Menanam Bunga Matahari, Hiburan di Masa Pandemi

23.39

Tidak terpikirkan sebelumnya rumah kami bisa berhias taman bunga matahari secantik ini. Selama pandemi korona, waktu memang lebih banyak dihabiskan di rumah. Yang dulunya rumah hanya seperti tempat untuk tidur, sekarang rumah penjadi pusat melakukan banyak hal sepanjang hari. Menanam salah satunya.



Banyak yang bilang saat pandemi seperti ini yang paling laris dan trend adalah ‘pit dan pot’ setelah tik tok tentu saja. Hehe.. Pit itu bahasa Jawa untuk sepeda dan pot itu maksudnya semua yang berkaitan dengan kegiatan tanam menanam. 

Dampaknya bagus juga. Rumah – rumah jadi semarak dengan yang ijo – ijo. Berjajar pot – pot dengan berbagai bunga atau sayuran. Demikian juga rumah kami. 



Sebenarnya bapaknya anak-anak dan sulung saya itu memang sudah hobi menanam sejak dulu. Setiap jalan-jalan piknik, yang mereka cari itu toko yang jual tanaman atau alat pertanian. Berbagai sayur dan buah sudah dicoba ditanam. Kali ini mereka katanya mau menanam banyak bunga matahari di depan rumah. Semua warga rumah pun jadi bersemangat dengan ide tersebut.

Persemaian

Pertama menyiapkan persemaian. Rumah kami bukan berada di dataran tinggi yang subur, jadi persemaiannya harus di buat dulu dari tanah yang gembur beli dari toko pertanian. Daerah kami cukup panas dan kering, saat biji muncul jadi kecambah bisa kurang optimal kalau langsung disebar di tanah depan rumah yang konturnya keras.



Biji – biji bunga matahari yang akan kami tanam adalah pemberian seorang teman. Biji itu lalu kami semai di polybag – polybag kecil yang telah diisi tanah gembur yang sudah dibeli kemaren dulu. Ujung  bawah biji kuaci yang lancip dibenamkan ke tanah dan bagian atas kuaci dimunculkan sedikit dari permukaan tanah.



Sirami dengan siraman lembut saja. Tiga empat hari kemudian muncullah kecambah bakal anakan bunga matahari.

Penanaman

Kami memindah tanaman bunga matahari setelah kecambah – kecambah itu menjadi semakin tinggi. Tanah depan rumah yang akan jadi tempat menanam dipaculi dulu kemudian dibuat jadi dua galengan. Dengan dibuat galengan, tanaman tidak terendam air saat hujan dan lebih rapi juga.



Buat lubang – lubang kecil untuk menanam anakan bunga matahari. Satu lubang kami isi dengan dua tanaman anakan. Idealnya satu lubang untuk satu anakan yaa. Tapi semaian biji kami terlalu banyak padahal tempat terbatas. Sampai sebagian diberikan ke tetangga. Duh, saking semangatnya menanam.

Perawatan

Untuk pupuk, kami menggunakan pupuk kandang. Beberapa saudara ada yang memelihara kambing, jadi kami bisa minta limbahnya untuk pupuk.



Tentu saja tidak lupa disirami secara teratur. Tugasnya anak-anak ini. Mereka tidak bosan – bosan menanyakan kapan bunganya muncul dan mekar. Padahal muncul bunganya sekitar dua bulanan kemudian.

Jangan lupa mencabuti rumput-rumput liar di sekitar tanaman bunga. Saat bunga – bunga meninggi, kita juga bisa mengambili daun-daun kering di bagian bawah agar tampilannya lebih segar.



Yeaay akhirnya bunga- bunga matahari itu bermekaran. Senengnya melihat kuncup – kuncup bermunculan dan mekar jadi bunga indah berwarna kuning cerah. Bunga matahari yang kami tanam ini modelnya yang tidak bercabang gitu. Tapi kelopak bunganya lebih besar dan warnanya lebih cerah.  Kalau di googling bunga matahari kami termasuk bunga matahari kategori tinggi, tapi nama pastinya saya kurang faham. Karena ternyata jenis bunga matahari itu banyak juga.

Bunga matahari atau dalam bahasa Inggris 'Sunflower' ini masuk dalam genus Helianthus - 'helios' artinya matahari dan 'anthos' artinya bunga. Bunga dalam genus Helianthus ini terdiri hampir 70 spesies yang berbeda. Dan saya masih harus lebih banyak belajar Biologi rupanya untuk menentukan jenis spesies apa bunga matahari di rumah saya ini  :)

Dulu kami pernah diberi saudara biji bunga matahari mammoth Jepang. Kuacinya besar dan katanya bunganya nanti juga mekar besar. Tapi waktu itu kami gagal, sebagian kuacinya tidak tumbuh dengan baik, sebagian lain habis dithotholi pithik eh ayam.. ayam.

Makanya kali ini kami senang sekali ketika bisa berhasil sampai mekar. Menjadi hiburan tersendiri saat melihat pertumbuhan bunga atau berfoto-foto di antara bunga indah. Gadis saya berfotonya sudah seperti piknik  ke taman bunga saja.

Manfaat  Bertanam Kami

“Ngopo buu nanduri kembang garbo gitu, mbok ditanduri lombok nopo terong rak kenging ge masak”, hehe tukang sayur langganan protes. Dia memang sudah akrab dengan ibuk-ibuk di lingkungan kami. Maksudnya : Buat apa to bu kok menanami depan rumah dengan banyak bunga matahari gitu, kan lebih baik ditanami cabe atau terong kan bisa untuk masak. Kami tertawa saja dengan protesan mas sayur.

Memang kekurangan dari menanam bunga matahari adalah pada postur tanamannya yang meninggi dengan banyak daun. Bisa seperti menutupi rumah kalau depan rumahnya sempit. Apalagi kalau menanamnya tidak rapi. Beruntung , lahan pelataran kami cukup luas. Cita-cita kami berikutnya adalah bisa menanam bunga matahari yang jenis dwarf. Yang katanya sudah bisa berbunga walaupun batangnya pendek.


mengambil kuaci


Sekarang bunga-bunga matahari depan rumah itu sudah mengering. “Masa kejayaannya sudah habis buk,” kata sulung saya. 

Selain dinikmati keindahannya, menanam bunga matahari juga rupanya memberi pelajaran ke anak-anak bahwa sesuatu itu tidak selamanya indah dan manis, suatu saat masa kejayaan bisa habis. Seperti bunga matahari yang tadinya dipuja –puja indah sekarang sudah tertunduk mengering. Biji bunga matahari kami tidak sebesar kuaci yang di jual di supermarket. Satu – satu bijinya kita kumpulkan untuk mbesok kalau pengen menanam lagi.

Beberapa teman dan tetangga ada yang minta bijinya. Termasuk mas’e bakul sayur keliling yang protes dulu dong . haha.. katanya anak perempuannya yang masih SD pengen juga punya tanaman bunga matahari. Memang pesona bunga matahari itu kelebihannya adalah membuat hati lebih ceria. Mungkin karena kuntumnya yang seperti orang tersenyum gembira dengan warna kuning cerah.

Selain untuk foto – foto, tanaman bunga matahari jadi bisa memunculkan ide si gendhuk sulung kami untuk edit –edit jadi video. Sudah beberapa video dibuatnya . Ini nih salah satunya , pas iseng dipasang di Youtube, ternyata ribuan viewersnya hehe..berarti kan tdak jelek jelek banget :





Menanam juga mengajarkan anak rasa optimisme. Ada proses panjang di dalamnya yang akan berhenti kalau tidak ada optimisme. Tidak setiap biji bisa berkecambah, tidak setiap anakan menjadi tanaman bunga yang kokoh berbunga cantik. Tapi kalau setiap menanam sudah takut dulu- penuh pesimisme -  jangan jangan nanti tanamannya paling bakal mati atau dientekne pithik ; ya kita tidak akan pernah berhasil. Menanam hanya akan jadi wacana.

Bagaimana, tertarik menanam bunga matahari juga? 



You Might Also Like

47 comments

  1. Mbak Dewi jadi pengin ikutan foto di situ seperti si anak gadis hihi
    Bagus sekali ya..dari kegiatan menanam bunga matahari saja banyak pembelajaran yang bisa dipelajari oleh anak-anak jadinya. Nilai-nilai kehidupan yang penting yang akan memperkuat karakternya.
    Dan itu Tukang Sayur harusnya dijawab gini: "Kalau nanti nanamnya sayuran, enggak bli sayur lagi sama Mas Sayur gimana coba" haha
    Tapi bagus idenya nanam bunga matahari, karena luas juga pekarangannya...saya sih ga bisa...Hm bisa ditanam di pot kan ya? Bisa deh coba di balkon nanti. Semoga tumbuh bagus seperti punya Mbak Dewi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. Boleh dicoba tuh biar masnya tukang sayur cengar cengir :)
      Wah ide bagus nih mbak nanam di balkon. Semoga terwujud

      Hapus
  2. MasyaAllah, jadi instagramable begini ya Mbak. APikkk.. Di Magetan ibuku juga nanem bunga matahari di samping rumah. Kebetulan halaman rumah ibu memang luas dan full sinar matahari pagi, jadi tanamannya bagus-bagus. Kalau adikku nanem di sawah. Hasilnya malah lebih bagus lagi, Bunganya besar-besar, biji kuacinya pun gak kalah mlethu-mlethus. APa itu bahasa Indonesianya ya? Pokok nyenengke banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya bener ibuknya mbak damar deh, nanemnya disamping rumah saja. Di depan itu kalau bunganya mulai kering jadi tidak sip.
      Ow layak mbak kuaci di tempatku itu kecil kecil saja. Mungkin kesuburan tanahnya itu lebih oke di tanah persawahan

      Hapus
  3. Yuni suka bunga matahari. Kemarin itu sempat ke toko pertanian. Lihat ada benihnya bunga matahari. Awalnya pingin nanam kok ya waktu itu masih ngekos dan terbentur sama urusan pindahan karena kena PHK gegara efek pandemi.

    Eh begitu tiba di kampung halaman, malah belum sempat tanem-tanem. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Turut sedih mbak dengar berita phk. Semoga bunga mataharinya segera bisa ditanam.. Untuk dilihat lihat agar hati ceraah 😘

      Hapus
  4. Kereeen ya kebun bunga mataharinya. Bisa dijadiin ladang selfie deh jadi duit hihihi. Aku dulu pernah nanam bunga matahari juga Mba. Tapi pas itu jadi ada banyak uletnya. Jadi takuut huhuhu. Sekarang boro-boro bertanam. Paling banter njonggrok di tiang jemuran atau meja setrikaan hahaha. Nasib emak. Padahal bunga matahari ini bagus banget dijadiin background photo atau video ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha.. Seremnya bertanam itu memang pada datangnya para uler itu ya mbak
      Terimakasih sudah mampir :)

      Hapus
  5. Masya Allah bagus bemar mbak buat view foto-foto, hii tetep foto-fotoan hahaha.

    Oh yah saya juga pernah punya satu batang bunga matahari, lumayan lama loh bertahan bunganya. Ah jadi pingin lagi nanam bunga matahari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. Anak gadis sekarang apa apa dipoto mbak.
      Ayoo mbak direalisasikan nanam bunga mataharinya

      Hapus
  6. Cakeeep banget buat spot foto... mbak, butuh berapa lama bunga mataharinya berbunga? Aku seneng lihat pas mekar banyak begitu. Berasa ada di negeri dongeng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari pembenihan sekitar dua setengah atau tiga bulanan gitu mbak.
      Agak lama :)

      Hapus
  7. Cantik sekali, pingin juga rumah dihiasi bunga matahari, seperti gmanaaaa gitu, cerah menyenangkan, bikin semangat ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak.. Setiap hari pengen ngirik pelataran. Sudah mekar berapa yaa :)

      Hapus
  8. Bunga matahari nya, bagus-bagus sekali mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah pas bisa subur itu mas dodo. Kadang habis dithotholi ayam 😊

      Hapus
    2. dithotholi itu apa ya? Dimakan ya mbak?

      Hapus
    3. Ha ha iyaa.. Lupa pakai boso jowo

      Hapus
    4. Bukan bang Dodo, ditotoli itu diembat.

      Hapus
  9. wah bagus juga mbak di tanamin bunga matahari, rumah jadi kelihatan pebih adem ya hehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas khanif. Bisa jadi obat bosen yang cukup mujarab tanpa pergi pergi :)

      Hapus
    2. huum mbak, jadi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu di saat wakti pandemi seperti sekarang :D

      Hapus
  10. Ohwouww .. idenya keren ini, kak 👍.
    Selain halaman rumah jadi cakep, nantinya pas bunga matahari kompak bermekaran bisa dijadiin spot selfie berbayar nih ..

    Aku kok jadi pengin nyoba belajar ikutan nanam pohonnya.
    Mudah hidup ngga sih bibitnya, kak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah kok mas himawan. Cuma dari kecambah sampai tinggi itu agak lama . Bisa sekitar dua tiga bulanan baru muncul bunga mekarnya. Kalau tidak teratur disiram dan dijaga, kadang mengering atau dithotholi pithik 😅

      Hapus
  11. Bener tuh pit dan pot.. hahaha dimana-mana perburuan sepeda dan tanaman hias terjadi.

    Ibu-ibu di kompleks rumah bisa seminggu dua kali ke tukang tanaman.. hahaha..

    Mungkin karena banyak waktu luang dan nggak bisa kemana-mana yah jadi begitu..

    Tapi keren bunga mataharinya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuul.. Mahal mahal pula sekarang harga tanaman.
      Karena diserbu ibuk ibuk tanpa henti hehe

      Hapus
  12. Cantik sekali ini mbak tamannya. Ditanamin bubga matahari pula. Bunga kesukaan. Kmrn pas di kediri, kita berburu bunga matahari aja kudu ke taman dan berbayar.

    Tapi ga sempet ngambil biji bunganya. Padahal saya penasaran banget gmn tumbuhnya si biji bubga matahari itu. Sbg pecinta kwaci pengen gt ngambil bijinya lgsg.

    Iyaa ya pit dan pot di mana mana emang lg ngetrend. Semoga semakin membuat kita betah d rumah yaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kuaci addict harus coba nih nanam bunga matahari :)

      Hapus
  13. Kak Dewi, aku baru tahu kalau kuaci bisa menghasilkan tanaman, aku pikir kuaci itu udah mati jadi nggak bisa ditanam kembali 🤣
    Jujur, sehabis membaca tulisan kak Dewi ini, aku jadi ingin mencoba menanam bunga matahari juga! Huaaaa.
    Apakah kuaci yang di supermarket juga bisa digunakan?
    Melihat kebun penuh bunga matahari seperti itu, cantikkk banget kelihatannya 😍. Bunga matahari memang memounyai keindahannya tersendiri yaaa~

    BalasHapus
  14. Di lingkungan saya sepertinya enggak ada yang menanam bunga matahari. Yang jual bijinya alias kuaci, baru deh banyak tuh di warung. Haha.

    Kalau rumahnya enggak ada pelataran dan langsung jalanan, tentu enggak bisa iseng menanam begini saat pandemi. Palingan cuma bisa menanam tumbuhan di pot kecil. Itu pun biasanya jenis tanaman hias.

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah ada update terbaru dari blog Bu guru. Kemarin kemarin ngga ada jadinya lupa kesini.😂

    Kalo soal menanam bunga matahari jadi ingat saat kecil. Saya dan kakak adik saya itu juga suka menanam bunga matahari karena bagus bentuknya menurutku padahal cowok ya. Bukan cuma bunga matahari tapi juga mawar dan melati bahkan anggrek kalo ngga salah.

    Dulu dapat biji bunga matahari juga minta teman. Terus ditanam cuma lupa seperti apa urutannya, mungkin sama seperti Bu guru.

    Iya, karena tingginya memang kadang menutupi rumah ya, tapi ngga ada yang komen suruh nanam cabai atau terong seperti mamang tukang sayur.😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas agus. PJJ malah jadi lebih capek. Maklum mata tua :D

      Hapus
    2. Ngga apa-apa Bu guru mata sudah tua, yang penting semangat masih muda

      Hapus
  16. Mba setelah ku melihat ini, seketika pengen nyanyi opening song nya hamtaro karena lihat ada bunga matahari cantik cantik bermekaran di halaman....

    Jadi takjub soalnya dimulai nandurnya emang asli dari kuacinya ya,..

    Di tempatku juga sama mba kalau nanam dari tanah sisaan halaman depan langsung ga jadi, soalnya kurang gembur, jadilah kalau mau tandur menandur kami juga suka beli tanah di toko tanaman hias hihi.,,padahal kalau di kampung halaman mungkin aku diguyu soalnya tanah kok tuku xixiixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha yo yo mbak.. Wong ndeso kok ndadak tuku lemah :)
      Tapi demi kesuksesan trend menanam tak apalah gaya dikit. Beli tanah hehe.. Sekarung. Bukan hektaran

      Hapus
    2. Belinya sekaligus satu truk jadinya lebih murah daripada sekarung, lebihnya dijual lagi.😁

      Hapus
    3. Hehe gayanya yaa beli tanah 😀

      Hapus
  17. Punya hoby itu penting
    Demi hiburan sekaligus selingan, obat kejenuhan.
    Iya kini yang lagi ramai tik tok.
    Dan untuk orang kaya permainan pit.
    Orang desa kayak saya, pot hehe
    Setiap pepohonan selalu ada masa kejayaannya, saat mekar dipuja-puja. Giliran layu dicaci maki

    BalasHapus
  18. Berkebun menjadi alternatif untuk mengisi waktu pandemi. Saya juga di rumah ada taman luas, perlu disiram itu juga sebagai olahraga. Lalu, juga memandikan kucing, lalu bagi wanita belajar memasak, dsb. Intinya jangan sampai kebanyakan rebahan lah hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setujuu.. Lama lama terlalu banyak rebahan jadi bisa kurang sehat
      Halaman luas jadi hiburan kita berarti nih

      Hapus
  19. Salam kenal Dewi. Terima kasih sudi berkunjung ke dapur maya saya. Hobi menanam ini sangat bagus. Berbakti kepada tanah pasti mendapat hasil yang lumayan. Tubuh menjadi sihat kerana mengeluarkan keringat, hati pun gembira melihat tanaman tumbuh subur. Terima kasih atas perkongsian hebat yang sangat bermanfaat ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama samaa amie.. Selalu suka berkunjung blog amie. Serasa jalan jalan ke Malaysia gratiss

      Hapus
  20. halo mba Dewi, salam kenal ya. Maaf baru sempat berkunjung balik di blog.
    Senang sekali ya bisa menanam bunga matahari seperti itu. Saya itu juga pengenmenananm. sayangnya di rumah Surabaya nggak ada lahannya. hiks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Surabaya kota besar sih yaa.. Lahan memang terbatas. Semoga bisa mentiasatinya

      Hapus
  21. Seronoknya..berbudi kepada tanah, alhasil dapat oksigen secukupnya. Blh makan kuaci lgi..ehehe😅

    BalasHapus
  22. Kalau sudah tumbuh besar jadi bagus banget euuy.. Jadi bisa jadi tempat wisata rumah kita buat foto foto hunting gitu hiii

    BalasHapus