Saung Belajar Aisyah

    • Home
    • ruang keluarga
    • ruang kelas
    • ruang baca
    • ruang menulis
    • ruang impian
     Assalamu'alaikum Sahabat Belajar

    Ada cerita Islami lagi nih. Ceritanya itu terinspirasi dari Mahfudhat yang berbunyi : Man qolla shidquhu, qolla shodiquhu. Apa yaa artinya mahfudhat itu?

    Ayo kita cari tahu dalam cerita karya Aisyah berikut ini.


    Suatu pagi di depan kelas 4 SD Perwira Bangsa. Sean dan Riki berjalan bersisihan menuju kelas. Sean  adalah anak laki-laki yang berambut ikal, mukanya seperti anak berwajah usil. Sedangan Riki itu anak laki-laki berambut lurus dan berkacamata yang mempunyai kebiasaan suka lupa PR nya. Dia teman sekelas Sean. Pagi itu mereka mengenakan seragam sekolah celana panjang merah dan baju putih berlengan pendek.

    “Eh, Sean, kamu sudah mengerjakan PR belum?” Riki bertanya apakah Sean sudah mengerjakan PR. 

    “Ehh..anu.. tentu saja sudah. Ini di tasku,” Sean menjawab dengan menepuk nepuk tasnya. 

    Eh, Riki malah memasang wajah lesu. Riki belum bersemangat masuk kelas, dia malah duduk bertopang dagu di kursi taman di depan kelas. 

    “Mengapa sedih, Riki?” tanya Sean.

    “Aku belum mengerjakan PR. Aku lupa mengerjakannya tadi malam,” jawab Riki.

    Sean menyodorkan buku tulis berisi PR ke Riki. Untuk memikat hati Riki agar terus menjadi temannya, Sean menawarkan Riki untuk meniru PRnya,  “Ini , kamu tiru saja PR ku.”

    Riki ragu-ragu menerimanya, “Hmmm.. sebenarnya sih ini tidak baik tapi...”

    Riki duduk di kursi taman sementara Sean berdiri disampingnya. Riki sebenarnya kurang yakin apakah PR Sean benar – benar dikerjakan dengan baik. 

    Sean pun mulai berbohong. Dia bilang bahwa pekerjaan rumahnya pasti bagus,” Jelaslah PR ku pasti oke! Aku dibantu oleh kakakku. Dia guru.” 

    Sambil menulis di meja taman, Riki mengamati bahwa soal nomor lima itu sulit.  Dia menunjuk ke soal menghitung volume kerucut yang rumit itu. Dia ingin tahu bagaimana Sean mengerjakannya, “Soal nomor lima susah. Bagaimana sih cara mengerjakannya?”

    “Ehmm.. anu.. itu ..” Wajah Sean jadi bingung. Itu karena dia hanya berbohong saja bahwa dia bisa mengerjakan dengan dibantu kakaknya yang guru. Kenyataannya Sean asal-asalan saja mengerjakan PR itu.

    (Teeet..teeeet..teeeet)

    “Sudah bel masuk tuh. Yuk, ke kelas!” ajak Sean.

    Sean terlihat lega. Bel masuk sudah berbunyi. Dia tidak perlu lagi menjelaskan PR nya. Riki segera menutup bukunya. Mereka segera masuk ke kelas.

    Di dalam kelas, Bu guru menanyakan PR matematika. Murid-murid menjawab, “Sudaaah”. Termasuk Riki dan Sean yang duduk di bangku paling depan.

    Diantara tumpukan buku PR diatas meja, bu guru memanggil Sean dan Riki. Bu guru menunjukkan buku PR yang nilainya E. PR mereka salah semua jawabannya. “Riki, Sean, PR kalian kok hampir semua salah jawabannya.” 

    Riki sangat terkejut. Dia berbisik ke arah Sean., “Lho kok begini, Sean?  Tadi kamu bilang sudah mengerjakan dengan baik.”

    Bu Guru dengan sabar menasehati Riki dan Sean agar lain kali jika ada PR, mereka harus mengerjakan dengan baik. Riki dan Sean menunduk malu dan menjawab, “Baik Bu.”

    “Baiklah,anak – anak semua sekarang perhatikan penjelasan Bu Guru. Untuk Riki dan Sean, nanti kalian akan mendapatkan tugas mengerjakan soal tambahan agar lebih faham.”

    Bu guru kemudian berdiri di papan tulis. Bu guru akan menjelaskan pembahasan mengenai soal di PR tersebut. Riki berwajah makin masam. Dia merasa dibohongi oleh Sean.

    Sesaat menjelang pulang sekolah, Bu guru berdiri di samping meja Sean. Dia minta tolong kepada Sean, “Sean, bolehkah Bu guru minta tolong?”

    “Baik, Bu,” jawab Sean.

    “Tolong titip uang jahitan ke kakakmu ya. Bu guru suka hasil jahitan kakakmu itu,” kata Bu Guru sambil menyerahkan sejumlah uang. Dan kemudian berjalan menuju kantor guru.

    Sean mengangguk lesu. Dia tidak tahu bahwa Riki masih belum pulang dan mendengar percakapannya dengan Bu Guru. Riki makin marah. Merasa kembali dibohongi Sean. Tadi pagi Sean bilang kakaknya adalah guru yang pandai. Sekarang ketahuan, kakaknya ternyata bukan guru. 

    Riki berkata kesal, “Huuuh, Sean. Tadi kamu bilang kakakmu itu guru.”

    Sean bingung dan malu, ketahuan berbohong, “ Emm .. anu.. kakakku memang sebenarnya adalah penjahit.”

    Riki melengos pergi dan berkata dengan ketus, “Huuuh.. aku tidak mau jadi temanmu lagi!”

    Sean makin terduduk lesu di kursinya padahal teman sekelasnya sudah keluar ruangan semua. Sean tidak menyadari kedatangan Bu Guru yang kembali masuk ke kelas karena hendak mengambil kacamatanya yang tertinggal.

    Bu guru menghampirinya. Sambil memegang lembut bahu Sean, Bu Guru bertanya apa yang terjadi, “Mengapa kamu tampak bersedih, Sean?”

    Sean kemudian menjelaskan masalahnya kepada Bu Guru.  Sean merasa menyesal telah membuat Riki tidak mau lagi jadi temannya. 

    “Ooo, jadi kamu membohongi Riki, ya?” tanya Bu Guru.

    “Yaa, begitulah, Bu. Saya menyesal.” Sean menjawab dengan pelan.

    Bu Guru lalu menjelaskan, “Sean, besok lagi tidak boleh ya kamu menyuruh teman untuk mencontek jawabanmu. Memberi contekan jawaban ulangan atau PR ke teman itu sebenarnya tidak membantu. Tapi malah meracuninya.”

    Sean terkejut,” haah kok malah dibilang meracuni, Bu.”

    “Ya, karena saat kamu memberi contekan, kamu mengajari temanmu untuk tidak mandiri dan tidak percaya dirinya sendiri. Dan ini tidak bagus untuk temanmu itu. Kalau temanmu tidak mandiri dan tidak percaya diri nanti dia tidak bisa jadi orang yang sukses. Kamu mau temanmu jadi orang gagal?”

    “Tidak lah, Bu.”

    “O ya Bu Guru jadi ingat ada mahfudhat berkata begini : Man qolla shidquhu, qolla shodiquhu.”

    “Apa artinya pudot pudot itu, Bu?” Sean bingung apa artinya.

    Bu guru tersenyum kecil, “ Bukan pudot, Sean. Mah-fu-dhot. Mahfudhot itu kata – kata mutiara yang biasa dipakai di bangsa Arab sana. Man qolla shidquhu, qolla shodiquhu itu artinya: Barangsiapa yang sedikit kejujurannya, sedikitlah temannya.”

    Bu guru dengan lembut dan sabar menjelaskan artinya. Sean mengangguk-angguk mengerti. “Ini nanti saya akan mampir ke rumah Riki untuk meminta maaf, Bu.”

    Sean faham bahwa ketidakjujurannya membuat temannya jadi sedikit. Sean akan mampir kerumah Riki untuk minta maaf. Bu guru mengacungkan jempol sambil berseru gembira memuji Sean,” Itu baru anak sholeh!”

    ***

    Nah, Sahabat, bagaimana ceritanya?
    Semoga dari cerita itu kita dapat memetik pelajaran di dalamnya. Pokoknya yang jujur! Jangan suka mencontek, jangan suka berbohong. Daan nanti temanmu akan jadi banyaak.
    Sampai jumpa lagi di cerita berikutnya.

    Ù…َÙ†ْ Ù‚َÙ„َّ صِدْÙ‚ُÙ‡ُ Ù‚َÙ„َّ صَدِÙŠْÙ‚ُÙ‡ُ
    “Man Qolla Shidquhu Qolla Shodiquhu”
    Barangsiapa yang sedikit kejujurannya, sedikitlah temannya

    Continue Reading

    Hai, hai..Assalamu'alaikum Sahabat Belajar

    Kali ini ada cerita anak menarik nih untuk menemani akhir pekanmu. Ceritanya anak sulung saya, Aisyah, suka belajar menulis cerita. Ini dia salah satu karyanya. Mungkin masih banyak kekurangannya yaa... tapi saya bangga sekali putri saya ini sudah mau mencoba menulis dan saya ingin berbagi ceritanya di blog ini. Selamat membaca :)


    NABI MUHAMMAD PAHLAWANKU

    Karya : Aisyah

    Srak… srak… srak…
    Terdengar suara gesekan sapu dengan tanah di depan sebuah  rumah. Seorang anak laki-laki  terlihat menyapu halaman rumah tersebut.                                                                                                                                                    
    “Zaki,ayo main!”seru segerombol anak seusianya.
    “Iya,aku izin dulu, yaaa…” Tak lama ia sudah keluar menghampiri teman-temannya.

    ~~

    “Eh Riza nanti malam ada film Batman lhooo!”kata seorang anak bertubuh gempal.
    “Wah, beneran Dodo,disaluran mana?”jawab Riza yang tadi ditanya.
    “RCTI,jam 7,”jawab anak tadi,yang bernama Dodo.Tiba-tiba Zaki ikut nimbrung.
    “Kalian ngomongin apa sih?”
    “Itu lhooo, film Batman kamu nggak tahu,ya?” tanya Dodo.
    “Iya nih, Zaki. Zaki jarang nonton TV yaaa,”timpal Riza yang tiba-tiba nimbrung juga.Di rumah memang Zaki jarang nonton TV. Dia biasanya belajar, menghafal Al Quran atau membaca buku cerita tentang nabi-nabi.

    ~~

     “Idiiiih Zaki, sekali-kali nontonTV-lah biar tahu, jangan baca buku melulu,”kata Dodo sedikit mengejek.
    “Oke,aku akan menontonnya,tapi jawab dulu pertanyaanku. Ehm,ya…  Siapa nabi setelah Nabi Isa?”timpal Zaki.
    “Eeeer, siapa ya, Za?” jawab Dodo yang malah bertanya ke Riza.
    “Hemm,siapa nabi sesudah Nabi Isa.Ehm,aku tidak tahu Zak,” jawab Riza, yang ternyata juga tidak bisa menjawab pertanyaan Zaki.
    “Jawabannya ya Nabi Muhammad lah, gitu aja masa nggak tahu, sih,” jawab Zaki sambil tersenyum.
    “Oh iya, aku lupa!” sahut Dodo dan Riza bersamaan.

    ~~

    Keesokan harinya. Di sekolah jam ke-3 pelajaran SBK bersama Pak Boko.
    “Anak-anak, kali ini kita akan menggambar, temanya pahlawan yang kalian sukai dan idolakan, ya,” perintah Pak Boko.
    “Iyaaa, pak!” jawab anak-anak serempak dari seluruh penjuru kelas.Zaki bingung karena pahlawannya Nabi Muhammad. Juga ia tidak tahu bagaimana menggambarnya. Alhasil dia hanya menggambar kaligrafi bertulis Muhammad.

    “Hei , kamu hanya menggambar tulisan. Apa boleh, Zak?” tanya Erwin, teman sebangkunya yang tak sengaja melihat gambarnya. “Itu Muhammad. Pahlawanmu Nabi Muhammad. Aneh. Beliaukan sudah meninggal. Lihat aku, menggambar presiden kita. Kau ini, huuuu... “sambung Erwin, sambil mencibir.
    Memang, Zaki hanya menggambar kaligrafi bertuliskan Muhammad.

    Pulang sekolah. Zaki semakin diolok-olok anak aneh dari teman-temannya.Dia tidak mendengarkan ejekan dari teman-temannya. Kebanyakan tadi mereka menggambar Batman, Hulk, Thor, Spiderman, Superman dan pahlawan lain dalam film super hero yang sering tayang di televisi. Menurutnya, Nabi Muhammad jauh lebih baik daripada pahlawan-pahlawan tadi yang hanya bohongan dan buatan manusia.


    Di rumah, sebelum tidur, ibunya yang biasa ia panggil ‘Ummi’ menceritakan perjuangan Nabi Muhammad dalam mendakwahkan Islam di Mekkah. 
    ”Zaki, kok kelihatan murung hari ini?” tanya Ummi sebelum Zaki tidur.
    Dengan singkat Zaki menceritakan kejadian di sekolah tadi.
    “O, gitu. kali ini Ummi ingin cerita tentang perjalanan hijrah nabi ke Madinah. Mau tidak?”
    Zaki mengangguk dengan senang.

    “Nah gini Zak ceritanya, pada suatu hari nabi Muhammad berdakwah di Mekkah. Kaum Quraisy yang sering melakukan perbuatan yang dilarang Allah, menentang dakwah Nabi Muhammad. Para pengikutnya disiksa agar mereka takut dan melanggar perintah Allah.”

       “Wahai Muhammad, jangan berdakwah di sini, kamu dan pengikutmu akan kami aniaya, begitu kata ancaman kaum kafir Quraisy. Melihat situasi yang berbahaya itu, Allah memerintahkan mereka berhijrah ke Madinah. Para pengikut nabi Muhammad terlebih dulu berangkat, dan tinggallah Nabi Muhammad bersama Abu Bakar di Mekkah."

    “Pada waktu yang ditentukan Allah, Nabi Muhammad dan Abu Bakar menyusul ke Madinah. Namun para pemuda Quraisy ingin mencelakai Nabi Muhammad, mengejarnya. Di tengah kejaran kaum kafir, mereka bersembunyi di gua di bukit Tsur."

    ”Jangan takut! Allah pasti melindungi kita,” kata Nabi Muhammad kepada Abu Bakar yang masih khawatir akan keselamatan Nabi Muhammad, para pemuda Quraisy yang mengejar Nabi Muhammad telah sampai ke bukit Tsur, mereka melihat gua yang dipakai bersembunyi oleh Nabi Muhammad dan Abu Bakar. Sebelum para pemuda Quraisy hendak memasuki gua tersebut, Allah memerintahkan burung merpati untuk bertelur di mulut gua dan laba laba untuk bersarang di sana."

    " Melihat kondisi seperti itu para pemuda kafir Quraisy berpikir tidak mungkin Nabi Muhammad dan Abu Bakar ada di dalam gua itu, lalu mereka semua pergi melanjutkan pencarian,mereka semakin penasaran  dimana Nabi Muhammad berada."

     ”Tak seorang pun manusia bisa mencelakai kita kalau Allah tidak berkehendak, maka percaya dan berimanlah kepada Allah, begitu tutur Nabi Muhammad kepada sahabatnya. Akhir cerita, Nabi Muhammad meninggalkan gua itu dengan selamat. Mereka melanjutkan perjalanan menuju Madinah dan terus menyebarkan ajaran Allah untuk kebaikan," ucap Ummi Zaki mengakhiri ceritanya.

    “Nah, selesai ceritanya. Sekarang Zaki tidur, ya Sayang…”

    Zaki pun tertidur tapi cerita ummi itu membuat Zaki lebih bersemangat untuk terus bersabar menghadapi teman-temannya yang mengejeknya. 

     “Teman-teman. Tadi aku dengar dari Pak Rafi, ada ulangan agama hari ini,” kata Zaki mengumumkan.

    Tak lama Pak Rafi datang dan memulai ulangan.Teman-teman banyak yang mengeluh bahwa soalnya susah-susah.Tapi bagi Zaki itu mudah, karena Ummi kemarin sudah menceritakan kisah yang dijadikan bahan ulangan.

    Tiba-tiba Pak Boko masuk membawa gambar yang kemarin mereka buat.Di buku gambar Zaki tertulis nilai hanya 75 dengan keterangan “Bagus tapi tidak sesuai ketentuan.”

    Zaki terlihat sedikit lesu karena biasanya nilai SBK tidak pernah 75. “Eh Zaki, kamu lagi ngapain?” tanya seorang anak yang bertubuh tinggi.

    “Itu nilai SBK ku....” kata Zaki tapi langsung dipotong oleh anak tadi,” Tidak apa-apa harusnya kalau cuma dapat 75. Lebih baik nilai agamamu bagus. Kata bundaku begitu sih,” katanya.

    “Betul juga.O ya Muzia, siapa pahlawan yang kamu gambar?” kata Zaki bertanya.

    “Itu.Tadinya aku ingin juga menggambar kaligrafi bertuliskan Muhammad, tapi tidak jadi karena takut tidak boleh.Jadi aku hanya menggambar Gajah Mada. Tapi hanya asal jadi gitu, deh,” jawab Muzia.

    Zaki sudah tahu kalau Muzia tidak terlalu suka dengan superhero dalam film. Muzia sama sepertinya, lebih suka tokoh-tokoh Islam seperti Abu Bakar atau Umar Bin Khattab. Jadi Muzia hampir sama dengan Zaki, menyukai tokoh-tokoh Islami.

    Keesokan harinya, di sekolah Zaki ada lomba dongeng tema Islami. Di kelas Zaki belum ada yang mendaftar padahal satu kelas harus ada yang ikut.Minimal satu orang. Zaki ingin saja ikut tapi dia malu bilang ke Pak Rafi yang ada di depan kelas, menunggu siapa yang akan mendaftar. 

    Akhirnya Zaki memberanikan mengacungkan tangannya. Muzia yang duduk di sampingnya menyenggolnya. Muzia menatap Zaki seakan dia berkata,”Kau yakin? Nanti kau akan semakin diolok-olok.” 

    Tapi Zaki mengangguk mantap. Ia yakin. Keputusannya bulat.

    Sementara itu, di seberang sana, di bagian belakang kelas, Dodo dan Riza jadi sebal karena mereka tidak bisa ikut. Mereka tidak punya buku cerita Islami dan mereka juga tidak tahu banyak tentang cerita Islami.

    Hari lomba pun tiba.Zaki peserta nomor urut 2, sudah maju. Zaky merasa sedikit gemetar. Tapi dia menguatkan hati. 
    “A..A..Assalamu’alaikum...  Warahmatullahi wabarakatuh,” Zaki masih takut-takut. 

    Dia coba melihat sekeliling agar lebih tenang. Di bagian depan samping kiri dia melihat Muzia memberinya jempol sambil tersenyum. Pak guru dan teman – teman lain menyemangati. Beberapa temannya berteriak, “Ayoo Zaki, pasti bisa!”

    Zaki jadi tidak gemetar lagi. Dia tidak ingin mengecewakan teman-teman sekelasnya. Dia ingin bisa menceritakan kisah Rosul yang mulia agar semua orang banyak yang tahu. “Bismillahirrohmanirohiim, aku pasti bisa.” Zaki berteriak kuat dalam hati. 

    Diatas panggung Zaki kemudian memulai penampilannya dengan menyanyikan lagu berjudul MY HERO. Itu lagunya Harris J, pemuda muslim penyanyi asal luar negeri. Semua orang terkesima mendengar lagu itu, ternyata suara Zaki sangat merdu.

    .....o Muhammad you are my hero
    you are my hero
    always my hero................”

    Setelah menyanyikan sedikit bagian lagu itu, Zaki mulai bercerita tentang kisah Nabi Muhammad dengan penghayatan. Zaki bercerita tentang hijrah Nabi Muhammad ke Taif, Habasyah dan Madinah. Wajahnya agak menangis sedih saat menggambarkan penderitaan Rosul. suaranya kembali riang saat Rosul disambut dengan meriah oleh kaum Anshar di Madinah.

    Semua orang terkesima mendengar kisah Zaki tentang betapa hebatnya Nabi Muhammad. Zaki menyampaikannya dengan menarik dan penuh semangat. 

      

    Saat turun panggung, dia langsung dikelilingi teman-temannya.Mereka berkata,” Wah, ceritanya bagus sekali. Kamu pasti menang.”

    “Tak kusangka cerita nabi Muhammad bisa menarik juga.Aku boleh pinjam bukumu itu ya.” Begitulah, banyak teman-teman yang memuji ceritanya.

    Dodo malah berkata,” Huh itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Batman,” Dodo berkata itu seperti mengejek. Teman yang lain banyak yang tidak setuju, mereka berkata, “Hebat!”

    Riza yang mendengar Dodo jadi merasa tidak enak, “Tidak perlu berkata seperti itu juga, Do.”

    “Huh, kau ikut ikutan tidak suka Batman sekarang.Lebih suka Zaki ya, hohoo!” jawab Dodo dengan kesal dan meninggalkan Riza yang ingin membicarakannya baik-baik.

    “Apa bagusnya menceritakan itu. Tidak ada manfaatnya, “ gerutu Dodo sambil menghentak-hentakkan kaki ke kelas. 

    Setelah lomba, masih ada pelajaran, yaitu Akidah Akhlaq bersama Pak Rohmat.Dodo masih kesal terhadap Zaki.Apalagi setelah lomba mendongeng tadi dia mendapat juara I. Dodo makin kesal saja.Dia juga menjauhi Riza setelah kejadian tadi.Dodo melamun di kelas.

    Tiba-tiba pintu terbuka. Zaki bersama teman-temannya masuk.Zaki membawa pialanya. Dia terlihat senang. Dodo semakin jengkel melihat Zaki dengan pialanya, apalagi dengan Riza yang tampak bercakap-cakap dengan Zaki.

    Tok. Tok. Tok. 

    Anak-anak segera duduk. Itu adalah suara sepatu Pak Rahmat.yang membuat anak anak bingung adalah ini masih jam   08.30,setengah sembilan,padahal masuknya jam 10.00.

    ”Assalamualaikum!” suara Pak Rohmat.
    “Wa’alaikumusalam!”jawab anak anak                                                         
    “Anak-anak sekarang bapak akan bercerita tentang hijrah nabi Muhammad, melengkapi cerita Zaki tadi ya. Tahu tidak siapa yang menyambut Rosul ketika sampai Madinah?” beberapa anak menjawab tidak tahu.

    “Saat Rosul datang, semua penduduk Madinah semua keluar menyambut. Semua terkesima dengan kebaikan Rosul sehingga bergemuruh syair Thola’al badru ‘alaynâ dari segala penjuru. Jadi tidak hanya orang Arab dan kita orang Indonesia yang memuji Rosul. Beberapa tokoh dunia seperti Mahatma Gandhi dari India atau Michael Hart dari Amerika menunjukkan pujiannya akan Nabi Muhammad. Misalnya lagi itu tadi penyanyi dari negara Inggris yang dinyanyikan oleh Zaki di panggung tadi.” Pak Rahmat kemudian bercerita panjang lebar dari hijrah nabi dari Thaif, Habasyah, dan Madinah.

    Dodo yang tadi kesal sekarang terkesima. ”Ternyata Batman kalah dari nabi Muhammad.” Gumamnya.
    Dodo menyadarinya,nanti pulang sekolah dia akan meminta maaf kepada Riza dan Zaki.

    “Eh Zaki,Riza aku minta maaf yaa atas yang kemarin.’’kata Dodo penuh harap.

    “Iya kami memaafkanmu, sekarang kamu suka nabi Muhammad, kan,” kata Zaki sambil tersenyum, Dodo menganggukkan kepalanya kuat-kuat.

    Lalu, Riza berkata, “hei, Zaki, rencana kita berhasil, kita telah membuat Dodo suka dengan nabi Muhammad!” Riza tertawa diikuti tawa Zaki dan Dodo.

    “Ah, kalian ini,” kata Dodo di sela tawanya.

    ~~

    Tamaat.. begitulah ceritanya. Semoga Sahabat dapat memetik hikmah di dalamnya. Doakan semoga gadis kecil saya ini makin semangat belajar menulis ceritanya agar jadi lebih baik. Sampai jumpa di cerita - cerita yang lain.

    Continue Reading


    Perpustakaan sekolah perlu menerapkan strategi pengembangan agar terus berkembang sesuai dengan visi misinya. Perpustakaan saat ini harus jeli mengamati perubahan yang tejadi di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perpustakaan. Dapat dikatakan bahwa perpustakaan membutuhkan suatu perencanaan strategi untuk menentukan beberapa alternatif dalam mengatasi perubahan dan berbagai ancaman yang terjadi.

    Strategi Pengembangan Perpustakaan Berdasarkan Analisis SWOT

    Untuk mendapatkan perencanaan strategi yang tepat, dibutuhkan suatu analisis yang dapat mengidentifikasi berbagai faktor di lingkungan internal dan eksternal. Salah satu model analisis yang sering dipakai adalah analisis SWOT.

    Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pengembangan atau pemasaran yang tepat. SWOT merupakan kependekan dari kata-kata berbahasa Inggris yaitu : Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Threat (Ancaman).

    Dalam SWOT bagian Opportunity dan Threat dianggap sebagai analisa lingkungan eksternal, di luar institusi perpustakaan. Sedangkan Strength dan Weakness merupakan analisa linkungan internal, di dalam institusi perpustakaan. Setelah itu kita rancang stateginya dengan mengisi 4 kolom strategi  yang terdiri dari Strategi SO, Strategi ST, Startegi WO, dan Startegi WT.

    Secara garis besar, rinciannya adalah sebagai berikut :
    1) Strategi SO (Strategi Strength - Opportunity)
    Ini adalah upaya mencari strategi untuk memanfaatkan seluruh kekuatan (Strength) yang dimiliki perpustakaan kami untuk memanfaatkan peluang (Opportunity) sebesar – besarnya.

    2) Strategi ST (Strategi Strength – Threat)
    Ini adalah bagian untuk merumuskan strategi untuk menggunakan kekutang (Strength) untuk mengatasi ancaman (Threat) yang ditemui perpustakaan sekolah kami.

    3) Startegi WO (Weakness-Opportunity)
    Ini adalah upaya mencari strategi untuk meminimalkan atau mengatasi kekurangan (Weakness) dengan memanfaatkan peluang (Opportunity) yang ada.

    4) Strategi WT (Weakness-Threat)
    Bagian ini berupaya merumuskan strategi untuk meminimalkan kelemahan (weakness) serta menghindari ancaman (threat).

    Contoh Analisis SWOT Sederhana di Perpustakaan SMA N 2 Wonogiri

    Sebagai contoh, kami akan mengaplikasikannya untuk perpustakaan sekolah kami. Ini hanya semacam analisis SWOT sederhana yang tujuannya agar mudah diaplikasikan oleh tenaga perpustakaan biasa. Langkah – langkah yang kami lakukan pun tidak terlalu rumit.

    Untuk langkah pertama kami melakukan observasi di lingkungan perpustakaan sekolah kami untuk pengumpulan data. Kemudian setelah semua data terkumpul, kami memasukkannya dalam matrik SWOT. Kami melakukan observasi langsung dengan mengamati bentuk fisik dan suasana bangunan perpustakaan, interview dengan tenaga perpustakaan dan beberapa warga sekolah, mengamati data administrasi perpustakaan, serta mengamati dokumentasi kegiatan sekolah.

     Data yang kita peroleh tersebut kita kelola dengan rapi, baik itu data berupa tulisan, angka, foto, gambar, maupun rekaman. Data sebaiknya sevalid mungkin, sesuai keadaan riil lapangan. Jangan dibuat – buat agar jadi tampak ideal. Kumpulkan data apa adanya saja.

    Setelah semua data itu kita pelajari, kita lalu mulai menganalisnya dalam matrik analisis SWOT. Kita isikan bagian kolom Strength dan Weakness, lalu kolom Opportunity dan Threat. Isikan berdasar data hasil pengamatan yang telah kita lakukan secara jujur dan objektif.


    Matriks analisis SWOT kami lampirkan di bagian lampiran laporan ini. Secara garis besar berikut ini analisa SWOT Perpustakaan SMA Negeri 2 Wonogiri:

    Strength 
    • Gedung Perpustakaan SMA N 2 Wonogiri luas, dua lantai dengan keadaan baik di posisi yang strategis.
    • Beberapa sarana prasarana dalam kondisi baru 
    • Koleksi karya cetak cukup banyak
    • Potensi jumlah pemustaka besar dari siswa, guru dan karyawan.
    • Jalur pendidikan tenaga perpustakaan sudah sesuai

    Weakness
    • Pustakawan kurang menguasai teknologi informasi terbaru
    • Jumlah karya cetak yang banyak itu tidak tahu perincian pastinya
    • Katalogisasi dan identitas karya cetak belum lengkap
    • Jumlah berlangganan majalah dan Koran belum sesuai ketentuan akreditasi perpustakaan
    • Administasi perpustakaan masih manual dan belum optimal

    Opportinity
    • Anggaran pendanaan untuk perpustakaan dari pemerintah cukup banyak
    • Ada kemauan partisipasi dari alumni dan warga sekolah untuk mengembangkan Perpustakaan SMA N 2 Wonogiri
    • Kerjasama dengan perpustakaan sekolah lain atau institusi lain yang bermanfaat

    Threat
    • Ada dampak negatif dari kemajuan teknologi yang kalau tidak disikapi akan menurunkan minat baca dan kunjungan pemustaka ke perpustakaan sekolah
    • Ketinggalan teknologi terbaru jika perpustakaan dan tenaga perpustakaan masih berkutat dengan cara lama dan kurang adaptif dengan teknologi yang terus berkembang.

    Startegi SO
    • Menambah koleksi perpustkaan jenis non cetak
    • Menata sarana prasarana yang ada jadi lebih baik
    • Menggunakan setiap partisipasi alumni atau guru untuk pengembangan perpus
    • Mengambangkan kegiatan bermanfaat dengan pihak lain

    Startegi WO
    • Meningkatkan kelengkapan administrasi perpustakaan
    • Meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan
    • Merintis dan meningkatkan pemanfaatan TI untuk layanan
    • Meningkatkan kualitas SDM Pustakawan tentang pengelolaan dengan Teknologi Informadi terbaru. 

    Startegi ST
    • Menata gedung perpustakaan yang sudah megah dengan penataan yang efektif, nyaman , menyenangkan sehingga lebih menarik perhatian pemustaka. 
    • Mensosialisasikan menariknya koleksi dan layanan perpustakaan
    • Menambah variasi koleksi perpustakaan dengan koleksi yang lebih bermanfaat, kekinian dan inspiratif untuk menarik minat baca pemustaka

    Strategi WT
    • Merintis layanan perpustakaan dengan system yang lebih modern, tidak lagi manual
    • Melakukan pencacahan dan penyiangan koleksi perpustakaan agar koleksi tidak uyel uyelan dan bisa diatur dengan display yang lebih menyenangkan
    • Membuat dan mengisi konten media sosial khusus perpustakaan dalam bentuk Youtube dan web

    Dari hasil analisi SWOT ini kami akan merumuskan beberapa alternatif strategi pengembangan perpustakaan. Alternatif – alternatif itu kemudian kami jabarkan dalam rumusan Program Kerja Jangka Pendek, Program Kerja Jangka Menengah, dan Program Kerja Jangka Panjang. Diharapkan dengan langkah ini perpustakaan menjadi lebih baik. Dengan tujuan akhirnya agar warga sekolah, terutama siswa dapat terbantu oleh layanan perpustakaan sekolah untuk mencapai prestasi terbaik mereka.
    Perpustakaan sekolah sejatinya bukan hanya bangunan persegi yang penuh dengan buku. Sebuah perpustakaan yang baik akan jadi jantungnya sekolah.

    Baca juga : Inovasi Perpustakaan Sekolah

    Continue Reading
    Tidak pernah menyangka bahwa pernah suatu saat saya berkesempatan mengikuti upacara Hari Guru Nasional dengan Pak Menteri di Gedung Kementrian Pendidikan. Nun jauh di ibukota sana. Semacam sebuah kesempatan dengan probabilitas sebesar nol koma nol nol sekian. Menurut perhitungan saya.


    Enam tahun yang lalu, pada bulan November tahun 2017 saya mendapat kesempatan langka tersebut. Wes ya pastinya dredege pool. Walaupun saya aslinya waktu itu cuma jadi salah satu peserta yang nyempil di deretan kursi undangan dengan terbengong-bengong. Gaya sih boleh. Pakai jas setelan hitam. Tapi yakin banget saya waktu itu pasti keliatan ndeso katrok banget. Hehe.

    Gara Gara Literasi

    Jadi begini ceritanya, tahun 2017 itu ada event lomba namanya Inovasi Pendidikan Karakter jenjang Sekolah Menengah Atas. Nah, saya itu aslinya cuma dipaksa ikut. Wong sehari-hari saya itu habis mengajar paling ya momong anak-anak di rumah dengan sesekali arisan, pengajian atau tilikan. 

    Cuma mungkin karena saya terlihat yang suka membaca dan suka nguyak uyak murid di kelas untuk suka baca, maka Ibu Kepala sekolah saya waktu itu, Bu Endang Sunarsih, terus menyuruh saya menulis tentang program literasi di sekolah. Ternyata untuk diikutkan lomba.

    Saya pikir bolehlah. Pokoknya untuk segala upaya yang membuat anak jadi suka membaca itu saya bangeeet. Terus dibantu Bu Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru lain, muncullah program Laskar Aksara di sekolah kami. Program yang mungkin dipandang agak beda, karena di program itu ada kegiatan yang namanya ‘Tukarkan Sampah Jadi Buku’. Jadi tiap kelas mengelola dan memilah sampah, terutama sampah plastik dan kertas. Kemudian di setor ke Bank sampah sekolahan trus jika saldonya sudah mencukupi, bisa ditukar dengan buku bacaan untuk pojok baca kelas. 


    Tapi program Bank Sampah itu sudah mandeg sekarang. Selain karena pandemi, susah sekali mendapat tenaga relawan di sekolah yang berkomitmen terus mau mengurus dan memilah sampah. Ya wajarlah. Diupayakan serapi apapun memilahnya, itu tetap sampah namanya. Mungkin ini juga faktor yang membuat beberapa Bank Sampah tidak lagi berjalan lancar.

    Untuk program literasinya sih tetap kami jalankan. Untuk membuat anak suka membaca itu bagaikan ‘a never ending journey’. Harus terus diupayakan terus menerus. Tidak ada berhentinya.

    Rejeki Tak Terduga di Ibu Kota

    Rasane koyo ketiban pulung. Keberuntungan besar. tak disangka – sangka, program ‘Sampah ditukar Buku’  itu Alhamdulillah terus tembus sebagai salah satu finalis nasional untuk presentasi di Jakarta. Lha disinilah mulai kendredegannya. Saya tahunya dulu cuma disuruh menuliskan. Bukan mempresentasikan. Apalagi presentasinya di event nasional.

    Weeew rasanya mau saya wakilkan ke orang lain saja. Tapi kok yo eman – eman tiket pesawat’e gratis ke Jakarta. Haha.. numpak montor mabur gaiss.. ya pasti saya jadi nekat brangkaat. Wong yo waktu itu saya belum pernah sekalipun pergi jauh naik pesawat. Katrok banget kan.

    Saking groginya mau numpak montor mabur itulah saya jadi lupa bawa jilidan laporan kegiatan saya. Yang saya siapkan cuma softcopynya saja. Hadeeh.parah. Jadinya pagi banget pas mau presentasi saya minta tolong ke resepsionis Hotel Diradja Jaksel untuk mengeprintkan laporan saya. Masnya resepsionis sudah memperingatkan, nanti habis banyak lho buk, ngeprint di sini agak mahal. Tapi ya sudahlah, saya bayar itu print print-an. Daripada nanti malu pas ditanya para jurinya.

    Masalah berikutnya adalah memfotokopi dan menjilidkannya. Untung hari itu Jum’at, ada jeda sholat Jum’atan. Saya pas makan siang kebetulan ketemu Ibu Apon dari NTT yang juga lupa belum memfotokopi dan njilid laporannya. Nah trus kita akhirnya nekat nyebrang jalan raya depan hotel yang rameenya ngadubilah. Maklum jalanan Jakarta gaiiss. 

    Daan ternyata fotokopian dekat hotel pada tutup! Ya iyalah kan pada sholat Jum’at. Memang katrok dan ndredeg itu kadang memakan habis akal sehat.hehe. Untung waktu itu ada orang di pinggir jalan mbantu nyetop bajaj, nyuruh ke fotokopian yang agak jauh dikit yang buka saat Jum’atan. Sebab yang nunggu memang mbak – mbak :)

    Ya begitulah, tidak hanya tiket pesawat, saya akhirnya dapat bonus naik bajaj pula. Di kota saya tidak ada bajaj. Bisa buat cerita nih sensasi oglak uglik saat jalan. Presentasi Alhamdulillah berjalan cukup lancar. Tidak sampai semaput karena ndredeg.

    Akhirnya acara tiga hari itu selesai. Mulai tanggal 24  sampai 26 November 2017. Rupanya ada satu kejutan. Seluruh finalis lomba karakter bangsa waktu itu diundang semua ke upacara hari guru. Katanya dulu-dulu yang bisa dapat undangan itu bagi yang juara – juara saja. Kali ini ,saya beruntung, semua yang masuk finalis diikutkan upacara hari guru nasional bareng pak menteri.

    Alasannya sesuai tema hari guru waktu itu : ‘ Membangun Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Guru.’ Apalagi finalis ini juga sudah mewakili guru-guru se Indonesia, karena berasal dari berbagai pulau dan kota dari wilayah Timur sampai Barat.

    Berita itu tidak disampaikan sejak awal. Malam menjelang itu baru diberitahu: Besok seluruh finalis harus bangun dan bersiap pagi banget. Sarapan siap mulai jam 5. Segera masuk bis setelah selesai sarapan.” 
    Ini Jakarta, meskipun jarak hotel dengan gedung Kemendikbud itu tidak sejauh sekolahan saya ke rumah simbah di ndeso. Tapiii..kata panitia, kalau kesiangan dikit saja Jakarta itu macet ya Bapak Ibuu. Nanti bisa gagal ikut upacara dengan Pak Menteri Pendidikan, Bapak Muhajir waktu itu.

    Upacara dengan Pak Menteri

    Weh, ini bukan upacara yang seperti biasanya di halaman sekolah itu. Ini upacara dengan Pak Menteri. Orang yang biasanya hanya kita lihat di tipi-tipi. Sepesial!

    Nyampai di gedung Kemendikbud yang di antara kawasan gedung perkantoran bertingkat membuat saya terpesona. Ndomblong. Yungalah kantor tik guedii men. Ini kantor penting banget lho, ngurusi kepinteran anak-anak seIndonesia. Ck ck ck jadi berasa sangat merinding saya. Maka yang pertama kami lakukan adalah: poto – poto. Hehe..mumpung pak Menteri belum rawuh.

    Paduan suara di bagian sisi kanan depan lapangan berlatih gladi bersih beberapa lagu nasional sambil cek sound. Bersemangat menyanyikan:
    ‘Pagiku cerahku. Matahari bersinar.
     Kugendong tas merahku di pundak. 
    Selamat pagi semua. 
    Kunantikan dirimu.
    Di depan kelasmu. Menantikan kami. 
    Guruku tersayaaang..guru tercintaaa..’
    Lagu itu makin terasa grande dengan iringan ensambel musik dari siswa – siswa terpilih. 


    Saya memang sangat jatuh cinta dengan lagu karya Melly Goeslaw ini.Bukan karena saya guru, trus ada kata sayang sayangnya di lagu itu. Bukan hanya itu. Lagu itu bagi saya spesial karena perasaan ceria dan senang itulah yang saya inginkan muncul di setiap anak saat mereka melangkahkan kaki di pintu gerbang sekolahan. Sekolah itu menyenangkan.  Belajar sama bu guru itu membahagiakan. Bonusnya ilmu, untuk kemajuan mereka sendiri agar menjadi bintang – bintang bagi papa mamanya di masa depan.

    Eh, sudah dulu soal lagunya ya. Pak Menteri sudah mau pidato. Siaaaap grak! Pembina upacara memasuki lapangan upacara. Hormaaat grak!

    Percayalah saya hormatnya setakzim mungkin, berasa Pak Menteri ada di depan saya. Walaupun saya sebenarnya sadar, Pak Menteri yang terhormat itu bahkan tidak akan menyadari kehadiran saya. Guru ndeso yang katrok, kebejan nyempil diantara tamu undangan. Tapi ini upacara yang sering ada di tipi – tipi nasional. Siapa tahu saya keshoting. Hihi
     
    Selanjutnya upacara berjalan seperti layaknya jalan upacara biasanya.Tapi tetap saja, meskipun saya tidak diumumkan jadi juara. Upacara ini akan terus saya kenang sebagai salah satu upacara teristimewa. Satu yang kemudian saya sangat percaya , Allah itu kalau mau memberi rejeki ada saja jalannya. Bahkan bisa tak terduga. Hitungan Dia kadang berbeda dengan hitung-hitungan cara nalar kita yang sangat terbatas.

    Dulu saya yang guru biasa saja, kadang pernah komat kamit di depan tipi, sekali-kali pengen juga ya upacara bareng orang penting di kota besar gitu. Lha kok hari itu bisa kelakon. Terwujud. Itu jauh dari hitung-hitungan saya. Maka hati –hati dengan ucapanmu. Siapa tahu itu yang akan diwujudkan oleh yang Maha Mengabulkan Keinginan.

    Akhir cerita, Selamat hari guru semuanyaa. 
     
    Setiap kita sebenarnya adalah guru, jadi guru yang terutama dan pertama untuk anak –anak kita. Doa yang terbaik untuk guru – guru kita. Dan Mari kita impikan bahwa setiap anak Indonesia bisa berkesempatan belajar dengan riang bahagia. Seperti di lagunya Melly yang ditampilkan di upacara bersama Pak Menteri waktu itu.





    Continue Reading
    Assalamu’alaikum Sahabat Belajar. How are you today? I hope you all fine. Belajar jarak jauh di masa pandemic Covid 19 ini memang tidak selalu mudah yaa..
    But keep your spirit up, Sahabat!

    wikipedia.com

    To entertain your ordinary boring days, let’s read more short stories! Two short stories : The Necklace and The White Butterfly. Read those stories and try to compare them.

    Jadi hari ini Sahabat akan belajar membandingkan dua cerita pendek berbahasa Inggris. Coba amati apakah ada persamaan dan perbedaan dari keduanya. Amati unsur – unsurnya; The purpose of the text, the generic structure, the theme, the characters, the settings, the plot and the moral value of  the stories.

    Okay, let’s get start it!

    The Necklace- Short Story with a Twist Ending

    Cerita pendek yang pertama berjudul The Necklace, ya dalam bahasa Indonesia artinya : Kalung. The Necklace ini adalah sebuah karya literature dunia yang sudah sangat terkenal. Ditulis oleh seorang pengarang dari Paris yang bernama Guy de Maupassant. Maka judul aslinya ya dalam bahasa Perancis : La Parure. Cerita pendek ini sudah tebit lamaaa sekali, yaitu pada tanggal 17 Februari 1884 di surat kabar Le Gaulois. 

    sites.google.com

    Tapi meskipun cerita ini sudah lama, isinya tetap menarik lho. Guy de Maupassant ini begitu terkenal dengan gaya berceritanya yang ada twist ending di dalamnya. Ada kejutan di akhir ceritanya. Wah , apa ya kejutan di akhir cerita The Necklace ini. Yuk, cari tahu. 

    Jangan khawatir, cerita yang disampaikan di blog ini hanya versi abridge nya saja, versi yang lebih sederhana dari versi tulisan aslinya. Bacalah ceritanya, nikmati alurnya dan cari tahu arti kata yang menurut kamu terlalu sulit. 

    The Necklace

    Mathilda was one of those pretty girls who seemed to have been born through some mistakes of fortune into the wrong family. She was unhappy for letting herself get married to a-lowly paid clerk, Frau, who worked in Paris. She was unhappy because of the poor apartment in which they lived, with its shabby furniture.  All day long she would think of the beautiful houses of wealthy people.

    One evening, her husband came back from the office and proudly gave her invitation to a magnificent ball. She quickly opened and read the invitation.  Instead of being delighted, she threw the invitation angrily on the table, and said with an angry look, “What use is this to me?  What do you expect me to wear if I go to a party of this kind?”

    Frau was very upset and said, “Look, Mathilda.  How much would a nice dress cost?”

    She thought for a moment, then replied, “Guess I could get one for 400 francs.”

    “All right.  I’ll give you 400 francs and try to get a really nice dress,” Frau said.

    The day of the party was getting near, but Mathilda seemed sad and worried.  “What’s the matter with you? You already have a dress” asked her husband.  

    “I’m annoyed because I don’t have any jewelry to wear with my dress,” complained Mathilda.

    “Mathilda, I don't have any money left now. Why don't you see Mrs. Forester and ask her to lend me some jewelry,” her husband suggested. 

    "Okay, I'll go to see her soon," said Mathilda. 

    Fortunately, Mrs. Forester would like to lend her beautiful diamond necklace to Mathilda. It was a beautiful diamond necklace, suitable for the pretty Mathilda. 

    So the day of the party arrived.  Mathilda was a great success.  She looked pretty and charming.  She felt very satisfied with her appearance. With beautiful dress and a great necklace to highlight her beauty.

    Returning home tiredly, she took off her coat and stood in front of the mirror.

    Suddenly she gave a cry.  The diamond necklace was no longer there.  She was looking for it everywhere but the diamond was lost. Her husband then also helped her finding it. But they could not find it.

    Now, the problem was how to return the diamond to Mrs. Forester. Mathilda went to a Jewelry shop and saw a similar diamond necklace she had lost. It would at least cost 36,000 francs! 

    Mathilda asked more time to Mrs Forester. She and her husband tried hard to collect 36,000 francs to buy similar diamond necklace.

    Her husband had to draw 18,000 francs his father left for him and borrowed another 18,000 francs. At last they got the money and the problem was overcome. She bought a similar diamond necklace that costed 36,000 francs and gave it to Mrs. Forester without telling the truth.

    After that, Mathilda had to live in a dreadful life more than they did before.  She had to work hard.  Her husband had extra work at night. They had to work harder to pay for the debt for years. She looked old now and dressed untidily.

    One Sunday, as she was walking on the road to get fresh air, she met Mrs. Forester.  Mrs. Forester hardly recognized her.  Mathilda told her about the lost diamond.  Mrs. Forester, terribly upset, took her friend’s hands in her own.  “Oh, my poor Mathilda!  My diamond necklace was imitation.  It was worth 500 francs at the most!”

    Bagaimana, menarik ya kisah Mathilda? Memang pasti semua akan kalang kabut ketika kalung pinjaman tiba-tiba hilang tak berjejak. Apalagi ini kalung permata. Waduuh , kebayang kan usaha Mathilda untuk mencarinya dan menggantikannya. Can you get the twist ending?

    Untuk mengulang pemahamanmu akan cerita The Necklace, yuk ikuti game 'Rearrange sentences' di platform Educaplay berikut. Semoga pointmu tinggi yaa. Ketepatan dan kecepatan menjawab adalah nilai utama.

    Kisah Cinta Mengharu Biru di Cerita ‘The White Butterfly’

    Cerita pendek The White Butterfly ini berasal dari Jepang, dengan penulis anonym. Ini adalah sebuah kisah keteguhan cinta dari seorang laki – laki bernama Takahama.

    Konon, di Jepang, kupu – kupu bisa dianggap sebagai personifikasi akan jiwa manusia – baik itu manusia itu sudah meninggal, sekarat atau masih hidup. 

    Salah satu kepercayaan tentang kupu – kupu yang beredar di sana adalah jika ada kupu-kupu masuk ke kamar, khususnya kamar tamu, dan hinggap di balik tirai bamboo, maka dianggap seseorang yang paling kamu cintai sedang berkunjung mendatangimu. 

    Lalu apa yaa kaitan kupu – kupu putih dengan cinta sejatinya Takahama? Let’s read the story.

    The White Butterfly

    An old man named Takahama lived in a little house behind the cemetery (pemakaman) of the Sozanji temple. He was very old but he did not want to get married.

    One summer day he became very ill. His sister-in-law, Masako, and her Son, Taro, came and did all they could to bring comfort during his last hours. 

    While Takahama fell asleep, they watched a large white butterfly flew into the room and rested on the old man’s pillow. Taro tried to drive it away with a fan; but it came back three times, as if it was unwillingly to leave the ill Takahama.

    At last, this Takahama’s nephew chased it out into the garden, through the gate, and into the cemetery beyond, where it was flying over a woman’s tombstone, and then mysteriously disappeared. On that tomb, Taro found the name “Akiko” written upon it, Akiko died when she was eighteen.

    Though the tomb must have been built fifty years previously, the boy saw that it was surrounded with beautiful flowers and the little water tank filled. 

    When Taro returned to the house he found that Takahama had passed away, and he told his mother what he had seen in the cemetery.

    “Akiko?” said his mother softly, “She was his fiance when your uncle was young.She died shortly before her wedding day. When Akiko left this world your uncle promised never to marry, and to live forever near her grave."

    For all these years he has remained faithful to his promise, and kept in his heart all the sweet memories of his one and only love. Every day Takahama went to Akiko’s grave and prayed for her happiness, filled the watertank and set flowers there. 

    When Takahama was dying, and he could no longer perform his loving task, Akiko came for him. That white butterfly was her sweet and loving soul.” 
    (Adapted from: http://www.pitt.edu

    Sungguh terharu yaa membaca kesetiaan cinta Takahama ini. Bagaimana, kalian bisakah menebak kira – kira personifikasi dari jiwa siapa si kupu –kupu putih ini?
    ucanr.edu/blogs

    Nah, setelah Sahabat baca, cobalah belajar membandingkan kedua cerita pendek ini. Cerita manakah yang paling kalian suka? Apakah ada persamaannya? Bagaimana dengan pesan moral di dalam kedua cerita tersebut? Apakah tema ceritanya sama?

    Atau kalian bisa menjawabi pertanyaan panduan berikut ini untuk belajar membandingkan. Yang paling penting, jawablah pertanyaan berdasar pendapatmu saja. Tidak usah mecoba copy atau browsing jawaban dari orang lain. Dalam membandingkan, tidak ada benar atau salah, yang dinilai utamanya adalah orisinalitas idemu, persaanmu sebenarnya setelah membaca kedua cerita tersebut.
    So, let’s do the following exercise based on your own opinion.

    Okay, Sahabat, keep reading more stories in English. Akan Sahabat dapati pelajaran di dalamnya, penambahan kosakata Bahasa Inggris lebih banyak, dan terhibur!

    Seorang seniman dan pengarang terkenal asal Inggris mengatakan hal menarik tentang cerita pendek, “Bayangkan: cerita pendek itu ibaratnya sebuah jendela kecil menuju dunia lain, pemikiran lain, dan impian – impian lain. Semacam perjalanan yang bisa kamu lakukan ke bagian sisi dunia lain yang jauuuh. Tapi masih bisa kembali tepat waktu untuk makan malam”.

    Continue Reading
    Memang rasanya perlu keteguhan hati untuk membaca novel terjemahan yang terdiri dari 7 bagian, 24 Bab, dan setebal 546 halaman ini. Ketebalannya yang epic membuat saya beberapa kali menunda untuk menghabiskannya. Sampai akhirnya hari ini datang. I'll eat it up! Habis terbaca dalam sekali suapan. 

    Sampul depan buku

    Ini adalah saat long weekend datang tanpa saya bisa kemana-mana. Anak anak habis sakit, suami belum sembuh benar operasi kaki kirinya sehabis jatuh dari tangga, ditambah mual dan linu di kaki tangan saya belum hilang sempurna setelah demam seperti cikungunya menyerang saya. Oya masih ditambah laptop saya yang tiba - tiba ikutan sakit. Rusak di bagian baterenya.

    Begitulah. Hingga saya kemudian memutuskan untuk membaca sesuatu sebelum saya benar benar mulai gila. Hehe.. Atau jangan jangan sudah?! 
    Buku bersampul hijau berpernik hitam putih ini tampak melambai. " Ayo sudah, baca aku saja! Super tebal untuk menyerap semua duka lara"

    Bulan ini memang bukan bulan keberuntungan saya. Tapi paling tidak cerita di buku ini membuat saya berpikir ulang. Nasip saya toh tidak sedramatis gadis pengangkut tinja di buku ini. Iya ini memang cerita, tapi beberapa fakta adanya ketidakadilan, kemiskinan, permasalahan besar di beberapa belahan bumi yang lain itu nyata adanya. 

    Judul asli buku ini adalah: Anal Fabeten som kunde rakna. Itu versi bahasa Swedia yang dalam bahasa Inggris : The Girl Who Saved King of Sweden. 

    Penulis novel ini yang bernama Jonas Jonasson memang seorang pengarang sekaligus jurnalis terkenal di Swedia sana. Dan novel yang saya baca ini adalah novel terjemahan edisi kedua cetakan pertama tahun 2018. Sampul hijau nya sudah begitu menarik perhatian saya sejak awal. 

    And here we go.. The Story Begins

    Buku ini diawali dengan ilustrasi kehidupan para kaum marginal di antara pemukiman kumuh padat penduduk di Soweto, Afrika Selatan. 

    Masyarakat miskin hidup berjubel di antara gubuk-gubuk tak sehat, pendidikan rendah, rentan penyakit, pil - pil obat terlarang, alkohol atau kombinasi antara hal hal tersebut. Dan jangan lupakan ratusan jamban umum di dalamnya. Karena bahkan orang semiskin apapun, tetap butuh buang air besar. 

    Di antara orang - orang super biasa itu, yang jadi pokok cerita novel ini adalah Nombeko. Seorang gadis berkulit hitam berumur 14 tahun dengan profesi sebagai penguras jamban. Iyaa.. Jamban.WC. Gadis yang sejak umur lima tahunan sudah mulai mengangkuti berember-ember, bertong - tong tinja tanpa masa depan yang jelas. 

    Ibunya Nombeko ini menyedihkan. Sudah miskin, penyakitan, terjererumus narkoba pula. Ayah Nombeko? Tidak jelas! Orang yang harusnya disebut ayah itu tidak pernah bertemu anaknya sejak duapuluh menit setelah pembuahan terjadi. 

    Uang yang didapat Nombeko kecil hanya habis untuk berbagai pil, alkohol dan tiner untuk ibunya itu. Sampai kemudian ibu Nombeko mati. 

    Gadis itu Bernama Nombeko 

    Yang membedakan Nombeko dengan gadis miskin lainnya adalah dia punya bakat pandai bicara sejak lahir. Dan jenius matematika pula. Otodidak. 

    Hobinya pada hitungan angka itu karena salah satu kebiasaannya untuk mengisi waktu sambil menunggu mengangkut tinja adalah berhitung. Apaa saja yang dia bisa hitung. Awalnya Nombeko menghitungi jumlah tong - tong yang ada 'satu, dua, tiga.. '
    Lalu ditingkatkan kesulitannya dengan menghitungi jumlah orang yang memakai jamban di sektor kerjanya. Lama - lama keisengannya berhitung berkembang pesat. Makin rumit. Makin akurat. Lebih cepat dari siapapun di kota kumuh itu. 

    Bahkan hitungannya bisa lebih akurat dari bosnya. Lebih cepat daripada si pimpinan cabang baru yang sombong itu, Piet Du Toit namanya. 

    Karena bisa berhitung itulah, Nombeko jadi dekat dengan bosnya. Untuk membantu beberapa hitung hitungan kantor. Nombeko remaja kemudian ditunjuk jadi manajer pertinjaan di sektor itu. Menggantikan bosnya yang mau pensiun. Piet tidak punya kandidat lain untuk posisi yang tidak menjanjikan ini. Lagipula dia tidak mau berlama lama di kantor yang berbau busuk itu. Piet akhirnya terpaksa menyetujui Nombeko jadi manajer baru. 

    Jangan berpikiran hebat dulu yaa. Manajer pengurasan tinja itu tidak lebih baik dari para pekerja penguras tinja itu sendiri. Hanya setingkat lebih baik, mungkin. 

    Kehidupan Nombeko berubah sejak dia berkenalan dengan huruf. Huruf melengkapi angka, sebagaimana sastra menyempurnakan matematika. 

    Huruf-huruf itu ada di buku buku lusuh milik lelaki setengah baya yang bermulut besar dan suka mempermainkan wanita. Ia bernama Thabo. Thabo ini aslinya orang kaya yang menyamarkan diri diantara kekumuhan Soweto untuk menyembunyikan berlian - berlian mentah hasil penipuannya. 

    Awalnya Thabo mau main main dengan Nombeko remaja. Tapi Nombeko bukan gadis biasa, sebuah gunting mendarat di paha kiri Thabo sebelum tindakannya lebih berlanjut. 
    "Ajari aku membaca buku-buku itu. Jika ingin paha satumu selamat, " Kata Nombeko kalem keesokan harinya, sambil menunjuk buku di gubuk Thabo. Ya hal baik dari Thabo yang busuk itu adalah : suka membaca. 

    Nombeko sejak lama memang ingin menaklukkan huruf - huruf itu seperti dia menaklukkan angka - angka. Surat menyurat di kantornya tidak semua berupa angka. Dan itu menyulitkan saat dia buta huruf. 

    Sampul belakang buku

    Berkat Thabo yang bermulut besar, Nombeko tak hanya kemudian bisa baca, Nombeko juga jadi punya pengetahuan yang luas tentang dunia luar. Termasuk intrik intrik politiknya. Thabo akhirnya dibunuh dua orang wanita kejam. Dan berlian yang dia simpan di bagian gubuknya jadi dimiliki Nombeko. 

    Itu adalah saat Piet memecat Nombeko karena terlalu terlihat pintar untuk seorang manajer berkulit hitam. Nombeko akhirnya memutuskan pergi dari kota itu berbekal berlian - berlian yang disembunyikan mendiang Thabo. 

    Dari sebuah sobekan koran lusuh Nombeko jadi tahu dia ingin pergi kemana. Ke Perpustakaan Nasional di Pretoria! 
    Setahunya disana ada ribuan buku bagus dan bukan area terlarang untuk orang berkulit hitam. Nombeko tidak tahu hidupnya nanti bagaimana tapi baru kali ini dia merasa seperti punya tujuan. Dia merasa bahwa sastra akan menunjukkan jalan (hal.35). 

    Nombeko dan Bom Atom Ketujuh

    Pusat kota Johannesburg, Pretoria, akhirnya dapat dicapai Nombeko setelah enam jam lebih perjalanan. Dengan takjub, Nombeko berjalan - jalan mengamati keadaan di trotoar. Sampai kemudian Nombeko ditabrak oleh seorang insinyur mabuk yang berkendara dengan mobil Opelnya secara serampangan sampai naik ke trotoar. 

    Apakah semengenaskan itu akhir petualangan gadis penguras jamban itu? 
    Yang benar saja! Ini baru awalan keseluruhan cerita panjang ini teman. Masih ada 23 bab berikutnya yang penuh cerita jungkir balik di lingkaran kehidupan Nombeko. 

    Alur cerita kisah Nombeko di novel ini dibuat berselang seling babnya dengan alur kisah seorang laki - laki bernama Ingmar di belahan dunia lain. Di sebuah wilayah di Swedia yang bernama Sodertalje. Hampir sepuluhan ribu kilometer jaraknya dari kota tempat Nombeko tinggal. 

    Bab kedua buku ini menceritakan bagaimana Ingmar kemudian jadi fanatik golongan Republik dan sangat membenci Raja dengan sistem monarkinya. Ingmar ingin anaknya sefanatik dia sejak dini dan bersekolah umum bisa merusaknya. Anak Ingmar ini kembar laki - laki dan diberi nama yang sama : Holger. 

    Ya ada dua Holger di keluarga itu dan yang didaftarkan secara resmi hanyalah satu Holger. Tujuannya agar kembar sekolahnya bergantian. Setiap anak, satu hari di sekolah umum satu hari belajar di rumah khusus pendidikan anti raja. Karena kembar identik, tidak ada yang curiga. Untuk mempermudah, si ibu akhirnya memanggil dengan sebutan Satu dan Dua. Holger satu dan Holger dua. 

    Holger Satu sangat setuju dan sama fanatiknya dengan sang ayah. Tujuan hidupnya untuk melenyapkan Raja. Tapi dia tidak pandai, dan bingungan. Sementara Holger Dua cukup cerdas dan tidak mau sefanatik ayahnya. Holger Dua lah yang kemudian berfikir untuk menghidupi diri setelah ibu dan ayah mereka meninggal saat mereka masih remaja. Holger ini seumuran Nombeko jadinya. 

    Kisah hidup Holger di Swedia diceritakan berselang seling dengan kehidupan Nombeko di Afrika Selatan. Sampai akhirnya nanti mereka bertemu di Bab 9 , bagian ketiga buku ini. 

    Panjang memang cerita Nombeko bisa sampai ke Swedia. Awalnya ya itu, berkaitan dengan peristiwa ditabraknya Nombeko oleh insinyur mabuk. Setelah ditabrak itu, Nombeko dibawa ke pengadilan dengan tangan kaki yang digips dan rahang hampir remuk separuh. 

    Sang insinyur bersikeras bahwa kecelakaan itu terjadi ya karena salahnya Nombeko yang berkulit hitam kok seenaknya berjalan di trotoar yang harusnya hanya layak untuk orang berkulit putih. Karena kebaikan sang Hakim yang masih agak punya perasaan lah Nombeko tidak dipenjara. Cukup dengan bekerja jadi pembantu bersih bersih gratis di rumah insinyur selama tujuh tahun! 

    Ternyata itu bukan rumah biasa. Itu rumah dengan pengamanan super ketat lengkap dengan pagar beraliran listrik. Di rumah insinyur inilah Nombeko berkenalan dengan makin banyak angka rumit dan politik tingkat tinggi. Karena ini adalah insinyur yang jadi pimpinan pembuatan bom atom senjata nuklir di Afrika Selatan. 

    Sebuah bagian di buku dengan ilustrasi hitung-hitungan absurd bagi saya :) tapi tidak untuk Nombeko

    Insinyur yang dipanggil Westhuizen itu sebenarnya tidak pandai dan tukang mabuk alkohol. Hanya karena posisi ayahnya lah, dia lulus insinyur dengan ijazah terbaik dan lalu dapat posisi penting di pemerintahan dengan misi utama membuat enam bom atom. 

    Tapi ya karena aslinya bebal, sampai menghitung bom pun salah. Terlanjur ada pembuatan bom ketujuh yang seharusnya tidak ada. Nombeko lah yang sebenarnya membantu insinyur dan tim rahasianya menyelesaikan hitungan rumit bom bom nuklir itu. Jadi bom ke tujuh itu hanya Nombeko lah yang tahu kuncinya. 

    Insinyur berniat menjual bom ke tujuh tanpa sepengatuhuan pemerintah. Pertama ditawarkan ke Tiongkok, lalu ke Israel. Yang jadi intrik berikutnya adalah keberadaan Mossad A dan Mossad B, agen espionage Israel yang cerdik sekaligus bengis. Tugas mereka adalah membawa bom ke tujuh ke Israel. 

    Saat kemudian, sang Insinyur dibunuh. Dilindas mobil di trotoar. Nombeko lah yang berusaha mengalihkan kedua Mossad dari bom itu. Dengan cerdik Nombeko mengelabuhi Mossad A dan B untuk tanpa sadar untuk mengirim dirinya beserta bom ke tujuh itu ke Swedia. Negara tertenang di muka bumi ini, tanpa peperangan, apalagi bom nuklir berdaya ledak super tinggi. Nombeko ingin bom itu berada di tangan yang tepat. 

    Hanya karena dunia begitu mengacuhkanmu, bukan berarti kamu tidak bisa menyelamatkannya

    Umurnya 26 ketika mulai tinggal di Swedia. Di Swedia inilah Nombeko memulai petualangan baru dengan kekasihnya Holger Dua dan bom atom. Diperumit dengan keberadaan Holger satu dan pacarnya yang bernama Celestine yang sama sama bertujuan fanatik melenyapkan Raja Swedia. 

    Sungguh bukan petualangan biasa untuk gadis yang dulunya adalah penguras tinja. Petualangan Nombeko di Swedia menjaga agar bom itu tidak sampai ke tangan yang salah. Dan tentu saja agar tidak meledak. Ini tentang hidup mati rakyat banyak. Jika sampai bom itu meledak, hampir separuh wilayah Swedia akan luluh lantak dalam sekejab. Inilah yang terus terceritakan dengan alur yang seru di buku ini sampai akhir. Tapi dengan tone penceritaan yang satire, konyol, dibalut intrik politik tingkat tinggi di beberapa negara. Cerdas! 

    Sampai hal yang tak terduga kemudian terjadi; Yang Mulia Raja Swedia dan Perdana Menterinya tersandera di truk pengangkut kentang yang dikemudikan oleh Holger Satu dan pacarnya. Nombeko dan Holger Dua ikut di dalamnya. Dan buruknya, bersama peti berisi bom atom berkekuatan puluhan ribu petajoule.

    Pada akhirnya, gadis yang sangat biasa saja, yang dulunya penguras tinja itulah yang bisa menyelamatkan dunia dan Raja Swedia. Bom atom ke tujuh itu bisa pergi dengan aman setelah dua puluhan tahun Nombeko jaga agar tidak meledak sembarangan. Tidak jatuh ke tangan Mossad. Tidak mencelakai Raja. 

    Ini memang kisah cerita dengan rentang waktu yang lama. Sejak Nombeko lahir di 1961 an sampai empat puluh delapan tahun kemudian. Dihiasi dengan intrik politik di sekitaran masa itu. Tokoh - tokoh politik yang terlibat di cerita itupun memakai nama - nama asli dengan berbagai setting kejadian asli. Maklum sang penulis awalnya memanglah jurnalis hebat. Jadi detail politik di cerita ini terlihat begitu riil. 

    Jangan khawatir akan berat. Untuk novel dengan cerita semacam ini, saya tidak merasa harus faham detail kejadian politik yang dibicarakan. Nanti tetap bisa kok dapat suasananya. Satire. Penuh kritik sosial. Tapi disampaikan dengan cerita yang mengalir dan kadang konyol. 

    Awalnya saya kira Nombeko segera berurusan dengan Raja sejak dari awal cerita. Jangan terlalu terpengaruh dengan judul nya seperti saya yaa .. Hehe.. 
    Kisah keterlibatan Nombeko menyelamatkan Raja secara langsung itu adanya di tiga bab terakhir novel ini. Jadi dua puluhan bab sebelumnya itu berjalinan kisah panjaaaang untuk benar benar bisa bertemu Raja. 

    Tapi memang begitulah hidup, bukan?! It's a long story to go. 
    Kisah dalam hidup bisa panjang jalan ceritanya. Serupa jutaan benang berjalinan. Untuk suatu saat beberapa jalinannya bertemu di satu simpul, sesuai perputaran alam semesta.

    Ini mengingatkan saya dengan novelnya Andrea Hirata yang berjudul Orang Orang Biasa. Konsepnya hampir sama, pahit penuh kritik sosial tapi disampaikan dengan begitu konyol. Sama- sama juga tokohnya pandai hitung - hitungan. Jenius matematika. Lengkap dengan ilustrasi hitungan yang absurd, menurut saya :) 
    Saya yakin ini karena baik Jonas maupun Andrea adalah pengarang yang kecerdasannya di atas rata - rata. OOB pernah saya ulas di blog ini sebelumnya:
    Kisah Orang Orang Biasa


    Jangan remehkan orang sesederhana apapun mereka. Siapa tahu orang yang kita anggap sangat remeh saat ini, berpuluh tahun kemudian bertemu simpulan dengan kehidupan kita, atau kehidupan anak cucu kita. Berkaitan atau membantu dalam bentuk yang mungkin tidak kita paham. 

    Itulah kesan yang muncul di perasaan saya begitu selesai membaca kisah novel ini. Hidup seseorang bisa penuh lika - liku, tapi seperti kutipan dari Charlie Chaplin yang dipakai di bagian terakhir di buku ini: 
    "Tak ada yang kekal di dunia yang kejam ini - bahkan tidak kesulitan kita."

    Tiap bagian, ada kutipannya seperti ini


    Jadi berakhirlah juga weekend panjang saya. Tak lagi sesuram pikiran saya. Gadis pengangkut tinja itu tak hanya menyelamatkan Raja, dia juga telah begitu meyakinkan untuk menyelamatkan akhir pekan saya agar tak begitu muram. Ya.. Memang begitulah. 

    'Nothing is permanent in this wicked world, not even our troubles'
    -Charlie Chaplin





    Continue Reading

     Hi, Sahabat Belajar. Do you like reading short stories?

    Apakah kalian suka membaca cerita pendek? Apa judul cerita pendek yang paling kalian suka dan ingat?


    Kali ini kita akan coba membaca sebuah cerita pendek berbahasa Inggris berjudul ‘The Pearl’ yang ditulis oleh John Steinbeck. Sebuah karya kelas dunia yang bergenre teks Narrative.

    Ayoolah, jangan langsung bilang susah dulu : ) 
    Bahasa Inggris mungkin memang bukan bahasa sehari-hari kita, tetapi jika kita bersungguh-sungguh pasti akan bisa. Dan yang paling penting : Just enjoy the story. Nikmatilah ceritanya. Karena fungsi sosial dari teks bergenre narrative seperti ini adalah untuk menghibur pembacanya melalui sebuah cerita baik lisan maupun tulis.

    Social Function of Narrative text : To amuse/entertain the readers with the story. 

    Generic Structure : Orientation – Complication – Resolution – Reorientation/ Coda

    Agar lebih mudah, nanti ceritanya akan Misis Dewi bagi menjadi beberapa segmen. Sebelumnya kita pelajari dulu yaa beberapa kosakata yang nanti akan di pakai di cerita pendek ini :
    Activity 1

    Manakah gambar  berikut ini yang menunjukkan ‘a Pearl’? Which of the following picture shows ‘a pearl?’   

    Which of the following picture shows ‘a scorpion’?

    Find the meaning :
    Very poor quality pearl  = ....
    An enermous beautiful pearl = ...
    Picked up the oyster = ....
    He even can buy a  riffle  = ...
    He had hidden the pearl = ...
    Someone tried to steal the pearl = ...

    T H E   P E A R L

    Part 1

    Kino was a poor pearl diver. One day a scorpion stung his baby, so he took the baby to the doctor. But the doctor didn’t want to treat the baby because Kino only brought some very poor quality pearls. Kino was rejected because he’s poor.

    Later that day, Kino went diving for pearls. While he was diving, he saw a very large oyster. He swam down and down and picked up the oyster. Then he came to the surface. He took his knife and opened the shell of the oyster. Inside, there was an enormous, beautiful pearl! – the greatest pearl in the world.
    Kino and his wife, Juana, were very happy. Now they would have enough money to take care their son. Well, maybe buy new clothes or a bigger canoe. Or even a riffle! 

    The news of Kino’s huge beautiful pearl spread through the town very quickly. That evening, lots of neighbours came to their house. Those persons talked about what Kino and Juana could do with the money. The doctor also came, pretending to give the baby some medicine while looking around the house, because he knew that Kino had hidden the pearl somewahere. 

    In the middle of the night, while Kino and his family were sleeping, he suddenly heard a noise. Someone was trying to steal the pearl! 

    In the darkness, Kino jumped up with his knife but someone hit him on his head and ran away. Kino injured on his head a litle bit. He realized that more people would try to steal his valuable pearl. He wanted the pearl for himself.


    Terjemahan :

    Kino adalah seorang penyelam mutiara yang miskin. Suatu hari, seekor kalajengking menyengat bayinya, maka kemudian dia membawa bayinya ke seorang dokter. Tetapi sang dokter tidak mau merawat bayi itu karena saat itu Kino hanya membawa beberapa mutiara yang berkualitas rendah.  Kino ditolak karena dia miskin.

    Sepulang dari dokter pada hari itu, Kino pergi menyelam untuk mencari mutiara-mutiara. Ketika dia sedang menyelam, dia melihat sebuah kerang yang sangat besar. Dia terus menyelam lebih turun dan turun, dan kemudian mengambil kerang tersebut. Di dalamnya, ada mutiara yang cantik dan besar sekali! – mutiara terbesar di dunia.

    Kino dan istrinya sangat bahagia. Sekarang mereka akan mempunyai banyak uang untuk merawat putra mereka. Hmm, mungkin bisa juga beli baju-baju baru atau sebuah kano yang lebih besar. Atau bisa juga beli sebuah senapan!

    Berita tentang mutiara cantik dan besar milik Kino menyebar ke seluruh kota dengan sangat cepat. Sore itu banyak tetangga berdatangan ke rumah mereka. Orang – orang itu membicarakan tentang apa saja yang bisa Kino dan Juana lakukan dengan uang hasil penjualan mutiara itu nantinya. Bahkan Dokter yang dulu menolaknya pun datang. Dokter itu berpura pura untuk memberi obat kepada bayinya Kino padahal sebenarnya dia mengawasi di seluruh bagian rumah, karena dia tahu pasti Kino telah menyembunyikan mutiara besar itu di suatu tempat.

    Di tengah malam, saat Kino dan keluarganya sedang tidur, tiba-tiba dia mendengar ada suara berisik. Pasti seseorang telah mencoba mencuri mutiaranya!

    Di tengah kegelapan, Kino melompat dengan pisaunya tetapi orang itu memukul kepala Kino dan melarikan diri. Kino terluka sedikit pada bagian kepalanya. Dia menyadari bahwa akan makin banyak orang akan mencoba mencuri permatanya yang berharga. Padahal dia menginginkan permata itu hanya untuk dirinya sendiri.

    Part 2

    The next morning Kino took the pearl to the dealers in the main square of the town. All the dealers gave the divers the lowest possible price for their pearls. Kino went to all those dealers but they said that the pearl was too big and ugly and that it was not worth more than 1,500 pesos. It’s not the amount he had dreamt of.



    Kino was very annoyed. He had decided to go to to the capital city because he knew that the pearl was very valuable. He brought the pearl back to his house.

    But that night someone attacked him outside the house. Juana said that the pearl was evil  and that it was going to destroy them. She tried to throw the pearl into the sea but Kino stopped her. Soon afterwards, he was attacked in the darkness by a group of men. He defended himself with his knife and killed one of the men.

    Kino and Juana knew that they had to get away from the town but someone had made a hole in the bottom of their canoe so they couldn’t go by sea. When they went back to their house, they found it in flames so they hid in Kino’s brother’s house. When night came, Juana and Kino started to walk towards the mountain with their baby. Kino was still determined to get to the capital and sell the pearl and kept making plans about the future. He was dreaming to buy more canoes and riflles in the future after he sold the pearl.

    During the day, they found a place to hide. They were resting when they saw that three hunters were following them. Those hunters wanted to steal his valuable pearl. 

    Kino and his wife then hid and stayed very quiet until the hunters had gone past. Then they ran up to the mountain. High in the mountain, they found stream and a waterfall. They drank water and then decided to hide in one of the caves under the waterfall. That evening the hunters arrived and camped next to the waterfall. Juana couldn’t keep the baby quiet. If the men heard the baby they will steal the pearl so Kino decided to go down and tried to kill the men. What would happened next? It was another misery.

    Terjemahan :

    Pada pagi hari di hari berikutnya, Kino membawa mutiara itu ke pengepul yang biasa ada di pusat kota. Semua pengepul memberi harga yang serendah mungkin pada para penyelam mutiara. Kino mendatangi semua pengepul tetapi mereka bilang bahwa mutiaranya terlalu besar dan jelek dan harganya tak akan lebih dari 1,500 peso. Harganya tidak setinggi yang Kino impikan.

    Kino menjadi sangat kesal. Dia memutuskan akan pergi ke ibu kota karena dia tahu bahwa mutiaranya sangat berharga. Dia lalu membawanya kembali ke rumah.

    Tetapi malam itu seseorang ada yang berupaya menyerang Kino di luar rumahnya. Juana berpendapat bahwa mutiara besar itu sesuatu yang sangat jahat dan hanya akan menghancurkan mereka. Juana mencoba untuk membuang mutiara itu ke laut tetapi Kini menghentikannya. Tak lama kemudian, Kino kembali diserang dalam kegelapan oleh sekelompok laki-laki. Kino berhasil melindungi dirinya sendiri dengan pisaunya dan rupanya membunuh salah satu dari para penyerang itu.

    Kino dan Juana tahu bahwa mereka harus segera pergi dari kota tapi ternyata seseorang telh melubangi perahu mereka . jadi mereka tidak bisa melarikan diri lewat laut. Ketika mereka akan kembali ke rumah mereka, mereka melihat rumah mereka sudah terbakar jadi mereka kemudian bersembunyi di rumah kakaknya Kino. Ketika malam tiba, Juana dan Kino mulai berjalan melalui gunung dengan membawa bayi mereka. Kino masih berkemauan kuat untuk bisa mencapai ibu kota, menjual mutiara besar mereka , dan terus berangan angan dengan berbagai rencana jika nanti mendapat uang banyak. Dia terus bermimpi untuk membeli lebih banyak kano dan senjata.

    Saat siang tiba, mereka menemukan tempat untuk bersembunyi. Saat mereka beristirahat, mereka melihat tiga pemburu sedang mengikuti mereka. para pemburu itu ingin mencuri mutiara mereka yang sangat berharga itu.

    Kino dan istrinya kemudian bersembunyi dan berdiam tanpa suara sampai para pemburu itu pergi. Kemudian Kino dan istrinya berlari ke puncak gunung. Di atas puncak gunung, mereka menemukan aliran sungai dan air terjun. Mereka meminum airnya dan kemudian memutuskan untuk bersembunyi di salah satu gua di bawah air terjun. Sore itu, para pemburu tiba dan berkemah di samping air terjun. Juana tidak bisa menjaga agar bayinya tetap diam tak bersuara.Jika para pemburu itu mendengar suara bayi mereka pasti akan mencuri mutiara itu jadi Kino memutuskan untuk membunuh pemburu itu sebelum mereka menemukannya. Lalu apa yang akan terjadi kemudian? Itu hanyalah kepedihan dalam bentuk lain. 


    Part 3

    Unfortunately, one of the hunters actually had heard the baby, he fired his riffle just as Kino attacked. Kino then took the the man’s riffle and killed him and the other men. But then suddenly everything went very quiet and Kino knew that something was wrong. Kino went back to the cave. The baby was dead! Kino’s  beloved baby had been hit by the man’s first rifle shot. 

    Kino and Juana walked back to the town carrying the body of their dead baby. They walked slowly. The people came out to meet them but they ignored everybody. They walked towards the sea. Kino took out the pearl. It was grey and ugly, and in the pearl he could see evil faces. He offered the pearl to Juana but she said softly in tears,’ No, you. It’s you who should trow the evil pearl away. It just makes us became too greedy for wealth. The pearl had changed us to be cruel persons just like those cruel hunters. And look at the end, only great misery we get.”

    Kino took the pearl. He didn’t want to keep the pearl anymore. He  threw the pearl into the water. Slowly the pearl dropped to the bottom and settled near some plants. A crab climbed over it and covered it with sand. The pearl was dissapeared.

    __The End__

    Untuk Part 3 ini coba kalian sendiri yaa yang mencoba menterjemahkannya. Cobalah mencari di kamus arti kata-kata yang belum kalian tahu artinya. 

    Cerita pendek yang menarik akan membawa kita untuk larut ke alur ceritanya. Turut memahami perasaan para tokoh utamanya. 

    So, do you like the story? Tell your friends what can you learn from the story you had read.

    Setelah membaca cerita, sekarang kalian coba menjawab pertanyaan – pertanyaan di latihan berikut ini. Choose one correct answer based on the story. Good Luck.


    Itulah sebuah contoh cerita berbahasa Inggris. Cobalah mencari dan membaca contoh-contoh cerita berbahasa Inggris lainnya. Keep Reading!

    Materi lainnya untuk belajar Bahasa Inggris : 

    Short Stories 2 - The Necklace - The White Butterfly

    Let's Learn Poems

       Salam Belajar,


    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About Me

    Dewi Apriliana
    An ordinary working mom who loves kids and teaching and reading
    Read More>

    Popular Posts

    • Making Appointment & Reservation by Phone ; Belajar Bahasa Inggris Yuk
    • Giving Examples in English ; Materi Bahasa Inggris Lintas Minat Kelas XI
    • Apem Kukus Tradisional yang Ngangeni
    • LANGKAH MUDAH MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK LDA
    • Smart Apps Creator (SAC) Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Daring
    • Memanfaatkan Blog Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh
    • Contoh Proposal Usaha untuk P5 Tema Kewirausahaan
    • Membuat Laporan Karya Inovatif Video Pembelajaran

    FOLLOW US

    recent posts

    Labels

    ruang baca ruang guru ruang impian ruang kelas ruang keluarga ruang menulis ruang perpustakaan

    Statistics

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top