HOTS Dalam Pembelajaran
07.14
(Pixabay)
LATAR BELAKANG
Dalam K13 revisi
2017, ada perubahan signifikan dalam hal penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Ada empat hal yang harus muncul dalam RPP yaitu : Penguatan
Pendidikan Karakter, Literasi, 4 C dan HOTS. Istilah 4 C berkaitan dengan
ketrampilan abad 21 yang perlu dimiliki oleh siswa berupa Creative, Critical Thinking, Communicative, dan Collaborative. Dalam kurikulum ini,
pembelajaran dalam kelas seharusnya mendorong siswa untuk menjadi kreatif, berfikiran kritis,
mampu menyampaikan idenya dengan komunikasi yang baik, dan mempunyai
ketrampilan yang baik saat menjalin kerjasama dengan pihak lain.
Pada pola ini
guru seharusnya selalu berupaya mengaktifkan potensi siswa untuk belajar
mencari tahu dan menerapkan apa yang telah mereka ketahui untuk menjadi sebuah
ketrampilan, yang pada akhirnya akan membangun sikap mereka. Dapat dikatakan
bahwa pembelajaran aktif K 13 berkaitan
dengan Higher Order Thingking Skills
(HOTS) atau kemampuan berfikir aras tinggi.
APA ITU HOTS?
Menurut Lewis
dan Smith dalam King, Ludwika Goodson, & Faranak Rohani (1997:32) , istilah
HOTS atau ketrampilan berpikir aras tinggi ini meliputi berpikir kritis, logis,
reflektif, dan metakognitif. Ketrampilan ini dianggap akan aktif jika peserta
didik dihadapkan pada beberapa bentuk permasalahan, ketidakpastian, hal yang
bersifat dilema, atau pertanyaan-pertanyaan.
Lewis dan Smith
dalam King (1997:35) kemudian mendiskripsikan bahwa proses berpikir aras tinggi
terjadi saat seseorang mengambil informasi baru dan mengaitkannya ke informasi
lama yang telah tersimpan di memorinya (prior
knowledge) lalu disusun kembali untuk mendapatkan jawaban atas situasi atau
masalah yang dihadapinya. Melalui proses berfikir aras tinggi semacam ini, seseorang
itu kemudian menjadi dapat memutuskan apa yang akan dipercayainya, menentukan
apa yang akan dilakukannya, menciptakan ide dan barang baru, atau membuat
prediksi.
HOTS BERDASAR TAKSONOMI BLOOM
Konsep HOTS ini
sebenarnya meliputi beberapa konsep dari beberapa ahli. Misalnya, berkaitan
dengan konsep ketrampilan berpikir dalam taksonomi Bloom (1956), konsep
hirearki kemampuan belajar yang dikemukakan oleh Brigs dan Wager (1981), Gagne
(1985), serta beberapa konsep lain.
Dalam penelitian
ini, konsep ketrampilan berpikir aras tinggi lebih didasarkan pada konsep
taksonomi Bloom yang sudah diperbaharui. Taksonomi Bloom merupakan
pengkatagorian kognisi atau ranah berpikir yang dipublikasikan oleh Benjamin S
Bloom pada tahun 1956. Maka tanda yang digunakan pada taksonomi tersebut adalah
huruf C (Cognititive). Empatpuluh
lima tahun kemudian, pada tahun 2001 seorang anggota tim Bloom yang bernama
David R Krathwohl, mengusulkan revisi pada Taksonomi Bloom tersebut. Berikut
ilustrasi perubahannya (Rusyna:22) :
Taksonomi
Bloom Lama:
C1
(Pengetahuan); C2 (Pemahaman); à C3 (Aplikasi); à
C4 (Analisis); à
C5 (Sintesis); à C6 (Evaluasi).
Taksonomi
Bloom Revisi:
C1
(Mengingat);à
C2 (Memahami); à C3 (Mengaplikasi); à
C4 (Menganalisis); à C5 (Mengevaluasi); à
C6 (Mencipta)
Pada
taksonomi Bloom yang lama menggunakan kata benda sebagai label (Pengetahuan,
Pemahaman, dsb.), sedangkan pada taksonomi Bloom revisi menggunakan kata kerja
(Mengingat, Memahami, dsb.). Penggunaan kata kerja pada bagian revisi selaras
dengan tujuan taksonomi Bloom, yaitu mempermudah guru untuk membuat klasifikasi
tentang hal apa saja yang harus dipelajari oleh peserta didiknya dalam jangka
waktu tertentu. Guru akan lebih mudah untuk mengidentifikasi pada level kognisi
manakah sebuah tujuan pembelajaran akan dicapai. Guru juga terbantu untuk
mengidentifikasi pada level kognisi manakah sebuah aktifitas belajar akan
dilakukan atau suatu assesment akan dibuat.
Pada
taksonomi Bloom revisi, kemampuan ‘mengevaluasi’ yang tadinya pada C6, levelnya
turun menjadi C5. Sedangkan kemampuan ‘sintesis’ naik pada level C6 dan
berganti nama menjadi ‘mencipta (create)’.
Tingkat kognisi mencipta dianggap lebih tinggi daripada mengevaluasi. Ini
berdasar pada asumsi bahwa seseorang dikatakan dapat mencipta sesuatu setelah
melalui tahapan menganalisis dan mengevaluasi.
Berikut rincian
ranah kemampuan berpikir aras tinggi (HOT) didasarkan pada bagan Level Kognitif
dari taksonomi Bloom yang telah direvisi. Dalam bagan tersebut, terdapat 6 dimensi proses
kognitif: C1 Remember, C2 Understand, C3 Apply,
C4 Analyze, C5 Evaluate, dan C6 Create.
6 DIMENSI PROSES KOGNITIF
Penjelasan dari tiap dimensi itu menurut Buku
Panduan Penulisan Soal 2017 yang dikeluarkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang
Kemendikbud (2017:7) adalah sebagai berikut:
·
C1 Remember: mengingat
Ini adalah tingkat proses kognitif paling dasar
dimana peserta didik mengingat sesuatu yang pernah mereka pelajari tanpa perlu
mengubahnya menjadi perspektif mereka sendiri. Peserta didik menunjukkan
pemahaman dasar terhadap materi pelajaran dan dapat membuat generalisasi secara
sederhana.
Pada makalah anda , tambahkan deskripsi mengenai keadaan di kelas anda bagaimana contoh keadaan berdasarkan ranah ini. Tentu saja disesuaikan dengan mapel anda dan materi pelajaran yang akan anda angkat.
contohnya:
Makalah saya tentang penelitian HOTS di bidang bahasa Inggris, materi pembelajaran Writing Hortatory teks. Maka saya menuliskan keadaan murid saya pada tataran ini sebagai berikut:
Pada makalah anda , tambahkan deskripsi mengenai keadaan di kelas anda bagaimana contoh keadaan berdasarkan ranah ini. Tentu saja disesuaikan dengan mapel anda dan materi pelajaran yang akan anda angkat.
contohnya:
Makalah saya tentang penelitian HOTS di bidang bahasa Inggris, materi pembelajaran Writing Hortatory teks. Maka saya menuliskan keadaan murid saya pada tataran ini sebagai berikut:
Kaitannya dengan keadaan peserta didik di sekolah
kami dalam pembelajaran menulis teks eksposisi adalah sebagai berikut: peserta
didik saat proses ‘writing’ dikatakan
pada level C1 ini saat para peserta didik tersebut hanya menuliskan ulang teks
berbentuk Hortatory Expositon yang mereka ambil dari sumber lain, tanpa
mengubahnya.
Pada level ini, peserta didik sudah menunjukkan
kemampuan mengenali dan mengingat bahwa ‘generic structure’ dari sebuah teks hortatory exposition adalah terdiri dari
‘thesis – argumentation – dan – recomendation’.
lakukan hal yang sama pada tingkatan level lainnya di bawah ini.
·
C2 Understand: memahami
Sebuah kemampuan untuk memahami suatu pengetahuan. Peserta
didik menunjukkan kemampuan menyusun materi yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa
dapat menjelaskan dan menginterpretasi dengan memberi contoh, mengubah sebuah
bentuk presentasi menjadi bentuk yang berbeda.
·
C3 Apply: menerapkan
Kemapuan untuk menggunakan metode/konsep/
prinsip/teori yang telah siswa pelajari dalam situasi yang berbeda. Ini
merupakan kemapuan untuk menerapkan suatu pengetahuan. Peserta didik mampu
menggunakan informasi yang telah dipelajari sebelumnya untuk menyelesaikan
masalah atau tugas tertentu.
Pada makalah anda , tambahkan deskripsi mengenai keadaan di kelas anda bagaimana contoh keadaan berdasarkan ranah ini. Tentu saja disesuaikan dengan mapel anda dan materi pelajaran yang akan anda angkat.
Pada makalah anda , tambahkan deskripsi mengenai keadaan di kelas anda bagaimana contoh keadaan berdasarkan ranah ini. Tentu saja disesuaikan dengan mapel anda dan materi pelajaran yang akan anda angkat.
·
C4 Analyze: menganalisis/ membedah
Proses kognitif ini meliputi kemampuan untuk
menguraikan atau memecah materi jadi bagian – bagian penyusunnya sehingga
komponennya dan strukturnya dapat difahami. Peserta didik pada tahapan berfikir
ini akan mampu mengidentifikasi alasan atau penyebab suatu masalah. Mereka
mampu menganalisa sebuah kesimpulan atau sebuah generalisasi untuk menemukan
bukti yang mendukung, atau sebaliknya, peserta didik mampu mempertimbangkan
bukti-bukti yang sudah ada untuk menyusun sebuah kesimpulan atau sebuah
generalisasi.
·
C5 Evaluate: megevaluasi
Kemampuan untuk mengambil keputusan berdasar
kriteria dan atau standar. Misalnya siswa dapat melakukan kegiatan memeriksa
dengan menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan atau membandingkan. Siswa
juga mampu melakukan kritik atau membuat penilaian yang objektif.
·
C6 Create: mencipta
Proses kognitif pada ranah ini mencakup kemampuan
memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru. Siswa mampu
merumuskan/merancang, merencanakan dan kemudian memproduksi suatu karya yang
orisinal. Peserta didik menunjukkan kemampuan memproduksi karya orisinal,
membuat prediksi, menyeselesaikan masalah, berargumentasi atau mempresentasikan
karya seni atau musik.
Keenam dimensi proses kognitif tersebut kemudian dikelompokkan dalam tiga
level kognitif, dengan tanda L1 & L2 (LOT) , serta L3 (HOT).
·
L1 meliputi
kemampuan C1 mengingat dan C2 memahami
·
L2 meliputi
kemampuan C3 menerapkan
·
L3 meliputi
kemampuan C4 menganalisis, C5 mengevaluasi dan C6 mencipta
Perincian diatas
diadaptasi dari Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing yang dikemukakan
oleh L. W. Anderson and D. R. Krathwohl berdasar Bloom’s Taxonomy dalam Leroy (2011:3).
Jadi dalam sebuah kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis HOTS harus terdapat kegiatan yang menstimulus siswa untuk mengembangkan kemampuan menganalisis, mengavaluasi dan mencipta. Ini akan tercapai jika pembelajaran berlangsung dalam pembelajaran aktif dimana siswa menjadi pusatnya.
Artikel gagasan ilmiah anda pun kemudian akan mengalir jika anda sudah menuliskan sampai tahap tersebut. Anda kemudian dapat mengembangkannya menjadi PTK, Best Practice atau sebagai artikel ilmiah. Jika artikel ilmiah akan digunakan untuk sebagai kelengkapan OGN maka jangan lupa untuk disesuaikan dengan ketentuan pada petunjuk pelaksanaan OGN,
Berikut ini beberapa artikel yang dapat anda baca untuk menggali ide dalam membuat PTK atau Best Practice berupa penelitian di bidang Bahasa , klik di judul di bawah ini yaa
Contoh Ide Penelitian di Bidang Bahasa untuk PTK atau Best Practice
Menggunakan Photovoice Sebagai Teknik Pembelajaran
Selamat menulis artikel gagasan ilmiah. Sesuaikan dengan keadaan kelas anda, tulis dan tulisss. Semoga berhasil.
Salam belajar,
Jadi dalam sebuah kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis HOTS harus terdapat kegiatan yang menstimulus siswa untuk mengembangkan kemampuan menganalisis, mengavaluasi dan mencipta. Ini akan tercapai jika pembelajaran berlangsung dalam pembelajaran aktif dimana siswa menjadi pusatnya.
PENERAPAN TEORI MENJADI ARTIKEL GAGASAN ILMIAH
Dalam makalah atau artikel anda lalu tunjukkan pada posisi ranah kognitif mana siswa anda pada materi yang anda jadikan penelitian. Misalnya pada pra penelitian, keadaan pembelajaran dan hasil tulisan siswa saya pada Hortatory text 90 % pada ranah C1 dan C2, 10% pada ranah C.
Setelah itu tetapkan pada level kognitif berapa siswa anda akan dibawa. Pastinya ke salah satu ranah di L3, dengan tujuan membawa siswa anda ke ranah berpikir aras tinggi. Contohnya : saya ingin membawa siswa saya ke ranah Create (C6) pada pembelajaran menulis teks Hortatory Exposition.
Lalu fikirkan metode pembelajaran apa yang akan anda terapkan untuk membawa siswa keranah HOTS tersebut. Teknik pembelajaran apa yang akan anda terapkan berdasar metode tersebut. Sebagai contoh ; dalam penelitian, saya menerapkan Photovoice sebagai teknik pembelajaran untuk membawa siswa ke ranah berpikir aras tinggi (HOTS). Maka kemudian judul makalah atau gagasan ilmiah saya menjadi :
PENERAPAN PHOTOVOICE SEBAGAI
TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS HORTATORY EXPOSITION PADA
SISWA KELAS XI SMA N 2 WONOGIRI
atau
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS HOTS DENGAN TEKNIK PHOTOVOICE NTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS HORTATORY EXPOSITION PADA SISWA KELAS XI SMA N 2 WONOGIRI
atau
PENGUATAN KARAKTER BERFIKIR KRITIS MELALUI ENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS HOTS DENGAN TEKNIK PHOTOVOICE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS HORTATORY EXPOSITION PADA SISWA KELAS XI SMA N 2 WONOGIRI
atau
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS HOTS DENGAN TEKNIK PHOTOVOICE NTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS HORTATORY EXPOSITION PADA SISWA KELAS XI SMA N 2 WONOGIRI
atau
PENGUATAN KARAKTER BERFIKIR KRITIS MELALUI ENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS HOTS DENGAN TEKNIK PHOTOVOICE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS HORTATORY EXPOSITION PADA SISWA KELAS XI SMA N 2 WONOGIRI
Inti pembahasan gagasan ilmiah anda adalah untuk membuktikan rumusan masalah yang anda tetapkan berdasar latar belakang dan judul yang anda usung. Misalnya dari judul saya diatas saya memunculkan beberapa rumusan masalahnya sebagai berikut:
- Apakah melalui penerapan pendekatan pengajaran aktif berbasis HOTS dengan Photovoice sebagai tekniknya dapat meningkatan kemampuan menulis teks hortatory exposition pada siswa kelas XI IPA 2?
- Anda dapat pula membuat rumusan menanyakan seberapa besar prosentase peningkatan kemampuan menulisnya?
- Apakah melalui penerapan pendekatan pengajaran aktif berbasis HOTS dengan Photovoice sebagai tekniknya dapat membawa siswa mencapai aras berfikir yang lebih tinggi, yaitu ‘creating’?
- Atau anda dapat pula menanyakan bagaimana teknik/metode tersebut dapat membawa siswa mencapai aras berfikir yang lebih tinggi, yaitu ‘creating’ ?
Artikel gagasan ilmiah anda pun kemudian akan mengalir jika anda sudah menuliskan sampai tahap tersebut. Anda kemudian dapat mengembangkannya menjadi PTK, Best Practice atau sebagai artikel ilmiah. Jika artikel ilmiah akan digunakan untuk sebagai kelengkapan OGN maka jangan lupa untuk disesuaikan dengan ketentuan pada petunjuk pelaksanaan OGN,
Berikut ini beberapa artikel yang dapat anda baca untuk menggali ide dalam membuat PTK atau Best Practice berupa penelitian di bidang Bahasa , klik di judul di bawah ini yaa
Contoh Ide Penelitian di Bidang Bahasa untuk PTK atau Best Practice
Menggunakan Photovoice Sebagai Teknik Pembelajaran
Selamat menulis artikel gagasan ilmiah. Sesuaikan dengan keadaan kelas anda, tulis dan tulisss. Semoga berhasil.
Salam belajar,
DAFTAR PUSTAKA
King,
FJ, Ludwika Goodson, and Faranak Rohani. 1997. Higher Order Thinking Skills; Definition, Teaching Strategies,
Assessment. Tersedia pada: cala.fsu.edu . Diakses pada 12 September 2018.
Leroy,
Rachel Van Horn. 2011.Using Bloom's
Taxonomy to Sequence Writing. Tersedia pada: digitalcommons.georgiaouther.edu .Diakses pada 13 Maret 2018.
Panduan Penulisan Soal 2017.Pusat Penilaian
Pendidikan Balitbang emendikbud
Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah.
Rusyna, Adun. 2014. Keterampilan Berpikir. Yogjakarta. Penerbit Ombak.
htpps.www.britishcouncil.my/english/courses-children/resources/HOT-skills. Diakses pada 5 Februari 2018.
htpps.www.britishcouncil.my/english/courses-children/resources/HOT-skills. Diakses pada 5 Februari 2018.
3 comments
Bun bahasannya berat, aku pusing wkwk. Seharian ngurus header blog soale. Pas baca ini waaaah, gak paham wkwk. Maapkan tapi kutau ini akan kubutuhkan untuk menulis ilmiah. Makasih sharingnya bun ~
BalasHapushihi..memang lagi kesambet pengen nulis yang serius nih mbak Steffi...cocoknya jadi teman jika nanti menulis ilmiah. Terimakasih sudah mampiiiir
HapusSaya membuat soal HOT butuh satu jam miss, ajarin trik buat soal hot dong miss. Kalau sampai di bagian ranah mencipta secara pribadi saya bisa tapi di C4 menganalisis, C5 mengevaluasi masih abu - abu buat saya, bingung hehhee...
BalasHapus