The Legend of Situ Bagendit & Kabayan; Narrative Text Sederhana dari Jawa Barat dalam Bhs. Inggris - Indonesia

23.13

Sahabat Belajar, cerita daerah itu selain menarik juga dapat menjadi media belajar yang asyik. Kali ini mari menyimak dua cerita dari Jawa Barat versi sederhana berbahasa Inggris yang dilengkapi dengan terjemahannya. Perhatikan kosakata yang dipakai dan bagaimana alur ceritanya.

SITU BAGENDIT

Friends, have you ever listened to Situ Bagendit legend? No…never. Here is the story for you.

Once upon a time there lived a woman named Bagendit near Patenggan river. She was a miser wealthy woman that never wanted to help others. She had the biggest and the most luxurious house in that village. She also had a lot of jewelry. She was also the one who got the biggest well that never dried up even in the longest dry season.

That was the hottest dry season in the village, most of the wells and even the small river near that village were almost dried up, but not Bagendit’s well. The villagers often tried to offer her a free help so in return they begged her to get a pail of water from her well.

“ Shall I clean your luxurious house everyday, Ma’am. And in turn please let me take some pails of water from your well,” asked a poor orphan whe lived near her house. But off course, Bagendit refused it. She never wanted to share everything with others.

One day there was an old man approaching the well behind her large and beautiful house
Seeing that old man, Bagendit got angry. She grabbed a pounder and ran to him. She cruelly hit him with it,” Don’t you ever dare to take the water from my well! Not even a pail!”

“ I cursed you,evil woman” shouted the old man. He was so angry and got so insulted to what Bagendit had done to him. Moreover he had listened that Bagendit often do that same rude actions to the other villagers whenever the asked help from her.

Suddenly the well broke into two and the water sprout out from it. Then big flood came. There was nothing left, only large lake, and people then called it Situ Bagendit. 

That’s all my story about the legend of Situ Bagendit. It’s interesting isnt’it?
Tempat bernama Situ Bagendit (Wikipedia)
Cerita Situ Bagendit ini dapat dikatakan sebagai sebuah legenda, karena cerita ini menceritakan terjadinya suatu tempat di Jawa Barat bernama Situ Bagendit. Begini terjemahan ceritanya:

Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang wanita bernama Bagendit di dekat Sungai Patenggan. Dia itu wanita yang kaya tetapi pelit sekali sampai-sampai tak mau membantu orang lain. Ia memiliki rumah yang paling besar dan paling mewah di desa itu. Dia juga mempunyai banyak perhiasan. Ia juga salah satu orang yang memiliki sumur terbesar yang tidak pernah mengering, meskipun pada musim kemarau terpanjang.

Saat itu adalah musim kemarau panas terpanjang yang menimpa desa. Kebanyakan sumur dan sungai kecil dekat desa itu hampir mengering, tetapi itu tidak terjadi di sumur milik Bagendit. Para penduduk desa sering menawarkannya bantuan dengan harapan nantinya mereka dapat memohon untuk mendapatkan barang seember air dari sumurnya

"Perbolehkan saya bersihkan rumahmu setiap hari, Nyonya. dan tolong ijinkan saya untuk mengambil beberapa ember air dari sumurmu sebagai gantinya," pinta seorang anak yatim piatu yang tinggal di dekat rumahnya. Tetapi tentu saja, Bagendit menolaknya. Dia tidak pernah ingin berbagi apapun dengan orang lain.

Suatu hari datanglah seorang kakek tua mendekati sumur di belakang rumahnya yang indah dan mewah. Melihat lelaki tua itu, Bagendit jadi begitu marah. Dia meraih sebuah alu lalu berlari ke arahnya. Dengan jahatnya, ia memukul lelaki  tua itu, " Jangan pernah berani-berani mengambil air dari sumurku! Tidak seember pun!"

"Aku kutuk kamu, hei wanita jahat!" teriak lelaki tua itu. Ia begitu marah dan tersinggung dengan apa yang Bagendit telah lakukan padanya. Terlebih lagi, ia telah mendengarkan bahwa Bagendit sering melakukan sikap yang sekasar itu pada penduduk desa yang meminta bantuan padanya.

Tiba-tiba saja sumur itu terbelah jadi dua dan air muncrat dari dalamnya. Kemudian, banjir besar datang. Tak ada satupun tersisa dari milik Bagendit, hanya tinggal danau saja, lalu orang-orang kemudian menyebutnya sebagai : Situ Bagendit.

Kabayan and The Silly Wishes

Once upon a time in Pasundan West Java, there was a man called Kabayan.  He was very poor, so he really wanted to be a rich man.  He and his wife decided to go to Mountain Gede to spend some time for praying, fasting and meditating, so that their wish to become rich might be granted.

One day, in the midst of their meditation, they heard the voice of god calling them.

“Kabayan!”, said the voice, “What can I do for you?”

Then Kabayan carefully told that voice what he intended to achieve by his meditating.

 “Well, Okay, I grant you two wishes.  Only two.  You had better talk it over with your wife before you make them”.

Kabayan and his wife then had a long discussion about what they should wish for.  It seemed that it was impossible for them to agree.  Kabayan wanted to wish a great amount of money, but his wife thought they should wish for abundant supply of rice.  They had a long quarelling talks. Finally Kabayan became so annoyed with his wife that he said, “ I wish god would turn you into a monkey !”.   

Immediately Kabayan’s wish was granted, and he saw his wife transformed into a monkey before his very eyes.

Kabayan regretted his words very much, then he wished that his wife would become herself again.  Se said one more wishes! This wish was also promptly granted.  But with these two wishes Kabayan’s chance to ask for wealth was gone.  Therefore he and his wife remained poor as long as they lived.

(Source of original text : Margaret Muth Alibasah’s  Indonesian Folktales)
Pada jaman dahulu kala di wilayah Pasundan, Jawa Barat, hiduplah seorang laki-laki bernama Kabayan. Ia sangat miskin sehingga dia sungguh berharap suatu saat ia akan jadi orang yang kaya raya. Kabayan dan istrinya lalu memutuskan pergi ke Gunung Gede untung menghabiskan beberapa waktu di sana untuk berdoa, puasa dan bermiditasi, sehingga keinginan mereka untuk jadi kaya dapat terkabul.

Suatu hari di tengah meditasi, mereka mendengar suara dewa memanggil mereka.

"Kabayan!", kata suara itu, "Apa yang dapat kulakukan untukmu?"

Kemudian Kabayan dengan hati-hati mengatakan maksudnya pada suara itu apa yang ia ingin raih dari meditasinya ini.

"Oke,baiklah, aku akan mengabulkan dua permintaanmu. Hanya dua permintaan. Kamu sebaiknya membicarakannya dengan istrimu sebelum kamu membuat permintaanmu itu."

Kabayan dan istrinya lalu berdiskusi panjang tentang apa yang seharusnya mereka minta. Rasanya hampir tidak mungkin mereka bisa saling setuju. Kabayan ingin meminta banyak uang, tetapi istrinya berpikir mereka itu seharusnya minta agar diberi banyak persedian beras. Mereka terus bertengkar. hingga akhirnya Kabayan menjadi begitu kesal dengan istrinya sampai-sampai dia berkata, " Aku harap kamu berubah jadi monyet!"

Tiba-tiba permintaan Kabayan itu terkabul, dan dia melihat istrinya langsung berubah jadi monyet di depan mata kepalanya sendiri.

Kabayan begitu menyesali perkataannya. Ia berharap istrinya itu dapat berubah menjadi manusia lagi. Dia mengucapkan permintaan lagi. Permintaannya ini juga langsung terkabul. Tetapi dengan dua permintaan ini, kesempatan Kabayan untuk meminta kekayaan hilang sudah. Oleh sebab itu, Kabayan dan istrinya tetap jadi miskin sepanjang hidupnya.

Tamat



You Might Also Like

4 comments

  1. yahhh gak jadi hapy ending kak, ttep miskin juga, yah pentingnya saling menurunkan ego dan pentingnya Akhlak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iyess, gak jadi kaya raya mendadak
      Betul sekali mas, pesan moralnya bisa dikatakan begitu

      Hapus
  2. Yg harusnya suaminya bisa minta kekayaan dan istrinya bisa minta beras malah jd zonk gara2 emosi.

    BalasHapus