 4 PKB , ada beberapa bentuk karya inovatif :
    1. Menciptakan karya Seni, bisa seni sastra, seni rupa, desain komunikasi visual, seni musik atau seni suara, seni busana, dan seni pertunjukan.
    2. Membuat karya teknologi tepat guna berupa program komputer atau alat/mesin
    3. Karya teknologi tepat guna berupa pengembangan bidang sains, alat pelajaran/alat peraga yang sesuai dengan tugas mengajar guru 
    Di artikel ini kita akan fokus ke jenis nomer 3, berupa alat pelajaran/alat peraga. Kegiatan ini meliputi membuat atau memodifikasi alat pelajaran atau alat peraga. 

    Apa yang dimaksud dengan alat pelajaran/peraga?

    Ini adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep atau cara kerja tertentu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Bisa juga membuat modifikasi atau inovasi alat pelajaran atau alat peraga yang sudah ada di sekolah.

    Apa saja yang termasuk alat pelajaran/peraga?

    Katagori sederhana (Angka Kredit = 1) misalnya :
    • Poster/gambar sejumlah 2
    • Alat permainan pendidikan sejumlah 2 set
    • Set model sejumlah 2 set
    • Alat bantu pelajaran sejumlah 2
    • Video pembelajaran/ animasi pembelajaran komputer berdurasi minimal 15 menit

    Katagori kompleks (nilai angka kredit = 2) misalnya:
    • Poster/gambar sejumlah 4
    • Alat permainan pendidikan sejumlah 4 set
    • Set model sejumlah 4 set
    • Alat bantu pelajaran sejumlah 4
    • Video pembelajaran/ animasi pembelajaran komputer berdurasi minimal 30 menit

    Menilaikan Video Pembelajaran

    Saya beberapa waktu lalu mengikuti kegiatan PembaTIK , semacam seleksi untuk kompetisi mencari Duta Rumah Belajar. Ada empat level kegiatan ini, dan Alhamdulillah saya bisa lolos sampai level 3. Salah satu ilmu dan tugas di Level 3 ini adalah belajar membuat video pembelajaran untuk dijadikan konten di fitur Sumber Belajar di Portal Rumah Belajar. Sebuah portal belajar online gratis oleh Kemdikbud RI.

    Video pembelajaran untuk konten Rumah Belajar ini durasinya hanya sekitar 7 menitan, maka untuk mencapai syarat video pembelajaran katagori sederhana, kita modifikasi dengan menambahkan lagi sekitar 8 menit di bagian belakang. Misalnya kalau saya, bagian belakang yang 8 menit itu saya tambah dengan latihan listening dan kosakata tambahan. 

    Nanti yang versi 15 menit itu yang kita gunakan di kelas, bisa dengan disimpan di Goggle Drive kemudian siswa diberi link untuk mengaksesnya. Bisa juga siswa masuk melalui Portal Rumah Belajar untuk mengakses video tersebut. 

    Setelah saya ajukan polling sederhana, banyak siswa menyatakan terbantu dengan video pembelajaran yang saya buat itu. Walaupun memang belum sempurna sekali, tetapi kebanyakan siswa menghargainya karena gurunya ini telah tampak berusaha. Beberapa dari mereka malah memberi masukan agar kalau saya membuat video lagi bisa jadi lebih menarik bagi mereka.

    Bonusnya, kita bisa menilaikannya untuk kenaikan pangkat. Bersyukur, video itu bisa lolos dinilai oleh tim PAK dan mendapat nilai 1. 
    Lumayaan. 

    Format Laporan Pembuatan Alat Pelajaran berupa Video Pembelajaran

    1. Halaman Judul

    Bagian ini isinya berupa judul jenis laporan, nama alat pelajaran, nama pembuat, NIP, dan nama sekolahan / lokasi. Video pembelajaran saya ini mengambil judul tema ‘Making Appointment by Phone’.
     Ini contoh halaman judul saya: 

    2. Halaman Pengesahan

    Halaman ini berisi pengesahan oleh kepala sekolah. Redaksi kata-katanya boleh berbeda-beda yang penting menjelaskan bahwa Kepala Sekolah tempat kita bekerja mengetahui bahwa kita membuat dan menggunakan video pembelajaran di kelas saat pelajaran.

    3. Halaman Pernyataan

    Bagian ini tentang pernyataan dari pembuat bahwa alat pelajaran yang kita buat itu benar-benar karya asli kita, bukan plagiat. Maka saat membuat video, pastikan kita tidak hanya mengkopi karya orang lain. Jujur yang utama.

    4. Kata Pengantar

    Pada bagian ini berikan kata-kata pengantar tentang karya yang akan kita nilaikan. Redaksi kata-kata bisa disesuaikan dengan keinginan anda, yang penting gunakan gaya bahasa yang sopan dan resmi. Ini contoh kata pengantar yang saya buat:

    5. Daftar Isi dan Daftar Gambar/Foto

    Berikut contoh daftar isi dan daftar Gambar / Foto di laporan yang telah saya buat:

    6. Tujuan

    Jelaskan tujuan pembuatan video pembelajaran yang kita buat. Mau dibuat penjelasan perbutir atau bisa juga ditulis secara paragraf.

     Misalnya tujuan pembuatan video pembelajaran saya adalah  untuk membantu peserta didik kelas XI SMA dalam memahami konsep konsep tatacara bertelepon dalam bahasa Inggris untuk membuat janji temu (appointment).

    Membuat janji temu dalam Bahasa Inggris memerlukan beberapa frase dan gambits tertentu sesuai dengan konteksnya. Peserta didik akan kesulitan jika hanya membayangkannya. Dengan video pembelajaran ini peserta didik akan mempelajarinya lebih mudah dan menarik. 

    Tujuan akhirnya adalah peserta didik nantinya dapat lebih lancar mempraktekkan tatacara bertelepon dalam bahasa Inggris untuk membuat janji temu (appointment) dan kemudian dapat meningkatkan nilai keterampilan untuk KD ini.

    7. Manfaat 

    Deskripsikan manfaat video pembelajaran yang telah dibuat dalam pembelajaran di kelas. Kalau di laporan saya, kata-katanya seperti ini:

    Peserta didik dapat mengulang – ulang materi tatacara bertelepon dalam bahasa Inggris untuk membuat janji temu (appointment) kapan saja dan di mana saja. Materi ini memang memerlukan latihan lebih sering untuk mendengarkan dan menirukan frase dan gambits making appointment by phone.

    Peserta didik juga akan mendapat pengalaman belajar yang berbeda sehingga mereka tidak bosan. Belajarnya tidak hanya dengan tatap muka secara langsung di kelas saja. Keterampilan Bahasa Inggris mereka akan kurang terasah jika hanya dilakukan saat pembelajaran di kelas.

    Untuk memperoleh manfaat yang maksimal, kami membuat materi pengayaan yang berupa publikasi tertulis di blog milik kami sendiri, https://saungbelajaraisyah.blogspot.com/

    8. Rancangan/Desain

    Menurut buku 4, rancangan/desain di laporan kita bisa dilengkapi dengan gambar rancangan, atau diagram alir. Berikan juga daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan. Dalam laporan video pembelajaran ini, saya menggunakan diagram alir.
    Bentuknya seperti ini:

    9. Prosedur Pembuatan

    Pada bagian ini, jelaskan prosedur pembuatan video pembelajaran kita. Lengkapilah dengan foto pembuatan. Dalam laporan saya, prosedur pembuatan saya bagi menjadi 3 tahap.
    • Tahap Pra-Produksi
    • Tahap Produksi
    • Tahap Pasca Produksi
    Pada Tahap Pra Produksi 
    Pada tahap ini pembuat video melakukan eksplorasi ide atau gagasan kemudian menyusunnya menjadi naskah video pembelajaran. Naskah video pembelajarannya, saya tuliskan lengkap klik di sini : membuat & menilaikan video pembelajaran.html

    Pola penyusunan naskah, tidak ada aturan bakunya. Pola yang saya buat ini, mengacu pada pola penyusunan naskah yang dipakai pada kegiatan PembaTIK 2019. 

    Jadi naskahnya itu menjelaskan scene per scene. Durasi per scene bisa hanya sekitar 0  - 2 menit saja. Lengkapi dengan bagaimana tampak visual yang diharapkan pada scene tersebut, trus bagaimana kata-kata yang diucapkan (berupa audio) saat gambar visualnya muncul. Agar lebih detail, beri alokasi waktu yang diharapkan. Saya menggunakan alokasi waktu dalam hitungan second/detik, agar lebih detail.

    Dengan adanya naskah ini, kita akan lebih mudah saat mengambil gambar video. Pengambilan gambar akan jadi terarah dan lebih cepat selesai. 

    Tahap Produksi
    Pada tahap ini mulai dilakukan pengambilan gambar untuk tayangan video. Pertama, kami menyiapkan alat-alat nya dahulu seperti kamera, tripod, clip on dan handphone yang sudah terinstal aplikasi editing KineMaster.

    Setelah alat siap, kami mencari lokasi pengambilan gambar. Kami memilih melakukan pengambalian gambar di ruang lab bahasa karena disitu suasana relatif tenang dan sedikit noise dari luar. Pengambilan gambar dilakukan secara per potong-per potong scene tidak sekaligus 8 menit. 

    Dengan pengambilan per scene, kami jadi lebih mudah menghafal materi yang harus diucapkan. Setiap scene hanya sekitar 1 – 2 menit saja. Kami menggunakan teknik terpisah suara dan gambar. Gambar diambil dan disimpan di kamera digital , sedangkan suara diambil melalui clip on yang dihubungkan dengan handphone. Nanti keduanya akan di edit dan di mix melalui aplikasi KineMaster.

    Tahap Pra Produksi
    Pada tahap ini gambar dan suara yang sudah diambil di edit dan di mix pada aplikasi yang anda pilih. Ada beberapa aplikasi untuk mengedit video, yang mudah untuk pemula misalnya Filmora, Camtasia, Movie Maker, atau Kinemaster.

    Jelaskan prosedur mengeditnya sesuai dengan aplikasi yang dipakai. Lengkapi dengan foto dokumentasi. Sebagai contoh, saya menjelaskan proses mengedit dengan menggunakan KineMaster. Sesuai aplikasi yang saya gunakan untuk mengedit video pembelajaran saya. Ini contoh alur prosedur pengeditan di laporan saya:

    10. Penggunaan di Sekolah

    Pada bagian ini jelaskan bagaimana video pembelajaran kita dipakai saat pembelajaran di kelas. Beri foto dokumentasinya. Kalau saya, laporan pada bagian ini saya lengkapi dengan RPP yang saya pakai. 


    11. Bagian Penutup berisi Dampak dan Simpulan

    BAB V  PENUTUP

    Dampak
    Guru video pembelajaran yang dibuat oleh guru sendiri akan terasa lebih istimewa dimata mereka. Meskipun hasil video belum terlalu istimewa tetapi peserta didik itu tampak menghargai usaha kami. Melihat usaha kami yang lebih, dampaknya peserta didik pun kemudian termotivasi untuk belajar lebih baik. 

    Memang di internet banyak juga video pembelajaran, ibaratnya tinggal pilih, tetapi memilih diantara ribuan pilihan itu bisa menimbulkan kesulitan dan distorsi. Isi pembelajaran pun belum tentu pas sesuai dengan kurikulum dan RPP yang kita susun. Dengan membuat video pembelajaran sendiri, isinya akan bisa kita sesuaikan dengan kurikulum dan RPP yang kita terapkan. Sesuai pula dengan karakteristik anak didik.

    Karena tidak begitu disulitkan dengan proses memilih video, dampaknya peserta didik akan lebih fokus pada pembelajarannya dan kemudian lebih leluasa untuk praktek berbicara sesuai contoh.
    Apalagi bagi siswa yang pemalu, mereka dapat berlatih dulu di rumah dengan mengulang-ulang video pembelajaran ini. Saat tampil untuk dinilai keterampilan berbicara dalam hal bertelepon membuat janji temu, mereka menjadi lebih percaya diri. 


    Slideshow laporan halaman 1 -30

    Simpulan
    Penggunaan Teknologi Informatika dalam pembelajaran bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Guru juga harusnya menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman dalam mengajar. 

    Video pembelajaran merupakan salah satu sarana pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik sekarang yang kebanyakan dari generasi Z. Mereka lebih antuasias jika pembelajaran digabung antara kegiatan tatap muka langsung dengan kegiatan pembelajaran daring/online.

    Dengan membuat sendiri video pembelajaran, guru akan lebih mudah mendapatkan sarana alat peraga/alat belajar yang benar-benar sesuai dengan silabus dan RPP yang mereka terapkan. Pada akhirnya pembelajaran dengan menggunakan video pembelajarn ini dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka, terutama kemampuan berbicara untuk materi Making Appointment by Phone.

    Itulah contoh  laporan Karya Inovatif untuk karya video pembelajaran yang saya telah saya coba buat dan lolos di nilaikan untuk kenaikan pangkat 2019. Dilengkapi dengan cd berisi video pembelajaran durasi 15 menit untuk katagori sederhana, dan durasi 30 menit untuk katagori kompleks.
    Untuk lebih lengkap, laporan dapat dilihat di sini : CONTOH LAPORAN ALAT PERAGA VIDEO PEMBELAJARAN 

    Tentu saja masih banyak kekurangan dalam laporan dan video saya ini. Anda bisa buat versi anda sendiri yang lebih baik. Semoga bermanfaat.

         Salam Belajar,






    Continue Reading
    Guru membuat video pembelajaran? Memangnya apa untungnya? Toh sehari hari kita sudah ketemu murid di kelas. Pembuatannya pun bukan mudah.
    Tapi saya mau mencobanya dan ternyataa...



    Background

    Jadi begini, memang benar guru itu tugasnya mengajar di depan kelas. Sudah sejak dahulu kala ya begitulah kaidahnya. Bukan pula kita berniat mengubah pendapat itu. Pembelajaran tatap muka tetap ruh utamanya mengajar. Hanya saja keadaan kan berubah, teknologi berkembang, demikian pula persepsi murid atau anak yang kita hadapi. Mereka bersikap dan berpikir sesuai dengan jamannya. Itu juga sudah kodrat.

    Kita mengajar anak-anak yang begitu pesat pengetahuan teknologinya. Katakanlah kita mengajar YouTube Generation. Kebanyakan dari mereka sudah terbiasa dengan tayangan lewat gawai mereka. Mengakses informasi lewat dunia maya juga begitu mudahnya. Jadi video pembelajaran bukanlah sesuatu hal yang baru bagi mereka. Inilah yang kemudian bisa menjadi celah untuk memperkaya pelajaran yang dilakukan secara tatap muka di kelas.

    Memperkaya dan melengkapi lho! Bukannya menggantikan.

    Itu hal yang saya tangkap dari konsep Flipped Classroom yang sudah mulai meluas penerapnnya di negara kita ini. Saat menjadi salah satu pembicara di simposium Aisofoll ke – 10 di Bogor pada bulan November 2019 lalu, saya mengamati bahwa pembicara-pembicara dari luar negeri sudah mengenal konsep Flipped Classroom ini sudah mulai beberapa waktu lalu. Blended Classroom atau Flipped Classroom membuat pembelajaran menjadi lebih kaya warna.

    Ditambah lagi saat mengikuti kegiatan PembaTIK level 3, saya juga mendapat ilmu mengenai Flipped Classroom sekaligus belajar cara membuat video pembelajaran yang baik. Pelatihannya pun langsung praktek pembuatan secara berkelompok. Membuat wawasan saya tentang video pembelajaran semakin berkembang.

    Makin yakin saya bahwa membuat video pembelajaran itu bukan kesia-sia an. Bukan pula untuk gaya-gaya an. Karena point utama dari pembuatan video ini adalah adalah untuk kebutuhan murid kita. Untuk mewarnai pembelajaran agar tidak membosankan, bahkan bisa jadi lebih efektif.

    Video Pembelajaran dalam Flipped Classroom

    Belum lama ini saya kerasukan buku ‘FLIP YOUR CLASSROOM: Reach Every Student in Every Class Everyday. Bukunya jelas banget mengupas tentang Flipped Classroom karena memang penulisnya adalah dua guru keren dari Amerika yang termasuk penginisiasi pendekatan ini. Buku ini masih asli berbahasa Inggris.  Belinya pun import dan muahaal :)

    Tapi sepadan lah. Isinya tentang Flipped Classroom terasa riil, menceritakan bagaimana mereka menerapkannya di kelas. Tentang pemikiran dan pengalaman mereka saat berbagi dengan guru-guru lain. Bahasa penyampaiannya tidak terasa berat. Tidak terasa teoritis banget. Jadi makin mantap untuk mencoba si Flipped ini.

    ‘Flip’ dalam bahasa Indonesia bisa dikatakan semacam jungkir balik. Seperti gambar di cover bukunya itu. Maksudnya berubah paradigma untuk tidak melulu dengan pendekatan tatap muka. Di Flipped Classroom guru menggunakan beberapa teknik atau pendekatan, mengkombinasikan kegiatan tatap muka dengan kegiatan daring. Beberapa sarana daring yang saya coba adalah blog, podcast, dan video pembelajaran.

    Siswa mengakses materi pembelajaran lewat HP
    Tujuannya agar siswa sudah punya pemahaman awal dulu sebelum pembelajaran. Siswa membaca materi di blog atau melihat tayangan video di rumah sebelum pelajaran di mulai. Di kelas nanti bisa digunakan untuk intensif latihan soal atau speaking atau listening atau pratikum.

    Video pembelajaran ini juga bermanfaat bagi siswa untuk pengayaan. Bisa dilihat lagi sepulang sekolah untuk mengingat pelajaran yang telah dipelajari. Beberapa anak memerlukan waktu lebih untuk bisa mencerna pelajaran secara sempurna. Nah, video pembelajaran akan membantu mereka untuk mengulang-ulang di mana saja, bahkan bisa sambil tiduran.

    Kecepatan anak menangkap pelajaran memang bisa berbeda. Gaya anak belajarpun juga berbeda-beda. Flipped Classroom berusaha menjembatani semua perbedaan itu. Sesuai dengan slogannya, Bisa mencapai setiap murid, di setiap kelas, setiap hari – Reach every student in every class every day.

    Dalam pengalaman saya, Flipped Classroom dengan berbantu video pembelajaran, podcast atau blog dapat membantu siswa yang sibuk. Iya, siswa itu ada juga lho yang sibuknya lebih dari gurunya.

    Misalnya, siswa saya yang bernama Choiruddin, dia itu pradana Pramuka di sekolah. Kegiatannya semakin padat saat dia ditunjuk mengikuti jambore Pramuka di tingkat Propinsi. Karena dia menjadi terbaik di propinsi, dia kemudian mewakili ke Nasional dan menjadi juara Tergiat Nasional Putra. Setiap mau lomba itu, dia mengikuti pembekalan yang bisa berhari-hari. Belum lagi kegiatannya sebagai tim Paskibra dan OSIS.

    Hana, siswa lainnya, seorang atlet pencak silat yang aktif ikut lomba atau tanding persahabatan. Atau Rofiq dan Nicholas yang serius sebagai atlet futsal. Sering mewakili sekolah dalam berbagai lomba. Memilih aktif di olah raga tertentu bukanlah hal yang buruk. Hanya konsekwensinya mereka akan sering tertinggal pelajaran. Dan masih ada beberapa siswa lain yang aktif organisasi atau kegiatan ekstrakurikuler.

    Tentu siswa tersebut tidak adil kalau ditinggal begitu saja. Walaupun jujur, menerangkan kembali di depan kelas juga tidak menyenangkan. Siswa yang lain pun juga akan bosan. Flipped Classroom bisa menjadi solusi. Video pembelajaran bisa jadi salah satu medianya.

    Cara Membuat Video Pembelajaran

    Video pembelajaran bisa saja kita pilihkan dari berbagai sumber yang terpercaya. Ingat, dipilihkan. Jangan selalu mereka dibiarkan memilih begitu saja dari internet. Pilihan di internet yang milyaran itu bisa saja wasting time dan membingungkan. Dengan dipilihkan, bisa isinya sesuai dengan kurikulum dan bisa dipastikan aman bagi anak.

    Membuat video sendiri juga bisa dijadikan alternatif. Setelah saya coba, ternyata banyak siswa menghargai usaha saya itu. Walaupun video saya masih wagu dan kurang kreatif ehehe..

    Mereka menghargai bahwa saya telah berusaha lebih. Dan itu bertujuan untuk kepentingan mereka. itu kata mereka di polling yang saya berikan setelah mereka mengakses video pembelajaran yang saya buat. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa video buatan gurunya sendiri itu bisa paling pas dengan materi pelajaran di kelas. Mereka pun bisa mem-pause atau mempercepat pemaparan sesuka mereka.

    Lagipula Mereka juga mengkritik gaya saya yang masih terlihat kurang pede maksimal dan minta agar videonya diberi animasi agar lebih menarik. Oke deh, nak, bu gurumu ini akan belajar lebih banyak lagi.

    Tahapan Membuat Video Pembelajaran

    Tahap Pra – Produksi

    Pada tahap ini pembuat video melakukan eksplorasi ide atau gagasan kemudian menyusunnya menjadi naskah video pembelajaran.  Menyesuaikan dengan materi pelajaran sesuai kurikulum dan alokasi waktu di kelas.

    Tentukan juga tempat dan sarana untuk pengambilan gambar. Pilih tempat yang tidak gaduh, agar suara bisa tanpa banyak noise mengganggu. Pilih juga tempat yang terang, bila kita menggunakan cahaya alami. Bila di ruangan yang tidak terlalu terang lengkapi dengan lampu yang terang, lebih bagus dengan lampu sorot seperti yang ada di studio foto.

    Alat alat yang diperlukan misalnya :

    Kamera digital / HP

    Kamera digital ini digunakan untuk mengambil gambar tayangan video. Kamera digital menghasilkan tayangan video yang lebih jelas daripada  kamera hp. Gambar video yang diambil dari handphone kadang tampak pecah jika dibuat pada video resolusi yang cukup tinggi. Tapi jika tidak ada kamera, kita bisa menggunakan handphone yang kita punya.

    Tripod

    Tripod digunakan untuk menyangga kamera digital agar gambar yang diambil stabil sehingga tayangan nantinya tidak banyak goyang, lebih nyaman dilihat. Tripod juga memudahkan saat shooting, tangan menjadi tidak mudah lelah. Sekolah kami mempunyai tripod yang dapat kami manfaatkan.

    Clip on

    Alat ini adalah alat untuk merekam suara berupa micropone kecil yang dapat diselipkan di saku atau dekat leher. Dengan clip on, suara akan lebih jernih, tidak terlalu terganggu dengan noise sekitar kita saat pengambilan video. Clip on disambungkan ke kamera digital atau handphone.
    Kami memilih teknik terpisah. Gambar diambil dan disimpan di kamera digital, sedangkan suara diambil dengan clip on untuk disimpan di HP. Memang lebih ribet tetapi ada kelebihannya. Kelebihan dari teknik terpisah ini adalah audio bisa diedit tersendiri sehingga hasinya suara bisa lebih jernih.

    Green Screen atau Blue Screen
    Ini adalah layar kain berwarna biru atau hijau untuk background pengambilan gambar. Dengan memakai screen ini, nantinya background bisa diganti dengan gambar atau animasi yang sesuai.
    Pilih gambar background untu animasi dari sumber yang free copyright agar kita bisa memakainya tanpa hak cipta. ,Misalnya dari pixabay atau pexel. Demikian juga kalau kita memilih gambar animasi.


    Handphone/Laptop/PC
    Sarana ini digunakan untuk mengedit gambar. Kalau saya, mengedit gambar dan suara yang sudah direkam dengan menggunakan aplikasi Kinemaster di handphone. Hasil videonya sudah cukup bagus walaupun memang belum bisa terbaik. Aplikasi ini cenderung lebih mudah diterapkan, bahkan untuk pemula seperti saya.

    Tahap Produksi

    Pada tahap ini mulai dilakukan pengambilan gambar untuk tayangan video. Pertama, kami menyiapkan alat-alat nya dahulu seperti kamera, tripod, clip on dan handphone. Pilih juga aplikasi editing video yang  akan diinstal di handphone atau komputer, misalnya KineMaster  atau  Camtasia.
    Setelah alat siap, kami mencari lokasi pengambilan gambar.  Saya waktu itu memilih melakukan pengambalian gambar di ruang lab bahasa karena disitu suasana relatif tenang dan sedikit noise dari luar.

    Pengambilan gambar dilakukan secara per potong-per potong scene tidak sekaligus 8 menit. Dengan pengambilan per scene, kami jadi lebih mudah menghafal materi yang harus diucapkan. Setiap scene hanya sekitar 1 – 2 menit saja.

    Saya menggunakan teknik terpisah suara dan gambar. Gambar diambil dan disimpan di kamera digital , sedangkan suara diambil melalui clip on yang dihubungkan dengan handphone. Nanti keduanya akan di edit dan di mix melalui aplikasi KineMaster atau Camtasia. Saya menggunakan aplikasi Kinemaster untuk pembuatan video ini.

    Tahap Pra Produksi

    Editing

    Pada tahap ini gambar dan suara yang sudah diambil di edit dan di mix pada aplikasi Kinemaster yang ada di handphone. Atur gambar dan suara guru agar berjalan harmonis dan sesuai dengan naskah.
    Bisa juga kita tambahkan musik instrumentalia untuk mendukung tampilan. Tapi suara musik latar itu jangan sampai melebihi suara pembicara agar materi pelajaran tersampaikan lebih jelas.  Pastikan juga musik yang ditambahkan tidak mengandung unsur hak cipta atau copy right jika kita ingin mengupload video ke channel YouTube atau Portal Rumah Belajar. Di internet ada banyak layanan musik gratis yang bisa kita download, salah satunya ada di gallery musik YouTube yang free copyright atau bensound.com.

    Rendering Video

     Rendering video adalah proses mengubah dan mengekspor video project di aplikasi KineMaster, menjadi satu file video yang utuh. Biasanya akan membutuhkan waktu lama. Untuk itu, pastikan dan cek terlebih dahulu kapasitas baterai smartphone penuh atau siapkan charger sebelum melakukan proses rendering video.

     Jika sudah yakin dan tidak ada lagi yang perlu diedit dalam video project, sekarang saatnya melakukan rendering. Selanjutnya akan tampil pilihan resolusi dan bitrate video yang akan direndering. Semakin tinggi resolusi dan bitrate maka semakin besar ukuran file video serta semakin lama waktu rendering yang dibutuhkan, namun kulitas video yang dihasilkan akan semakin bagus. Setelah resolusi dan bit rate dipilih maka tap menu “ekspor”. Format video hasil rendering adalah MP4.

    Setelah proses rendering selesai maka nama file video akan tampil pada sebelah kanan atas dan file video hasil rendering sudah tersimpan di dalam smartphone kita. Pilih ikon “play” untuk menonton hasilnya.

    Daan ini dia contoh video pembelajaran yang saya buat.

    Satu video  Alhamdulillah bisa di setujui untuk ditayangkan di Portal Rumah Belajar; sebuah portal belajar online gratis milik Kemdikbud. Video pembelajaran yang ini untuk mendukung pelajaran materi Making Suggestions (Membuat saran).

    https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/

    Satu video lainnya saya upload di Youtube, tentang materi Making Appointment by Phone (Membuat Janji Temu Melalui Telepon)


    Video saya masih perlu banyak perbaikan sih, tapi sudah cukup membantu untuk pembelajaran murid saya. Anda mau mencoba?

    Ayo coba di buat lalu dicoba dipakai di pembelajaran. Bisa juga anda coba upload di Sumber Belajar Portal Rumah Belajar Kemdikbud. Bonusnya, video yang kita buat bisa juga dinilaikan untuk  penilaian kenaikan pangkat bagi guru PNS.

    Contoh dan format laporan video pembelajaran dapat anda akses disini :

    Klik di sini : Membuat Laporan Karya Inovatif Video Pembelajaran.html

    Tapi tetap ide utama dari media video ini adalah : Reach every student, in every class, every day. Mendampingi setiap siswa, di setiap kelas, setiap hari.

      Salam Belajar,








    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About Me

    Dewi Apriliana
    An ordinary working mom who loves kids and teaching and reading
    Read More>

    Popular Posts

    • Making Appointment & Reservation by Phone ; Belajar Bahasa Inggris Yuk
    • Apem Kukus Tradisional yang Ngangeni
    • Giving Examples in English ; Materi Bahasa Inggris Lintas Minat Kelas XI
    • LANGKAH MUDAH MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK LDA
    • Smart Apps Creator (SAC) Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Daring
    • Memanfaatkan Blog Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh
    • Membuat Laporan Karya Inovatif Video Pembelajaran
    • Contoh Proposal Usaha untuk P5 Tema Kewirausahaan

    FOLLOW US

    recent posts

    Labels

    ruang baca ruang guru ruang impian ruang kelas ruang keluarga ruang menulis ruang perpustakaan

    Statistics

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top